KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air ( Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) telah membangun Embung Kebun Raya Banua di Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan pada 2021.
Embung ini adalah infrastruktur sumber daya air di kawasan Kebun Raya Banua.
Embung ini bermanfaat sebagai sumber penyediaan air untuk operasional Kebun Raya, salah satunya untuk pemeliharaan tanaman koleksi Kebun Raya. Embung juga bisa mengatasi ancaman krisis air pada saat kemarau.
Tak hanya itu, Embung Kebun Raya Banua berperan penting dalam menjaga ekosistem dan mendukung kebutuhan air masyarakat. Pasokan air dari embung juga dimanfaatkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan saat musim kering.
“Selain itu embung ini juga pernah digunakan untuk event triathlon seperti renang dan dayung,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Banjarmasin, I Putu Eddy Purna Wijaya.
Embung ini berada di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang dulunya merupakan pertambangan emas dan intan. Infrastruktur sumber daya air ini memiliki luas tampungan 3,88 hektare dengan kapasitas normal 95.000 meter kubik dan kapasitas maksimum 116.000 meter kubik.
Embung yang dibangun pada lahan seluas 4,5 hektare ini juga dirancang menjadi satu kesatuan dengan Embung Kampung Banjar, Kantor Sekretariat Daerah, dan Masjid Provinsi.
“Sehingga selain fungsi ekologisnya, keberadaan embung ini juga memberikan manfaat estetika, dapat menjadi pusat kegiatan, tempat wisata yang dapat dikunjungi masyarakat sekitar,” kata Putu Eddy.
Embung Kebun Raya Banua saat ini dikelola oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Pemanfaatannya dilakukan dengan penggunaan pompa air ke tower, lalu disalurkan lewat pipa dan selang yang dikelola Balai Kebun Raya untuk Kebun Raya maupun perkantoran.
Pada saat kekeringan, disediakan juga truk tangki air untuk mengambil air embung dan kemudian didistribusikan ke Kebun Raya serta masyarakat sekitar.
Fasilitas lain di embung adalah pompa intake, menara air, rumah genset, bangunan amphiteater, pagar pengaman, jogging track, zona tanaman langka, serta gedung konservatorium.
Baca juga: Kementerian PUPR Bangun 2 Embung di Natuna, Penuhi 80 Persen Kebutuhan Air Masyarakat
Putu Eddy lalu mengajak masyarakat untuk memelihara kualitas air dan ekosistem Embung Kebun Raya Banua. Masyarakat juga diminta tak membuang sampah sembarangan ke embung ini.
“Sehingga kita dapat melestarikan fungsi dan keindahannya untuk generasi mendatang,” katanya.