Atasi Krisis Air di Pulau Kecil, Dewan SDA Nasional Rumuskan Strategi Pengelolaan SDA Berkelanjutan

Kompas.com - 17/12/2024, 15:02 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Anggota Dewan SDA Nasional melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Nipa dan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, untuk mendapatkan pemahaman terkait kondisi SDA dan infrastruktur pendukung di wilayah ini.DOK. DSDAN Anggota Dewan SDA Nasional melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Nipa dan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, untuk mendapatkan pemahaman terkait kondisi SDA dan infrastruktur pendukung di wilayah ini.

KOMPAS.com - Dewan Sumber Daya Air Nasional (DSDAN) telah merumuskan strategi pengelolaan SDA yang berkelanjutan untuk pulau- pulau kecil (PPK) dan pulau-pulau kecil terluar ( PPKT) melalui kajian tahap pertama pada 2024.

Strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan pengelolaan sumber daya air (SDA) di wilayah-wilayah PPK dan PPKT, yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Sekretariat DSDAN bekerja sama dengan anggota DSDAN mengadakan kegiatan Penyusunan Rekomendasi tentang Pengelolaan SDA di PPK dan PPKT Tahap I di Kepulauan Riau pada Kamis (7/11/2024) hingga Jumat (8/11/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan utama dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi krisis air bersih yang dihadapi banyak daerah.

Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Gili Ketapang Berebut Air Kemasan di Pelabuhan

Sebagai bagian dari kegiatan ini, tim DSDAN melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Nipa dan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kondisi SDA dan infrastruktur pendukung yang ada.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Pulau Morotai, Maluku Utara pada Senin (11/11/2024) hingga Rabu (13/11/2024), untuk Penyusunan Rekomendasi Tahap II.

Tim DSDAN berdiskusi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat, termasuk Bappeda dan dinas terkait, guna mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pengelolaan SDA.

Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan ke beberapa lokasi strategis, seperti Sumber Mata Air "Air Kaca", Pengaman Pantai Wawama, Bendung Tiley, pemanfaatan air tanah di Desa Dehegila, jaringan irigasi Desa Aha, dan pemanfaatan air baku di Kokota, Morotai Selatan.

Baca juga: Kakek Mengantuk, Isuzu Panther Nyemplung ke Irigasi di Kota Malang

Kepala Sekretariat DSDAN Yunitta Chandra Sari berharap hasil dari kegiatan tersebut dapat memberikan rekomendasi strategis yang aplikatif untuk mengatasi permasalahan SDA di PPK dan PPKT.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pengelolaan SDA yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah strategis ini,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/12/2024).

Keterbatasan air bersih

Anggota Dewan SDA Nasional melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Nipa dan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, untuk mendapatkan pemahaman terkait kondisi SDA dan infrastruktur pendukung di wilayah ini.DOK. DSDAN Anggota Dewan SDA Nasional melakukan kunjungan lapangan ke Pulau Nipa dan Bendungan Sei Gong, Batam, Kepulauan Riau, untuk mendapatkan pemahaman terkait kondisi SDA dan infrastruktur pendukung di wilayah ini.

Untuk diketahui, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki lebih dari 17.000 pulau kecil dan 111 pulau terluar. Pulau-pulau ini menghadapi tantangan besar terkait pengelolaan SDA.

Baca juga: Prodi PPG Sekolah Pascasarjana UNJ Raih Predikat Terbaik Pengelolaan PPG Nasional

Keterbatasan air bersih, kurangnya infrastruktur, serta dampak perubahan iklim menjadi isu utama yang memerlukan perhatian serius.

Sebagian besar PPK dan PPKT hanya memiliki sumber air tawar terbatas, seperti air hujan dan cadangan air tanah.

Ketergantungan pada curah hujan membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap kekeringan, sementara infrastruktur distribusi air bersih dan sanitasi masih sangat minim. Hal ini memengaruhi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat setempat.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan 368 Petani, Lumbung Pangan di Sumut Jadi Kunci Ketahanan Pangan

Tantangan pengelolaan SDA di PPK dan PPKT

Anggota DSDAN Dietriech G. Bengen mengungkapkan beberapa isu penting yang harus segera diatasi dalam pengelolaan SDA di PPK dan PPKT.

"Pertama, regulasi dan kebijakan. Tumpang tindih kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah sering menyebabkan ketidakefisienan dalam pemanfaatan SDA,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (17/12/2024).

Menurutnya, sistem perizinan yang tidak terpadu juga menghambat optimalisasi sumber daya air yang ada.

