Nadiem: Banyak Hikmah dari Krisis Covid-19 untuk Dunia Pendidikan

Kompas.com - 03/05/2020, 08:00 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Mendikbud Nadiem Makarim.Dok. Kemendikbud Mendikbud Nadiem Makarim.

KOMPAS.com – Dunia, termasuk Indonesia saat ini tengah melalui krisis akibat coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang memakan banyak korban.

Meski demikian, ada banyak hikmah dan pembelajaran yang bisa diterapkan dari pandemi itu untuk saat ini dan seterusnya.

Pernyataan itu merupakan bagian dari pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim saat menjadi pembina upacara melalui video telekonferensi pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Upacara itu digelar di Halaman Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), Sabtu (2/5/2020) secara terpusat, terbatas, dan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Baca juga: Mendikbud Nadiem dan Najwa Shihab Diskusi di Hardiknas 2020, Ini Isinya

Peringatan Hardiknas 2020 sendiri mengangkat tema Belajar dari Covid-19. Menurut Nadiem, hikmah pandemi Covid-19 akan sangat bermanfaat bagi para guru dan orangtua siswa.

“Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan pembelajaran secara online menggunakan tools atau perangkat baru dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di mana pun,” ujar dia dalam keterangan tertulis.

Sementara itu, bagi orangtua, mereka akan menyadari betapa sulitnya tugas guru dan tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif.

“Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada,” sambung Nadiem.

Baca juga: Pidato Lengkap Hardiknas 2020 Mendikbud Nadiem Makarim

Hal itu pun, lanjut Mendikbud, membuat semua pihak menyadari bahwa pendidikan bukan hanya sesuatu yang bisa dilakukan di sekolah.

“Pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi dari guru, siswa, dan orangtua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi,” ujar Nadiem.

Belajar dari Covid-19

Peringatan Hardiknas pun masih berlanjut pada malam hari, mulai pukul 19.00 WIB yang disiarkan secara langsung di TVRI atau live streaming melalui akun Youtube resmi Kemendikbud RI.

Salah satu sesi acara tersebut adalah wawancara antara Mendikbud Nadiem Makarim dengan Najwa Shihab. Jalannya wawancara berlangsung secara virtual, mengingat situasi pandemi Covid-19.

Dalam sesi wawancara, Mendikbud membahas tentang pelajaran yang bisa diambil dari pandemi Covid-19, salah satunya kemampuan beroperasi dari mana pun.

“Ini merupakan suatu potensi pembelajaran yang sangat baru untuk kita bekerja dan belajar secara efektif dari mana saja. Yang tadinya hanya bisa dilakukan face to face, itu akan berubah selamanya,” ujar Nadiem.

Baca juga: Hardiknas 2020, Nadiem Minta Seluruh Pihak Terus Berinovasi di Tengah Covid-19

Menurut dia, ada dua sektor penting yang akan berubah karena pandemi Covid-19, yakni pendidikan dan kesehatan. Perubahan itu dikarenakan dampak teknologi yang besar.

Khusus sektor pendidikan, saat ini kegiatan pembelajaran di rumah bisa menggunakan tools atau software.

“Tadinya ada sekat karena terkonsentrasi dengan classroom. Sekarang, kita bisa ber-hyper inovasi pembelajarannya, sesuai kebutuhan segmen dan personel pembelajarannya dengan multimedia,” imbuh Mendikbud.

Selanjutnya, Nadiem menilai situasi pandemi membuat terciptanya kondisi pembelajaran ideal yang melibatkan murid, guru, dan siswa.

Evaluasi selama enam minggu

Najwa tidak lupa menanyakan seputar evaluasi Kemendikbud untuk kegiatan belajar di rumah yang sudah berlangsung selama enam minggu.

Salah satu evaluasi, menurut Nadiem adalah adanya kesenjangan yang besar di Indonesia. Banyak daerah tertinggal yang perlu dibantu.

Oleh karena itu, Kemendikbud melakukan berbagai upaya untuk memudahkan proses belajar dari rumah, seperti melakukan pembelajaran online.

“Namun, masih banyak daerah yang terkendala sinyal internet, maka dihadirkanlah TVRI sebagai media pembelajaran,” ujar Mendikbud.

Baca juga: Mendikbud: Krisis Covid-19 Menyadarkan bahwa Belajar Bisa di Mana Saja

Akan tetapi, sambung dia, masalah masih tetap ada, salah satunya karena listrik. Kemendikbud pun terus belajar untuk mengatasi setiap kendala.

Nadiem pun mengaku pemanfaatan teknologi belum optimal karena masih dalam tahap awal. Namun, kombinasi antara belajar tatap muka dengan teknologi memiliki potensi yang jauh lebih efektif.

Sesi wawancara antara Mendikbud dengan Najwa Shihab.Dok. Kemendikbud Sesi wawancara antara Mendikbud dengan Najwa Shihab.

Ia pun menekankan bahwa teknologi bukan untuk mengganti peran guru, melainkan bisa memperkuat potensi guru nantinya.

