KOMPAS.com - Guru Besar dari Universitas Katolik Widya Mandala Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Anita Lie, turut mengapresiasi Kementerian Pendidikan, Riset, Kebudayaan, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang telah menghadirkan platform Rapor Pendidikan.
Platform yang merupakan hasil integrasi berbagai data, terutama dari Asesmen Nasional (AN), itu menjadi panduan bagi guru, sekolah, dan pemerintah daerah (pemda) dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Anita berharap, Rapor Pendidikan dapat membantu semua pemangku kepentingan untuk memperbaiki situasi pendidikan nasional.
“Selama bertahun-tahun kita disuguhi hasil PISA (studi yang mengevaluasi sistem pendidikan). Bertahun-tahun itu pula kita merasa, aduh, Indonesia kok begitu terus,” katanya dalam siaran pers, Selasa (26/9/2023).
Anita mengatakan, saat mengikuti konferensi di Yunani, banyak hasil presentasi yang disampaikan para peneliti mengenai asesmen pembelajaran, seperti PISA.
Baca juga: Meningkatkan Peringkat PISA Indonesia: Jangan Berkiblat ke Eropa
Ketika dibandingkan, asesmen tersebut ternyata tidak berbeda jauh dengan asesmen yang dilakukan Kemendikbudristek.
“Survei yang dilakukan di dalam asesmen, seperti survei karakter dan lingkungan belajar, ini jauh lebih lengkap. Jadi, saya melihat sudah ada itikadnya,” katanya.
Oleh karenanya, Anita mengajak seluruh pihak untuk mendukung implementasi asesmen dan memanfaatkan rapor pendidikan guna membawa perbaikan dalam kualitas pendidikan nasional.
“Perlu kita dukung, kita rawat dan kita jaga bersama, ini kan baru tiga tahun yang namanya asesmen, untuk menjadi sempurna itu butuh waktu,” ujarnya.
Dia juga mengaku senang ketika mendengarkan testimoni kepala dinas dan kepala sekolah yang sudah melakukan dengan strategi dan cara yang benar.
“Ini yang diharapkan kedepannya yang terjadi di Indonesia,” ucap Anita.
Baca juga: Kemendikbud: Lihat Hasil Asesmen Nasional dari Rapor Pendidikan
Hal serupa diungkapkan Zulfa Maulida, Kepala Sekolah Dasar Islam Al Alaq, Kota Bekasi.
Dia mengatakan, Rapor Pendidikan dimanfaatkan sebagai panduan refleksi untuk menciptakan program pembelajaran yang sesuai minat peserta didik dan selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar.
Adapun program yang dihadirkan, seperti kelas coding, menjadi bagian dari belajar nalar kritis.
Tak hanya itu, para pendidik di sekolahnya juga mempelajari learning management system (LMS).
“Berbagai upaya ini diperkuat dengan adanya hasil rapor pendidikan,” katanya dalam peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia belum lama ini.
Zulfa mengatakan, pihak sekolah dapat melihat kondisi pembelajaran di sekolah dengan rapor pendidikan.
Baca juga: Lewat Rapor Pendidikan, Kemendikbud: Bisa Benahi Pembelajaran agar Tepat Sasaran
Dengan begitu, pihaknya dapat membantu gotong-royong semua warga sekolah agar dapat melakukan pembenahan pembelajaran bagi anak didik.
“Hasil itu untuk membantu gotong-royong semua warga sekolah dalam melakukan pembenahan pembelajaran bagi anak didik kita,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Jawa Timur Muhammad Mukhsin juga menyampaikan manfaat besar dari pemanfaatan Rapor Pendidikan.
Saat menerima Rapor Pendidikan pada pertengahan Juli 2023, Mukshin mengumpulkan semua kepala satuan pendidikan dan kepala bidang untuk menyesuaikan perencanaan yang sudah dibuat dengan menyandingkan rapor pendidikan.
“Kami pelajari dan analisis semua indikator yang tercermin dalam Rapor Pendidikan. Sampai pada akhirnya semua sekolah bisa pelan-pelan menyesuaikan jadi saat ini sudah tidak ada masalah ketika pengesahan rencana sekolah,” ujarnya.
Baca juga: Rapor Pendidikan 2022-2023, Nadiem: 24,4 Persen Siswa Alami Bullying
Untuk diketahui, Rapor Pendidikan terdiri dari tiga versi, yakni bagi satuan pendidikan, pemda, dan publik.
Bagi satuan pendidikan, rapor itu dapat menunjukkan hasil Asesmen Kompetensi Minimum, yang meliputi kemampuan literasi dan numerasi, karakter, dan lingkungan belajar.
Rapor itu juga dapat memberikan informasi mengenai ada atau tidaknya kasus bullying di suatu satuan pendidikan.
Bagi pemda, Rapor Pendidikan memberikan potret yang menyeluruh tentang kualitas pendidikan dari sekolah-sekolah yang mengikuti asesmen.
Dengan demikian, pemda dapat melakukan pemetaan dan menyusun program peningkatan kualitas pendidikan yang selaras dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang pendidikan.
Baca juga: Rapor Pendidikan Daerah 2.0 Bantu Pemda Evaluasi Kualitas Pendidikan di Daerah
Bagi publik, Rapor Pendidikan menyajikan informasi mengenai kondisi pendidikan nasional dengan indikator yang sama seperti yang dilihat satuan pendidikan dan pemda.