KOMPAS.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim optimistis Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) akan menguatkan dan menjadi bekal dalam memajukan kebudayaan lokal sekaligus menjadi transformasi sistem pendidikan Indonesia.
Nadiem mengatakan itu pada Puncak Gernas BBI secara daring di Polman Sulbar, Kamis (20/10/2022). Acara ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi.
Dia yakin, masyarakat Polewali Mandar (Polman) dan Sulawesi Barat (Sulbar) mempunyai semangat luar biasa untuk terus mengembangkan dan memajukan daerah ini.
“Sulbar memiliki kekayaan budaya yang potensial untuk terus dikembangkan, menjadi tulang punggung dari pembangunan yang berkelanjutan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam Gernas BBI.
Baca juga: Di Balik Organisasi Bayangan Nadiem, Apa Kata Pengguna Platform Pendidikan Bentukannya?
Dia juga meminta seluruh pemangku kepentingan bersinergi untuk menyukseskan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni tercapainya 30 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) onboarding pada 2024.
Luhut mengatakan, butuh komitmen dari pemimpin organisasi untuk menjadi teladan suksesnya pengembangan perekonomian lokal.
“Terima kasih kepada Kemendikbudristek, Bank Indonesia, pemerintah daerah (Pemda), asosiasi, idEA, Top Brands, dan media. Selamat kepada UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi kita. Tingkatkan terus kapasitas untuk Sulbar mandiri,” ujar Luhut secara daring.
Mewakili masyarakat Sulbar, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan rasa bangga atas dilaksanakannya acara Puncak/Harvesting Gernas BBI di Polman.
Menurutnya, kegiatan itu dapat memberikan peluang dalam meningkatkan jumlah UMKM atau industri kecil dan menengah (IKM), termasuk pelaku ekonomi kreatif yang masuk dalam ekosistem digital.
Baca juga: Penjelasan Kemendikbud soal Shadow Organization yang Disebut Nadiem Makarim
“Tentu kegiatan ini memberi peluang meningkatkan UMKM sehingga dapat meningkatkan jumlah penjualan atau transaksi pembelian produk lokal,” ujarnya.
Akmal juga menilai, kegiatan itu dapat meningkatkan daya beli masyarakat, memperluas pasar, mempermudah akses permodalan, dan mempercepat siklus ekonomi lokal melalui belanja produk lokal di Sulbar.
Dia menambahkan, kegiatan tersebut memiliki tujuan akhir untuk meningkatkan jumlah UMKM onboarding, pelatihan dan bimbingan UMKM sehingga naik kelas, serta peningkatan transaksi UMKM baik secara luring maupun daring, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.
Akmal mengatakan, hingga kini tercatat sekitar 125.215 UMKM atau IKM yang sudah terdaftar secara resmi di Sulbar.
Sementara itu, pada acara Puncak/Harvesting Gernas BBI tersebut, panitia juga menyiapkan 40 stan yang diisi kurang lebih 50 UMKM.
Baca juga: Tanggapi Gaji Para Guru Bandar Lampung Tersendat, Komisi X DPR Minta Mendikbud Nadiem Gerak Cepat
“Saya harap geliat UMKM dapat membangkitkan gairah pemulihan ekonomi khususnya di Sulbar,” imbuh Akmal.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar hingga akhir bulan September, pelaksanaan Peningkatan Penggunaan Produk Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Negeri (P3DN) melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa telah terealisasi sebanyak 348 Paket P3DN.
Pelaksanaan P3DN juga merealisasikan nilai sebesar Rp 60 miliar dan diharapkan terus meningkat hingga akhir 2022.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada panitia pelaksana baik lokal maupun panitia dari pusat atas kerja sama yang baik selama pelaksanaan acara,” terang Akmal.
Untuk diketahui, salah satu ciri khas Sulbar, yakni Burung Maleo dijadikan maskot Gernas BBI. Hewan endemik Indonesia ini memiliki ciri fisik yang khas, yaitu wajah bercorak kekuningan dan tubuh berwarna keputihan.
Baca juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka? Begini Penjelasan Lengkap Kemendikbud
Tampil sebagai wajah Gernas BBI Semangat Sulbar, Maleo mengenakan kain tenun khas Sulbar. Makanya dalam acara itu, berbagai macam tenun khas Sulbar, seeprti Tenun Ikat Sekomandi, Tenun Sutra Mandar, dan Tenun Sambu Mamasa ikut dipamerkan.
