JAKARTA, KOMPAS.com - Masa angkutan Lebaran yang selesai pada yang dimulai pada Kamis (7/6/2018) hingga Minggu (24/6/2018) membawa dampak positif bagi operasional penerbangan nasional.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, koordinasi pengawasan pelayanan angkutan udara selama angkutan Lebaran 2018 mendorong tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) maskapai penerbangan.
OTP maskapai selama Lebaran ini rata-rata 78,12 persen, naik dari rata-rata harian yang hanya sebesar 74,88 persen.
“Upaya yang kita lakukan di antaranya dengan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan reservasi jauh hari sebelum keberangkatan, penyederhanaan pola rotasi pesawat, serta penyediaan informasi tentang jadwal keberangkatan di bandar udara, membuahkan hasil yang positif,” kata Agus saat Evaluasi Angkutan Lebaran 2018, Senin (25/6/2018).
(Baca: Ketepatan Waktu Pesawat Selama Mudik Rerata 90 Persen)
Maskapai yang berhasil mencatatkan hasil terbaik yakni: Batik Air dengan OTP 91,33 persen.
Kemudian disusul oleh Garuda Indonesia 90,23 persen, Citilink Indonesia 86,4 persen, Indonesia AirAsia 85,46 persen, NAM Air 85,39 persen, TransNusa 82,95 persen, Indonesia AirAsia Extra 82,27 persen, Sriwijaya 76,28 persen, Travel Express 70 persen, Wings 69,76 persen, Lion 64,32 persen, Susi Air 50,18 persen, dan Trigana Air 40,06 persen.
Penumpang meningkat
Agus mengatakan, total jumlah penumpang domestik dan internasional di 36 bandara tersebut selama H-8 hingga H+7 melampaui prediksi sebelumnya.
Jumlah realisasi penumpang meningkat 1,08 persen yaitu 5.933.945 penumpang dibanding prediksi yaitu 5870.823 penumpang.
Jumlah ini juga meningkat 5,35 persen dibandingkan jumlah realisasi penumpang tahun lalu yang sebanyak 5.632.393 penumpang.
(Baca: Traffic Penumpang di Bandara Adisutjipto Sangat Tinggi)
Jumlah realisasi penumpang domestik pada 2018 sebanyak 5.061.297 penumpang dan internasional sebanyak 872.648 penumpang.
Pertumbuhan penumpang arus mudik 2018 tertinggi terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, dengan total sebanyak 818.415 penumpang.
Tarif penerbangan
Ketinggian balon udara bervariasi sampai dengan 38.000 kaki. Untuk itu, Airnav Indonesia sudah menerbitkan 5 NOTAM terkait adanya kegiatan aktifitas balon udara di wilayah tersebut.
“Dan dengan usaha sosialisasi yang gencar lewat berbagai media dan sarana lain seperti festival balon udara di Wonosobo, Ponorogo dan Pekalongan serta adanya penindakan dan sweeping bekerjasama dengan AirNav dan Kepolisian, jumlah laporannya semakin hari semakin menurun,” ujar Agus.
Pelayanan angkutan udara
Penambahan bandara ini didasarkan pada hasil evaluasi bahwa pergerakan jumlah penumpang berangkat di bandara tersebut mengalami peningkatan selama Lebaran pada tahun sebelumnya.
“Serta untuk dapat merepresentasikan pergerakan penumpang agar lebih tersebar ke seluruh nusantara,” ujar dia.
Ramp check