KOMPAS.com - Dalam dua tahun terakhir, tingkat keselamatan penerbangan Indonesia melejit pesat.
Status keselamatan penerbangan Indonesia naik dari kategori 2 menjadi kategori 1 oleh otoritas penerbangan Amerika Serikat yaitu Federation Aviation Administration ( FAA) pada Agustus 2016.
Pada Oktober 2017, Indonesia juga telah diaudit keselamatan penerbangan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional ( ICAO) dengan nilai effective implementation mencapai 80,34 persen, jauh di atas rata-rata dunia yang di angka 60 persen.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Capt. Avirianto, mengatakan Indonesia perlu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait penerbangan di tingkat nasional dan internasional.
“Kerja sama dibutuhkan untuk menjaga dan mempertahankan tingkat keselamatan penerbangan pada level tertinggi dunia,” kata Avirianto yang mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, saat menerima kedatangan perwakilan auditor FAA, Mr. Lou Alvarez di Kantor Operasional DKPPU Tangerang, Senin (30/4/2018).
(Baca: Indonesia Optimistis Lulus Evaluasi Sektor Penerbangan dari Uni Eropa)
Kedatangan auditor FAA tersebut untuk melihat perkembangan keselamatan penerbangan di Indonesia pasca dua tahun naiknya kategori keselamatan penerbangan Indonesia pada Agustus 2016 lalu.
Auditor FAA hadir untuk memantau dan menilai konsistensi dan komitmen Indonesia menjaga keselamatan penerbangan sejak menjadi kategori 1 pada 2016 lalu.
“Mereka juga akan melihat apa-apa yang masih perlu dikembangkan dan apa yang bisa mereka bantu untuk mengembangkan keselamatan penerbangan Indonesia," ujarnya.
Kunjungan auditor FAA selama lima hari tersebut akan diisi dengan diskusi bersama masing masing tim teknis dari DKPPU.
Tujuannya, ia melanjutkan, menemukan hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga Indonesia tetap menjadi kategori 1.
(Baca: Ini yang Mesti Dilakukan Bila Terjadi Pendaratan Darurat)
Dalam diskusi yang dihadiri oleh seluruh pejabat di lingkungan DKPPU tersebut, Lou Alvarez menerima paparan terkait perkembangan keselamatan penerbangan di Indonesia.
Untuk itu, tim dari DKPPU telah mempersiapkan berbagai makalah terkait perkembangan keselamatan penerbangan Indonesia selama dua tahun belakangan ini.
Selain itu, auditor FAA juga akan mengunjungi beberapa tempat untuk mendapatkan penjelasan operasional di lapangan.
"Selama kurang lebih lima hari utusan FAA akan berdiskusi dengan tim teknis kami untuk menemukan hal apa saja yang dapat kita perbuat bersama untuk menjaga keselamatan penerbangan,” ujarnya.
(Baca: Sistem Online, Bandara dan Maskapai Makin Gampang Laporan)
Lou Alvarez mengapresiasi perkembangan keselamatan penerbangan Indonesia.
Lou yang turut melakukan audit pada 2016 lalu mengakui banyak perkembangan positif di dunia penerbangan Indonesia.
"Indonesia telah mencapai nilai yang sangat tinggi dari audit ICAO. Itu sangat bagus sekali untuk perkembangan penerbangan nasional," ujarnya.
Saat ini, Ditjen Perhubungan Udara telah mempersiapkan program training khususnya bagi inspektur penerbangan dalam rangka pengawasan dan audit kepada operator penerbangan.
Rencana itu juga akan didiskusikan dengan utusan FAA tersebut. Dengan begitu, pemerintah dapat mengetahui kebutuhan-kebutuhan pelatihan untuk inspektur penerbangan nasional.