Dua Bendungan Senilai Rp 2,5 Triliun Akan Dibangun di NTB Tahun Ini

Kompas.com - 30/05/2018, 10:02 WIB
Mikhael Gewati,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nasional Ni Made Sumiarsih sedang memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela Seminar Bendungan Besar Nasional di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/5/2018).Mikhael Gewati Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nasional Ni Made Sumiarsih sedang memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela Seminar Bendungan Besar Nasional di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/5/2018).

LOMBOK, KOMPAS.com - Kepala Pusat Bendungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ni Made Sumiarsih mengatakan, pada 2018 akan ada pembuatan dua bendungan baru di Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu Bendungan Meningti dan Beringin Sila.

"Ground breaking atau peletakan batu pertama Beringin Sila antara Juli atau Agustus, sementara Meninting akhir tahun ini," kata Ni Made di sela-sela Seminar Bendungan Besar Nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/5/2018).

Bendungan Beringin Sila, lanjut Ni Made, mempunyai kapasitas daya tampung air sebesar 40,5 juta meter kubik dan dapat mengairi 3.500 hektar (ha) sawah.

Sementara itu, bendungan Meningti volume tampungnya mencapai 9,9 juta meter kubik dengan luas areal irigasi mencapai 1.559 ha.

Nilai proyek pembangunan Bendungan Beringin Sila sendiri mencapai lebih dari Rp 1,7 triliun dan Rp 800 miliar buat Bendungan Meninting.

Selain dua bendungan tersebut, di NTB pun sedang berlangsung pembangunan tiga bendungan, yaitu Bendungan Tanju, Mila, dan Bintang Bano yang dimulai sejak 2015.

Kepala BWS Nusa Tenggara 1 atau NTB Asdin Julaidy menjelaskan, sebenarnya pembangunan Bendungan Tanju sudah selesai dan sedang dalam proses terisi air. Namun karena akan dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata maka bendungan tersebut sedang ditata landscape-nya untuk pembuatan taman kota.

"Hal yang sama terjadi juga di Bendungan Bintang Bano, desainnya itu saya ubah lagi agar bisa sebagai tempat rekreasi," ujar Asdin juga di sela-sela Seminar Bendungan Besar Nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

(BACAMaksimalkan Potensi Sumber Daya Air, Kompetensi SDM Mesti Ditingkatkan)

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT1 atau Nusa Tenggara Barat Asdin Julaidy sedang memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela Seminar Bendungan Besar Nasional di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/5/2018).Mikhael Gewati Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT1 atau Nusa Tenggara Barat Asdin Julaidy sedang memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela Seminar Bendungan Besar Nasional di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (25/5/2018).

Ada pun untuk Bendungan Mila, kata dia, pembangunannya akan selesai pada awal atau pertengahan Juli 2018. Lebih cepat dari rancangan desain yang seharusnya selesai pada Desember 2018.

Untuk pengisian air di bendungan tersebut, menurut Asdin, akan dilakukan dengan cara feeder atau mengambil air dari Bendungan Rababaka yang berjarak kurang lebih 18 kilometer (KM) dari Mila.

Caranya adalah dengan membuat terowongan yang menghubungkan kedua bendungan tersebut.

Pembangunan terowongan pun akan dilakukan dua tahap, pertama dengan panjang 700 meter (M) dan kedua panjangnya 1.750 M.

"Tahap pertama sudah clear tinggal dibeton saja. Tahap kedua akan dibangun dan mudah-mudahan clear pada 2019 sehingga akan beroperasi maksimal serta diserahkan ke operator pada 2020," kata Asdin sewaktu melakukan peninjauan ke Bendungan Batujai, Praya, Lombok, pada Minggu (27/5/2018).

Baik rencana ground breaking Bendungan Meninting dan Beringin Sila, lalu pembangunan Bendungan Tanju, Mila, serta Bintang Bano adalah program strategis pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk membangun 65 bendungan selama periode 2015 - 2019.

Dengan tambahan 5 bendungan tersebut, berdasarkan data Kementerian PUPR, maka ke depan NTB akan punya 68 bendungan.

Provinsi ini pun akan menjadi daerah dengan jumlah bendungan terbanyak dari total 231 bendungan yang ada di Indonesia.

 

 

Terkini Lainnya
Sidang Pleno Dewan SDA Nasional 2024 Hasilkan Rekomendasi Penting untuk Pengelolaan Air
Sidang Pleno Dewan SDA Nasional 2024 Hasilkan Rekomendasi Penting untuk Pengelolaan Air
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Manfaatkan Teknologi Pintu Air, Kementerian PUPR Siapkan  Solusi Banjir di Kalimantan Selatan
Manfaatkan Teknologi Pintu Air, Kementerian PUPR Siapkan Solusi Banjir di Kalimantan Selatan
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Ditjen SDA Ingatkan Pentingnya IWRM untuk Kelola SDA di Pulau-pulau Kecil
Ditjen SDA Ingatkan Pentingnya IWRM untuk Kelola SDA di Pulau-pulau Kecil
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Penuhi Air Baku di Pulau Kecil, Kementerian PUPR Siapkan Solusi Inovatif
Penuhi Air Baku di Pulau Kecil, Kementerian PUPR Siapkan Solusi Inovatif
Ditjen SDA Kementerian PUPR
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024
Ditjen SDA Kementerian PUPR
World Water Forum, 27 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia
World Water Forum, 27 Tahun Perjalanan Menjawab Persoalan Air Dunia
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Peringati Hari Air Dunia Ke-32, Ditjen SDA Gelar Rangkaian Aksi Wujudkan Air untuk Perdamaian
Peringati Hari Air Dunia Ke-32, Ditjen SDA Gelar Rangkaian Aksi Wujudkan Air untuk Perdamaian
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Ini Langkah Strategis Pemerintah Atasi Persoalan Air di Indonesia
Ini Langkah Strategis Pemerintah Atasi Persoalan Air di Indonesia
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Sedimen Waduk Batujai Akan Dijadikan Miniatur Pulau Lombok dan Sumbawa
Sedimen Waduk Batujai Akan Dijadikan Miniatur Pulau Lombok dan Sumbawa
Ditjen SDA Kementerian PUPR
Bagikan artikel ini melalui
Oke