Dietriech menjelaskan, isu penting kedua adalah sarana dan prasarana.

Baca juga: Tidak Penuhi Ketentuan Modal, OJK Cabut Izin Usaha Sarana Sultra Ventura

“Hanya sekitar 5,64 persen PPK dan PPKT yang memiliki sistem penyediaan air minum (SPAM). Mayoritas penduduk masih bergantung pada air hujan dan pasokan air yang tidak stabil,” imbuhnya.

Isu ketiga, lanjut Dietriech, sosial dan ekonomi. Ketergantungan masyarakat pada sektor perikanan menjadikan mereka sangat rentan terhadap perubahan iklim dan krisis air.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, isu keempat adalah kondisi sumber daya air. Intrusi air laut dan eksploitasi berlebihan mengancam cadangan air tanah di banyak wilayah.

Kelima, kolaborasi dan edukasi masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan SDA masih terbatas, yang menyebabkan kerusakan ekosistem yang semakin meluas,” jelas Dietriech.

Baca juga: Puluhan Penyelam Bersihkan Sampah Laut Wakatobi Demi Keberlangsungan Ekosistem

Rekomendasi strategis untuk masa depan

Dalam upaya mengatasi permasalahan pengelolaan SDA di PPK dan PPKT, Dewan SDA Nasional merumuskan beberapa rekomendasi strategis.

Pertama, meningkatkan infrastruktur. Membangun fasilitas penampungan air hujan dan sistem desalinasi berbasis energi terbarukan untuk daerah-daerah yang rawan kekeringan. Ini akan memastikan ketersediaan air bersih meskipun bergantung pada curah hujan yang tidak menentu.

Kedua, harmonisasi kebijakan. Mengintegrasikan kebijakan pusat dan daerah untuk menciptakan sistem perizinan yang lebih efisien dan mendukung pengelolaan SDA yang optimal.

Baca juga: Korupsi dan Reformasi Perizinan Berusaha

Ketiga, partisipasi masyarakat. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan SDA melalui program edukasi dan pelatihan yang lebih intensif.

Keempat, adaptasi perubahan iklim. Melakukan konservasi mangrove dan menerapkan teknologi hemat air untuk meningkatkan daya tahan wilayah terhadap dampak perubahan iklim.

Strategi terakhir, yaitu penguatan kolaborasi. Membentuk tim terpadu yang terdiri dari berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan implementasi kebijakan pengelolaan SDA yang efektif.

Terkini Lainnya
Atasi Krisis Air di Pulau Kecil, Dewan SDA Nasional Rumuskan Strategi Pengelolaan SDA Berkelanjutan
Atasi Krisis Air di Pulau Kecil, Dewan SDA Nasional Rumuskan Strategi Pengelolaan SDA Berkelanjutan
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Dukung Ketahanan Air, Pemerintah Targetkan Penyelesaian 259 Bendungan pada 2026
Dukung Ketahanan Air, Pemerintah Targetkan Penyelesaian 259 Bendungan pada 2026
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Sidang Pleno Dewan SDA Nasional 2024 Hasilkan Rekomendasi Penting untuk Pengelolaan Air
Sidang Pleno Dewan SDA Nasional 2024 Hasilkan Rekomendasi Penting untuk Pengelolaan Air
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Manfaatkan Teknologi Pintu Air, Kementerian PUPR Siapkan  Solusi Banjir di Kalimantan Selatan
Manfaatkan Teknologi Pintu Air, Kementerian PUPR Siapkan Solusi Banjir di Kalimantan Selatan
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Ditjen SDA Ingatkan Pentingnya IWRM untuk Kelola SDA di Pulau-pulau Kecil
Ditjen SDA Ingatkan Pentingnya IWRM untuk Kelola SDA di Pulau-pulau Kecil
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Penuhi Air Baku di Pulau Kecil, Kementerian PUPR Siapkan Solusi Inovatif
Penuhi Air Baku di Pulau Kecil, Kementerian PUPR Siapkan Solusi Inovatif
Ditjen SDA Kementerian PUPR
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024
Ditjen SDA Kementerian PUPR
World Water Forum, 27 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia
World Water Forum, 27 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Peringati Hari Air Dunia Ke-32, Ditjen SDA Gelar Rangkaian Aksi Wujudkan Air untuk Perdamaian
Peringati Hari Air Dunia Ke-32, Ditjen SDA Gelar Rangkaian Aksi Wujudkan Air untuk Perdamaian
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Bagikan artikel ini melalui
Oke