SEMARANG, KOMPAS.com - Kenaikan jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Ahmad Yani selama arus mudik dan arus balik Lebaran rata-rata mencapai 25 persen dibandingkan tahun lalu.
Tingkat kenaikan tersebut melebihi rata-rata jumlah kenaikan penumpang selama Lebaran 2018 yang rata-rata 10 persen, didapat dari pantauan 36 bandara di seluruh Indonesia.
Sebelum libur Lebaran, pemerintah memutuskan untuk mengoperasikan terminal baru Bandara Ahmad Yani di Semarang.
"Keputusan Presiden Joko Widodo itu sangat tepat. Kami selaku regulator penerbangan sangat bersyukur terminal baru ini bisa beroperasi selama Lebaran. Bayangkan saja kalau masih pakai terminal lama, tentu akan sangat crowded dan tingkat keselamatan, keamanan dan kenyamanan akan sangat rendah. Dengan terminal baru ini, walaupun penumpang meningkat pesat namun masih lancar," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melalui pernyataan tertulis, Jumat (22/6/2018).
(Baca: Presiden Jokowi: Manajemen Arus Mudik dan Balik Lebaran Sangat Bagus)
Hari ini, Agus meninjau kegiatan arus balik Lebaran di Bandara Ahmad Yani didampingi oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III dan GM PT Angkasa Pura 1 Bandara Ahmad Yani sebagai pengelola bandara.
Saat puncak arus balik Lebaran, 19.500 penumpang dan 150 pergerakan pesawat terjadi dalam sehari di Bandara Ahmad Yani.
Jumlah ini naik bila dibandingkan Lebaran tahun lalu, di mana rata-rata tiap hari ada 105 pergerakan pesawat.
"Jadi dengan perbaikan infrastruktur penerbangan, dampaknya cukup signifikan yaitu di antaranya adalah naiknya jumlah penumpang. Selain itu nantinya juga diharapkan pembangunan infrastruktur penerbangan menjadi inti pertumbuhan ekonomi. Seperti yang tertuang dalamNawa Cita ke-7 dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo," ujar Agus.
(Baca: Terminal Baru Segera Beroperasi, Bandara Ahmad Yani Lakukan Operasi Boyong)
Agus juga meninjau keamanan di kawasan bandara itu. Menurutnya, kondisi di Bandara Internasional Ahmad Yani aman dan terkendali.