Gebrakan Program Kampus Merdeka Jadi Upaya Dalam Memperluas Ruang Pengabdian Masyarakat

Kompas.com - 14/01/2023, 17:39 WIB
Mahasiswa peserta Festival Kampus MerdekaDok. Humas Kemendikbudristek Mahasiswa peserta Festival Kampus Merdeka

KOMPAS.com – Melansir dari Kompas.com (8/1/2023) bertajuk “Guncangan Kampus Merdeka”, menggunakan kacamata yang lebih positif, kata guncangan dapat diartikan sebagai aktivitas yang membangunkan atau menggebrak (positive disruption) atas transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Kebijakan Kampus Merdeka yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 menjadi salah satu terobosan pemerintah dalam menjawab permasalahan dunia pendidikan tinggi saat ini.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 menunjukkan bahwa dari 8,4 juta pengangguran di Indonesia 14 persen atau 1,1 juta merupakan lulusan diploma dan sarjana strata satu (S1). Fenomena kategori ‘pengangguran terdidik’ tersebut menunjukkan masih tingginya jurang kompetensi (competence gap) lulusan dengan yang dibutuhkan dunia kerja.

Dalam sebuah focus group discussion (FGD) yang dilakukan dengan beberapa alumni dan perusahaan selalu menunjukkan masukan yang konsisten, di mana secara umum lulusan sarjana kuat dalam penguasaan teori, namun lemah dalam kemampuan menerapkan di dunia nyata.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah tafsir konkret sebagai upaya dalam memperluas ruang pengabdian masyarakat oleh kampus lewat anak didiknya. Sebelumnya, upaya ini hanya mendapat porsi minor melalui kegiatan kuliah kerja nyata ( KKN) atau sejenisnya. Namun, kini diberi ruang yang lebih bervariasi dan luas dampaknya.

Baca juga: Akui Penghayat Kepercayaan, Kemendikbudristek Berikan Layanan Advokasi kepada Masyarakat Adat

Berbagai program telah diinisiasi untuk dapat dipilih oleh mahasiswa, di antaranya kegiatan membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan kewirausahaan, pertukaran pelajar, aktivitas mengajar di sekolah dasar (SD), studi independent, penelitian, hingga praktik kerja atau magang.

Hal itu membuat kurang tepat apabila dikatakan Kampus Merdeka lebih mengarah pada vokasionalisasi pendidikan, karena pendidikan yang utuh menurut Taksonomi Bloom tidak semata hanya penguatan aspek keterampilan (skills).

Tetapi juga mengaplikasikan pengetahun (to apply knowledge) dan perilaku (attitude) profesionalisme, integritas, kerja sama tim, komunikasi, dan kepedulian sosial yang seharusnya semakin terasah setelah mengikuti program MBKM.

Program MBKM yang diikuti mahasiswa setelah semester lima adalah program yang melengkapi, bukan hanya untuk mengganti pondasi pendidikan yang sudah dibangun selama ini.

Selain itu, pemahaman konseptual di bangku kuliah harus dilengkapi dengan pemahaman kontekstual di dunia nyata agar lulusan segera paham dan peduli untuk proaktif menyelesaikan permasalahan di sekitar mereka.

Baca juga: Nadiem Ingin Banyak Daerah Implementasikan Merdeka Belajar

Lewat monitoring dan evaluasi secara berkala di setiap angkatan, menunjukkan hasil kedua sayap kemampuan mahasiswa makin terasah dan berimbang setelah mengikuti program MBKM. Sejatinya, program MBKM bukan hanya menyiapkan mahasiswa yang adaptif terhadap perubahan, tapi mahasiswa yang menjadi agen perubahan itu.

Seperti yang dikatakan John Maxwell, “People don’t care how much you know until they know how much you care” (Orang tidak peduli seberapa banyak yang kita ketahui sampai orang mengetahui seberapa banyak kita peduli). Dalam konteks ini, justru pemangku pendidikan berupaya untuk merealisasikan misi sosial perguruan tinggi Indonesia, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bergerak pesat menuntut dunia pendidikan tinggi dan kampus untuk harus berubah lebih cepat.

Apalagi dalam era akses informasi dan pembelajaran yang semakin terbuka (open education), mengguncangkan bahwa dosen dan perkuliahan kelas tidak bisa lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu. Sebab, proses belajar (learning) tidak boleh tereduksi maknanya hanya untuk sekadar aktivitas memindahkan pengetahuan melalui tatap muka dikelas (teaching).

Baca juga: 60.000 Mahasiswa Telah Ikuti Program MSIB Kampus Merdeka

Psikolog pendidikan asal Swiss Jean Piaget mengatakan bahwa tujuan pendidikan bukanlah untuk menambah banyaknya pengetahuan, melainkan mengoptimalkan potensi manusia dalam menciptakan hal-hal baru.

Untuk dapat mengoptimalkan potensi mencipta atau inovasi, mahasiswa perlu dibekali dengan kemampuan sintesis lintas disiplin untuk bisa berpikir secara sistem atau system thinking lebih dari sekadar menganalisis suatu masalah dengan sudut pandang tertentu (analytical thinking).

