KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen memperluas peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga ke kancah internasional.
Komitmen tersebut diwujudkan lewat partisipasinya dalam pameran industri terbesar di dunia, Hannover Messe. Dalam pameran ini, Kemendikbudristek menampilkan praktik baik dan produk-produk unggulan hasil transformasi pendidikan vokasi yang dikemas dalam payung Merdeka Belajar.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan, Hannover Messe 2023 merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia mampu menghadirkan SDM berkualitas dan sejalan dengan key drivers pembangunan Indonesia.
Baca juga: Komnas Perempuan Sebut Masih Ada SDM-nya Dibayar di Bawah UMP Jakarta
Apalagi, kata dia, pendidikan vokasi menjadi prioritas pemerintah dalam penyiapan SDM untuk menyongsong Indonesia Emas dan peta jalan Making Indonesia 4.0.
Baca juga: Wisuda 2.129 Lulusan UMJ, Muhadjir Sampaikan 4 Pilar Menuju Indonesia Emas 2045
“Kami ingin menunjukkan bagaimana transformasi pendidikan vokasi melalui kebijakan Merdeka Belajar di Indonesia mampu menyiapkan SDM unggul dan menghasilkan inovasi produk unggulan dari kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan juga industri,” kata Kiki katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).
Ia mengungkapkan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Vokasi akan memanfaatkan kepesertaan di Hannover Messe 2023 untuk membuka peluang kerja sama dengan mitra strategis di tataran global sekaligus eksposur internasional pendidikan vokasi.
“Diharapkan dari pameran ini akan melahirkan peluang-peluang kerja sama untuk memperkuat ekosistem dan transformasi pendidikan vokasi di Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan Kiki, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Uuf Brajawidagda mengatakan bahwa pameran tersebut menjadi kesempatan bagi berbagai negara untuk memamerkan produk inovasinya.
Baca juga: Di Mata DUDI: Lulusan SMK Kini Lebih Kompeten, Terampil dan Loyal
Ia menjelaskan, Hannover Messe akan dihadiri lebih dari 5.500 exhibitors dari berbagai negara dengan 200.000 pengunjung internasional. Selain itu, pameran ini menghasilkan 6,5 juta kontrak bisnis setiap tahunnya.
Menurut Uuf, terdapat tiga tujuan utama Kemendikbudristek dan perguruan tinggi (PT) berpartisipasi dalam Hannover Messe.
“Pertama, ajang ini menjadi forum untuk menampilkan dan mempromosikan kemajuan institusi melalui inisiasi kerja sama antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dengan industri dan pusat penelitian di luar negeri,” jelasnya.
Kedua, lanjut dia, mendukung peningkatan kapasitas dan kualitas SDM serta riset pada institusi pendidikan tinggi akademik dan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia.
Ketiga, membuka peluang dan meningkatkan jalinan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia dengan berbagai perguruan tinggi dan industri di Jerman, serta negara-negara seluruh dunia.
Baca juga: Produk Inovatif dari ACE untuk Mewujudkan Rumah yang Nyaman dan Tenang
“Semangat yang dibawa bukan hanya menampilkan produk inovatif, tetapi juga menumbuhkan bisnis dan menggalang kolaborasi antarsatuan pendidikan secara umum maupun mitra strategis di tataran global,” ucap Uuf.
Untuk diketahui, pada perhelatan Hannover Messe 2023, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi Official Partner Country.
Terdapat 13 kementerian atau lembaga (K/L) yang akan turut berpartisipasi di ajang tersebut, salah satunya adalah Kemendikbudristek yang digawangi oleh Ditjen Diksi.
Dengan semangat Infinite Journey, Ditjen Diksi mempersembahkan transformasi pendidikan vokasi di bidang teknologi robotika, artificial intelligence (AI), ekosistem kendaraan listrik, hingga industri kreatif.
Dirjen Pendidikan Vokasi juga dijadwalkan akan menjadi pembicara dalam sesi konferensi dengan tema Human Capital pada Kamis (20/4/2023).
Baca juga: Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi Vokasi: Transformasi Menghapus Status Kelas Dua
Sementara itu, produk-produk inovasi satuan pendidikan vokasi yang ditampilkan di Hannover Messe, antara lain Robot Humanoid karya Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dan produk fabrication laboratory dari Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, Ditjen Pendidikan Vokasi juga akan menampilkan ekosistem kendaraan listrik yang sedang dikembangkan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) melalui produk mobil listrik Flex Ev, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Tenaga Surya (SPKLTS), dan bengkel konversi kendaraan listrik.
Untuk mendukung sustainability, Ditjen Pendidikan Vokasi membawa inovasi eco material berupa bioplastik berbahan dasar nata de coco dan varnish dari minyak kelapa sawit hasil inovasi Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Jakarta.
Sementara itu, di industri kreatif, Ditjen Pendidikan Vokasi juga akan menampilkan karya animasi siswa SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah (Jateng), selain produk animasi Ficusia (Polibatam).
Baca juga: Polibatam Buka D2 Jalur Cepat Distribusi Barang, Kuliah Tak Sampai 2 Tahun
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama PNJ Dewi Liliana mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan Hannover Messe 2023 untuk membangun jejaring baru.
Ia mengungkapkan, PNJ yang saat ini tengah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik bahkan sudah membuat janji dengan Kamar Dagang Jerman dan industri baterai dari Korea Selatan di ajang tersebut.
“Dari Hannover Messe 2023 kami berharap bisa membuka peluang kerja sama baru karena ekosistem kendaraan listrik yang kami kembangkan di PNJ memiliki roadmap yang panjang,” kata Dewi.
Sebagai informasi, pameran Hannover Messe 2023 akan berlangsung selama sepekan, mulai Senin (17/4/2023) sampai Jumat (21/4/2023).
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan hadir pada upacara pembukaan yang akan berlangsung pada Minggu (16/4/2023).