Terakhir, Mendikbud kembali berpesan agar semua pihak bisa mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19.

“Gunakan kesempatan ini untuk belajar mengenai sains, mengenai kesehatan, mengenai pendidikan, mengenai teknologi, mengenai kepemimpinan dan yang terpenting kita belajar dari hati nurani,” ujar Nadiem.

Sementara itu, selain sesi wawancara Najwa Shihab dengan Mendikbud, acara juga dimeriahkan oleh penampilan musisi tanah air.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kemendikbud Minta Guru Pilih Materi Belajar yang Esensial

Para penampil itu yakni Tulus, Sabyan, Rizky Febian, Vidi Aldiano, Rinni Wulandari, Naura, Lyodra, Gitabumi Voices, dan Bina Vokalia Pranadjaja.

Mereka semua tampil secara virtual. Meski demikian, kondisi itu sama sekali tidak mengurangi kualitas penampilan.

Hal itu bisa dilihat dari tulisan salah satu netizen Ira Isvandrya di kolom komentar, Alhamdulillah, penutupan yang apik dari tampilan Lyodra dan Rizky Febian, dengan lagu yang tak kalah apik.

Netizen lain, yakni mokhammad faisal pun menyampaikan apresiasi terhadap acara tersebut. Ia menulis, Acara yang sangat bagus dan memberi semangat pada anak-anak untuk tetap semangat belajar di rumah.

Terkini Lainnya
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan
Komitmen Kemendikbudristek dalam Transformasi Digital Pendidikan
Kemdikbud
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru
Tingkatkan Pendidikan Berkualitas di Indonesia, Kemendikbudristek Jamin Kesejahteraan dan Kompetensi Guru
Kemdikbud
Platform Digital, Inisiatif Kemendikbudristek Percepat Transformasi Pendidikan 
Platform Digital, Inisiatif Kemendikbudristek Percepat Transformasi Pendidikan 
Kemdikbud
Kalsel Jadi Bukti Transformasi SDM Pendidikan lewat Gerakan Merdeka Belajar
Kalsel Jadi Bukti Transformasi SDM Pendidikan lewat Gerakan Merdeka Belajar
Kemdikbud
Apresiasi Komitmen Pemda Mentransformasi Pendidikan, Kemendikbudristek Beri Anugerah Merdeka Belajar 2024
Apresiasi Komitmen Pemda Mentransformasi Pendidikan, Kemendikbudristek Beri Anugerah Merdeka Belajar 2024
Kemdikbud
Kemendikbudristek Kembali Salurkan Bantuan Pemerintah demi Penguatan Komunitas Sastra
Kemendikbudristek Kembali Salurkan Bantuan Pemerintah demi Penguatan Komunitas Sastra
Kemdikbud
Kurasi Talenta dan SIMT, Solusi Kemendikbudristek Dukung Karier Belajar Siswa
Kurasi Talenta dan SIMT, Solusi Kemendikbudristek Dukung Karier Belajar Siswa
Kemdikbud
Kemendikbudristek Sampaikan Pesan Penting untuk Alumni Program Beasiswa Darmasiswa
Kemendikbudristek Sampaikan Pesan Penting untuk Alumni Program Beasiswa Darmasiswa
Kemdikbud
AUG 2024 Digelar di Jatim, Diikuti 392 Atlet Mahasiswa Se-Indonesia
AUG 2024 Digelar di Jatim, Diikuti 392 Atlet Mahasiswa Se-Indonesia
Kemdikbud
Kemendikbud Ristek Gelar Lokakarya Membaca dan Bercerita bersama Ibu Negara di NTB
Kemendikbud Ristek Gelar Lokakarya Membaca dan Bercerita bersama Ibu Negara di NTB
Kemdikbud
Gelar Kampus Merdeka Fair 2024, Kemendikbud Ristek Upayakan Penguatan Gerakan MBKM Mandiri
Gelar Kampus Merdeka Fair 2024, Kemendikbud Ristek Upayakan Penguatan Gerakan MBKM Mandiri
Kemdikbud
Sajikan Budaya Kopi Nusantara di YoC 2023, Kemendikbudristek: Kopi Indonesia Sarat Nilai Tradisi
Sajikan Budaya Kopi Nusantara di YoC 2023, Kemendikbudristek: Kopi Indonesia Sarat Nilai Tradisi
Kemdikbud
Implementasi UU 24 Tahun 2009 Terwujud, Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO
Implementasi UU 24 Tahun 2009 Terwujud, Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi UNESCO
Kemdikbud
Kemendikbudristek Optimistis 1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi ASN PPPK pada 2024
Kemendikbudristek Optimistis 1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi ASN PPPK pada 2024
Kemdikbud
Salurkan PIP kepada 17 Juta Siswa Selama 2022, Kemendikbudristek Pastikan Tepat Sasaran
Salurkan PIP kepada 17 Juta Siswa Selama 2022, Kemendikbudristek Pastikan Tepat Sasaran
Kemdikbud
Bagikan artikel ini melalui
Oke