Sedangkan, terminologi ‘merdeka’ cocok untuk mengilustrasikan MBKM dalam mewujudkan mahasiswa yang ‘merdeka’, tidak hanya dalam atribut akademik tapi juga non-akademik yang merangsang critical thinking. Bukan hanya dalam rangka mencetak ‘robot investor’ untuk industri.

Ibarat menanam pohon, pendidikan bukan hanya berfokus pada membangun akar atau karakter yang kuat dan lingkar batang (kompetensi) yang kokoh, namun sebaik-baiknya pohon adalah yang berbuah lebat (kontribusi) untuk masyarakat.

Apabila dirangkum dalam satu kata, MBKM adalah tentang kebermanfaatan. Bahwa dalam proses menuju kebermanfaatan tersebut terjadi turbulensi atau guncangan yang merupakan hall umrah.

Baca juga: Kemendikbudristek Beri Anugerah Kebudayaan 2022 kepada 29 Maestro Seni Tradisional

Dalam dua tahun sejak dicanangkan dengan berbagai kendala, salah satunya pandemi Covid-19, secara adaptif MBKM terus bergerak dari fase storming menuju norming dan harapannya berakhir dengan performing sebaik-baiknya.

Selama dua tahun penyelenggaraan kurikulum MBKM, tanda-tanda dampak positif semakin terdeteksi. Lulusan program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB), terbukti lebih leluasa dalam mencari pekerjaan.

Salah satu alumni program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) mendapatkan tawaran remunerasi yang lebih besar dibandingkan dengan teman-teman lainnya.

Selaku pengelola prodi, telah melakukan sebuah survei dampak atas kepesertaan MBKM dan secara umum mahasiswa menunjukkan tingkat kepuasan tinggi dan peningkatan kompetensi tertentu sebelum dan setelah mengikuti program.

Untuk ke depannya, kampus dituntut untuk dapat menjalankan peran sebagai fasilitator pembelajaran berbasis pengalaman lintas disiplin bagi mahasiswanya. Sebab, sudah seharusnya kampus memberikan hak mahasiswa untuk mengambil aktivitas di luar Prodi bahkan di luar kurikulum untuk memperkaya wawasan inter bahkan transdisipliner mahasiswa.

Hal itu dikarenakan pembelajaran eksperiensial akan memberi dampak eksponensial pada kualitas pembelajaran mahasiswa. Kampus Merdeka bukan semata untuk sebuah kebijakan, tetapi gerakan bersama untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Terkini Lainnya
Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat
Satu Dekade Pembangunan Pendidikan, Semakin Berdampak dan Bermanfaat
Kemdikbud
Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 
Wujudkan Indonesia Bahagia, Ini 7 Misi Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 2025-2045 
Kemdikbud
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad, Alat yang Bisa Identifikasi Penyakit dalam 15 Menit
Kemdikbud
Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik
Demi Kemandirian Bangsa, Kemendikbud Ristek Melalui Kadeireka Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik
Kemdikbud
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan
Kemdikbud
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru
Kemdikbud
Platform Digital, Inisiatif Kemendikbudristek Percepat Transformasi Pendidikan 
Platform Digital, Inisiatif Kemendikbudristek Percepat Transformasi Pendidikan 
Kemdikbud
Kalsel Jadi Bukti Transformasi SDM Pendidikan lewat Gerakan Merdeka Belajar
Kalsel Jadi Bukti Transformasi SDM Pendidikan lewat Gerakan Merdeka Belajar
Kemdikbud
Apresiasi Komitmen Pemda Mentransformasi Pendidikan, Kemendikbudristek Beri Anugerah Merdeka Belajar 2024
Apresiasi Komitmen Pemda Mentransformasi Pendidikan, Kemendikbudristek Beri Anugerah Merdeka Belajar 2024
Kemdikbud
Kemendikbudristek Kembali Salurkan Bantuan Pemerintah demi Penguatan Komunitas Sastra
Kemendikbudristek Kembali Salurkan Bantuan Pemerintah demi Penguatan Komunitas Sastra
Kemdikbud
Kurasi Talenta dan SIMT, Solusi Kemendikbudristek Dukung Karier Belajar Siswa
Kurasi Talenta dan SIMT, Solusi Kemendikbudristek Dukung Karier Belajar Siswa
Kemdikbud
Kemendikbudristek Sampaikan Pesan Penting untuk Alumni Program Beasiswa Darmasiswa
Kemendikbudristek Sampaikan Pesan Penting untuk Alumni Program Beasiswa Darmasiswa
Kemdikbud
AUG 2024 Digelar di Jatim, Diikuti 392 Atlet Mahasiswa Se-Indonesia
AUG 2024 Digelar di Jatim, Diikuti 392 Atlet Mahasiswa Se-Indonesia
Kemdikbud
Kemendikbud Ristek Gelar Lokakarya Membaca dan Bercerita bersama Ibu Negara di NTB
Kemendikbud Ristek Gelar Lokakarya Membaca dan Bercerita bersama Ibu Negara di NTB
Kemdikbud
Gelar Kampus Merdeka Fair 2024, Kemendikbud Ristek Upayakan Penguatan Gerakan MBKM Mandiri
Gelar Kampus Merdeka Fair 2024, Kemendikbud Ristek Upayakan Penguatan Gerakan MBKM Mandiri
Kemdikbud
Bagikan artikel ini melalui
Oke