KOMPAS.com – Pemerintah menargetkan swasembada pangan dan mendorong penerapan energi baru terbarukan (EBT) pada 2028. Salah satu infrastruktur sumber daya air yang dapat mendukung target tersebut adalah bendungan.
Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyampaikan bahwa pemerintah juga menargetkan Indeks Ketahanan Air Indonesia agar dapat mencapai 200 m³/kapita/tahun dengan sebaran yang merata.
Hal tersebut disampaikan dalam pembukaan acara Indonesian National Committee on Large Dams (INACOLD) atau Komite Nasional Indonesia- Bendungan Besar (KNI-BB) bertajuk “Inovasi dan Tantangan dalam Pemilihan Tipe Bendungan untuk Masa Depan” di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (16/11/2024).
“Pembangunan bendungan merupakan salah satu upaya menuju swasembada pangan melalui layanan irigasi seluas 1.271.415 hektar, swasembada energi melalui penambahan energi listrik sebanyak 15.627,83 megawatt (MW), dan ketahanan air sebanyak 59,59 meter kubik per kapita per tahun,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Kementerian PU Dapat Anggaran Rp 110,95 Triliun, Alokasi Terbesar Air
Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah telah membangun 234 bendungan. Sebanyak 187 bendungan terbangun hingga 2014, dilanjutkan 47 bendungan pada periode 2015-2024, dan 14 bendungan ongoing yang ditargetkan selesai paling lambat pada 2026.
Selain itu, terdapat juga 11 bendungan baru yang dibangun sejak 2021. Sehingga, total bendungan yang dibangun pemerintah adalah 259 bendungan.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono mengatakan bahwa bendungan tidak hanya memasok air untuk pertanian dan kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi perlindungan dari banjir dan sumber energi yang terbarukan.
“Ia (bendungan) menahan dan mengatur aliran kehidupan, menghadirkan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat di sekitar,” ujarnya.
Baca juga: Anggaran Kementerian PU Kecil, Dody Siap Terima Investasi Asing
Sementara itu, Ketua Umum INACOLD KNI-BB Adenan Rasyid berharap, acara INACOLD KNI-BB dapat menjadi perantara untuk berbagi ilmu pengetahuan terkait bendungan bagi generasi muda melalui Young Engineers Forum.
“Kami akan memastikan pengetahuan tentang bendungan ini berlanjut ke masa depan,” ucapnya.
Perlu diketahui, INACOLD KNI-BB adalah organisasi nirlaba yang mewadahi profesional bendungan yang berinduk pada organisasi International Commission on Large Dams (ICOLD) dan sudah berafiliasi dengan 106 negara.
Sejak 1930, INACOLD telah tercatat sebagai anggota ICOLD dengan jumlah anggota lebih dari 3.000 orang profesional.
Acara tersebut berlangsung pada 15-17 November 2024. Rangkaian acara diawali dengan kunjungan lapangan ke Bendungan Sermo, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Jumat (15/11/2024).
Baca juga: Kementerian PU Lanjutkan Padat Karya Tunai P3-TGAI, Targetkan Serap 209.854 Tenaga Kerja pada 2024
Selanjutnya, workshop dengan narasumber dari Japan International Cooperation Agency (JICA), Korea Water Resources Corporation (K-Water), dan Tsinghua University, Sabtu (16/11/2024).
Adapun acara puncak INACOLD KNI-BB, di antaranya Rapat Anggota Biasa, Rapat Anggota Tahunan, serta Seminar Nasional Bendungan Besar
Acara tersebut diikuti sebanyak 800 peserta yang berasal dari perusahaan, konsultan, kontraktor, profesional, akademisi, komunitas pemerhati bidang sumber daya air, serta pemerintah, baik pusat maupun daerah.