KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa keberadaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional (Tripnas) dan Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) sangat membantu Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam pengambilan kebijakan.
"Setiap Kemenaker akan mengambil kebijakan, saya selalu mengatakan kepada direktur jenderal (dirjen) dan para pejabat tinggi pertama, apakah ini sudah mendapatkan pandangan dari Tripnas dan Depenas. Itu menunjukan betapa pentingnya dua lembaga ini dalam pengambilan kebijakan," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Ida saat menghadiri acara Perpisahan Anggota LKS Tripnas dan Depenas Periode 2020-2023 di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Dari peran penting LKS Tripnas dan Depenas, menurutnya, setiap orang yang menjabat sebagai menaker akan membutuhkan pandangan-pandangan dari dua lembaga tersebut.
Baca juga: PHK di Industri Masih Marak, Menaker: Permintaan di AS dan Eropa Tidak Ada
"Ini menunjukkan betapa strategisnya dua lembaga ini," ucap Ida.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya selalu mengikuti perkembangan pembahasan yang dilakukan LKS Tripnas dan Depenas.
Ida menilai, suatu hal wajar apabila lembaga seperti LKS Tripnas dan Depenas tidak dapat merepresentasikan semua kelompok.
Pasalnya, kata dia, memfasilitasi kelompok-kelompok dengan kepentingan yang berbeda bukan hal yang mudah.
Meski demikian, Ida mengaku bersyukur Indonesia memiliki budaya musyawarah dalam menyelesaikan sebuah persoalan.
Baca juga: Musyawarah Diversi AG Gagal karena Ditolak Keluarga D
“Bahkan kalau secara musyawarah tidak mendapatkan titik temu, maka bisa melalui mekanisme hukum,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Ida mengapresiasi kontribusi anggota LKS Tripnas dan Depenas periode 2020-2023 dalam membangun dunia ketenagakerjaan.
"Saya dari hati yang paling dalam mengapresiasi kinerja anggota LKS Tripnas dan Depenas. Apalagi, keanggotaan ini yang paling sulit karena bersamaan dengan pandemi Covid-19. Di saat yang sama, kita harus merespons dinamika ketenagakerjaan baik nasional maupun global," ucapnya.