“Masing-masing memiliki corak yang tidak hanya indah, tetapi juga mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para leluhur dan bisa menjadi inspirasi dalam mengembangkan produk-produk UKM di Sulbar,” jelas Akmal.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengatakan, pihaknya terus berkomitmen mendukung Gernas BBI melalui sinergi dengan kementerian, lembaga, pemda, serta pihak terkait.
Komitmen tersebut juga diwujudkan dengan melakukan penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas UMKM, dan perluasan akses pembiayaan.
Baca juga: Kemendikbud-Google Buka Program Bangkit 2023, Mahasiswa Segera Daftar
Dalam rangkaian kegiatan Gernas BBI bertema #SemangatSulbar pada 2022, kantor perwakilan BI Sulbar telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guna mewujudkan UMKM yang berdaya saing.
Kegiatan-kegiatan itu, seperti memfasilitasi legalitas UMKM dengan bersinergi bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulbar, lokakarya (workshop) sertifikasi halal, dan kurasi produk UMKM bersama kurator lokal dan nasional.
Kemudian, ada juga pelatihan digitalisasi yang mencakup pelatihan onboarding UMKM pada platform sosial media maupun marketplace, pelatihan pencatatan keuangan dengan SiApik, serta digitalisasi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Berdasarkan data BI per September 2022, jumlah merchant QRIS di provinsi Sulawesi Barat sebanyak 56.951 merchant.
“Pencapaian tersebut tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia dan PJSP bank dan non bank, pemda, dan instansi vertikal lainnya,” tutur Doni.
Baca juga: Mengenal Rapor Pendidikan, Platform Terbaru Rilisan Kemendikbud Ristek
Di samping itu, dalam pelaksanaan Gernas BBI, kantor perwakilan Sulbar juga bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dan UMKM Provinsi Sulbar.
Kerja sama itu menampilkan 40 UMKM yang telah diseleksi dan dikurasi pada showcase UMKM yang akan berlangsung hingga Jumat (21/10/2022).
UMKM tersebut merupakan UMKM unggulan Sulbar yang bergerak pada sektor kain atau fashion, kerajinan kopi, makanan dan minuman olahan yang seluruhnya telah memiliki QRIS.
Doni berharap, berbagai program dan event dalam rangkaian Gernas BBI yang dilaksanakan sepanjang 2022 dapat memberikan manfaat secara optimal bagi UMKM.
“Kami juga mengajak bapak ibu senantiasa menggunakan produk dalam negeri, khususnya produk Sulbar, demi mendukung pertumbuhan dan pemulihan ekonomi lokal dan nasional pulih cepat bangkit lebih kuat,” jelasnya.
Baca juga: Jokowi Bentuk Tim Gernas Bangga Buatan Indonesia yang Diketuai Luhut, Apa Tugasnya?
Adapun Puncak Gernas BBI tahun 2022 dimeriahkan dengan pemberian penghargaan kepada UMKM dan satuan pendidikan vokasi terbaik, live shopping, pameran produk UMKM dan vokasi, serta pagelaran fesyen (fashion show).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kiki Yuliati mengatakan, acara Puncak/Harvesting yang diselenggarakan di Polman menjadi momentum penting dari Gernas BBI #Semangat Sulbar.
Seluruh rangkaian kegiatan Gernas BBI menunjukkan komitmen nyata Kemendikbudristek dalam mendukung dan mengapresiasi upaya masyarakat dalam mengembangkan usaha dan bisnis produk lokal Sulbar.
Kemendikbudristek juga mengapresiasi Top Brands dan Mitra Gernas BBI. Mereka adalah Top Brands terpilih yang dinilai berkompeten dalam menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, terutama dalam peningkatan level UMKM yang lebih ‘Go Digital’.
Baca juga: Upaya Gernas BBI Dorong 30 Juta UMKM Masuk Platform Digital pada 2030
Sementara itu, pada ajang pameran ditampilkan juga hasil karya dari satuan pendidikan vokasi. Satuan pendidikan tersebut, di antaranya SMKN Campalagian, SMKN Limboro, SMKN 1 Majene, SMKN 4 Majene, SMKS YPPP Wonomulyo, SMKN Rea Timur, SMKN Bulo, SMKN Tapanga, SMKN Paku, SMKN 1 Polewali, dan SMKN 4 Polewali.