YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Traffic penumpang saat arus mudik dan arus balik Lebaran di Yogyakarta sangat tinggi. Bahkan, peningkatan jumlah penumpangnya melebihi peningkatan jumlah penumpang secara nasional.
Peningkatan jumlah penumpang pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mulai dari H-7 hingga H+3 mencapai 11,64 persen.
Jumlah ini diperkirakan meningkat lagi mengingat pada H+4 diprediksi merupakan puncak arus balik di bandara tersebut.
Dengan demikian, total peningkatan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 13 hingga 15 persen. Jumlah ini melebihi rata rata peningkatan jumlah penumpang nasional yang sekitar 10 persen.
(Baca: Penumpang Pesawat saat Mudik Tumbuh Melampaui Rencana)
"Yang menggembirakan, walaupun ada peningkatan jumlah penerbangan yang pesat, tingkat delay-nya masih bisa dikendalikan sehingga 75 persen dari delay-nya tidak lebih dari 30 menit. Dengan demikian penumpang tidak banyak terganggu dan penerbangan masih lancar. Ini bukti bahwa kerjasama regulator-operator dan masyarakat di sini sangat baik," ujar Agus Santoso saat inspeksi di Bandara Yogyakarta, Solo, dan Semarang, Rabu (20/6/2018).
Secara nasional, Agus melanjutkan, hari ini merupakan perkiraan puncak arus balik Lebaran karena pada esok hari yakni Kamis (21/6/2018) merupakan hari kerja.
Dari laporan yang masuk ke Ditjen Perhubungan Udara, mulai dari H-7 hingga H+4, rata-rata tingkat isian penumpang maskapai mencapai lebih dari 90 persen.
Ketepatan waktu
1. Batik Air
2. Garuda Indonesia
3. Citilink
4. Indonesia AirAsia
5. NAM Air.
Menurut dia, sejumlah maskapai penerbangan swasta Indonesia mulai menunjukkan performansi membaik, khususnya soal ketepatan waktu.
“Ini sinyal positif dari profesionalisme swasta Indonesia, dan saya berharap ambiance kebangkitan swasta nasional bisa berlanjut. Kami selaku regulator penerbangan berkomitmen kuat akan memajukan stakeholder penerbangan Indonesia secara harmonis,” kata Agus.
Penerbangan tambahan
"Untuk extra flight sudah melayani penumpang dengan baik dan lancar. Dari catatan arus mudik ada yang menggembirakan,” ujarnya.
Sementara itu, rute internasional memiliki catatan extra flight lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Selain itu, traffic internasional Lebaran juga lebih banyak kenaikan prosentasenya dibanding hari normal yaitu mencapai 18 persen, sementara flight internasional harian hanya 10 persen.
“Ini menandakan perekonomian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini lebih baik sehingga banyak saudara kita dari luar negeri yang pulang ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini juga ditunjang dengan semakin baiknya infrastruktur penerbangan di daerah sehingga menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian di daerah," kata dia.
Sinergi stakeholder dan masyarakat
Menurut Agus, ada 2 faktor yang sangat membantu operasional penerbangan Lebaran di Joglosemar pada umumnya dan Yogyakarta khususnya berjalan dengan baik walaupun jumlah penerbangannya melonjak tinggi.
Pertama, adanya extra flight (penerbangan tambahan) yang dikelola dengan baik. Kedua, adanya perpanjangan jam operasional bandara yang semula hanya sampai jam 24.00 kini menjadi 24 jam.
Kelancaran penerbangan dengan tingkat keselamatan dan keamanan tinggi karena operator penerbangan baik itu maskapai, pengelola bandara, AirNav serta masyarakat mau mematuhi aturan yang sudah dibuat oleh regulator yaitu Ditjen Perhubungan Udara.
“Syukur Alhamdulillah semua penerbangannya berjalan dengan lancar. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu kelancaran ini," ujarnya.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melakukan inspeksi di bandara Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang) yang merupakan bandara sibuk melayani selama libur Lebaran 2018.
Saat inspeksi, Agus didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, selaku pengelola Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.