Bandara APT Pranoto Bakal Tingkatkan Perekonomian Kalimantan Timur

Kompas.com - 25/05/2018, 07:10 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur optimistis Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto akan meningkatkan perekonomian masyarakat di Kalimantan Timur.

Gubernur Kalimantan Timur, Awang Farouk Ishak, mengatakan dengan adanya bandara internasional baru maka semakin banyak pula sumber daya manusia yang diperlukan untuk perkembangan bandara dan wilayah sekitarnya. 

“Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), seperti penjualan oleh-oleh juga diizinkan agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Misalnya, orang kalau mau beli makanan khas Kalimantan Timur, gammi, cukup di bandara saja,” ujarnya saat meresmikan beroperasinya Bandara APT Pranoto, Kamis (24/5/2018).

Baca: Gantikan Temindung, Bandara APT Pranoto Samarinda Resmi Beroperasi

Selain itu, Bandara Samarinda Baru itu juga diharapkan bakal meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kalimantan Timur.

Adanya Bandara APT Pranoto memberikan pilihan bagi wisatawan agar bisa pergi ke destinasi wisata seperti Pulau Derawan, Pulau Kakaban, dan Pulau Maratua melalui Samarinda, tak perlu ke Balikpapan.

Untuk diketahui, Kalimatan Timur juga memiliki Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) di Balikpapan yang berada sekira 90 kilometer dari Bandara Samarinda Baru.

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan masuk peringkat 10 besar dunia versi Airport Service Quality (ASQ). Peringkat tersebut berdasarkan kategori jumlah penumpang pada survei penilaian kepuasan penumpang triwulan II-2017 yang dilakukan oleh Airports Council International (ACI).

KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan masuk peringkat 10 besar dunia versi Airport Service Quality (ASQ). Peringkat tersebut berdasarkan kategori jumlah penumpang pada survei penilaian kepuasan penumpang triwulan II-2017 yang dilakukan oleh Airports Council International (ACI).

Awang menegaskan, keberadaan bandara baru tak akan mengganggu jumlah kunjungan penumpang di Bandara SAMS. Apalagi, kedua bandara tersebut dikelola oleh Angkasa Pura 1.

“Tapi tak usah takut dan ribut pangsa Bandara Sepinggan Balikpapan akan banyak diambil dan jadi sepi. Semuanya sudah ada porsinya,” ujarnya.

Direktur PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengatakan kehadiran Bandara APT Pranoto sangat tepat mengingat pertumbuhan kebutuhan angkutan penerbangan semakin tinggi.

Masyarakat jadi bisa memilih penerbangan dari atau ke Balikpapan dan Samarinda, tergantung kebutuhan konektivitas.

“Kita melihatnya tidak hanya di periode sekarang saja, tapi melihat lima tahun ke depan juga dan manfaatnya bagi masyarakat,” ujar Faik.

 Akses dan latar pembangunan

Kemudian, akses masyarakat Samarinda ke Bandara APT Pranoto bisa menggunakan bus Damri yang terdiri atas dua rute. 

Layanan transportasi dengan Damri tersebut akan gratis selama satu bulan ke depan.

Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur resmi beroperasi Kamis (24/5/2018)KOMPAS.com/ AUZI AMAZIA DOMASTY Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur resmi beroperasi Kamis (24/5/2018)

Bandara APT Pranoto merupakan relokasi dari Bandara Temindung yang sudah tak bisa dikembangkan lagi. Pemerintah Kalimantan Timur mulai membangun Bandara APT Pranoto pada 2011 dan selesai pada 2017. 

Kemudian, pada 2018, bandara baru itu diserahkan pada Ditjen Perhubungan Udara agar operasionalnya dapat dikembangkan lebih lanjut melalui Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Temindung.

Ditjen Perhubungan Udara sejak awal 2018 juga melakukan beberapa kegiatan tambahan untuk memastikan standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelayanan di bandara terpenuhi sesuai dengan Annex 14 International Civil Organization (ICAO) dan Peraturan Keselamatan penerbangan Sipil part 139 tentang Aerodromes. 

Beberapa kegiatan tambahan tersebut di antaranya pembuatan runway strip, landscape, dan pemagaran kompleks bandara.

Sinergi pengelolaan bandara

Selanjutnya, PT Angkasa Pura I pun sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kalimantan Timur terkait rencana kerja sama pengelolaan bandara.

Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur resmi beroperasi Kamis (24/5/2018)KOMPAS.com/ AUZI AMAZIA DOMASTY Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur resmi beroperasi Kamis (24/5/2018)

Nota kesepahaman ini merupakan landasan awal atas rencana kerja sama pengelolaan Bandara APT Pranoto yang kerap disebut Bandara Samarinda Baru (BSB).
 
Kerja sama bertujuan menyusun kajian rencana pengelolaan Bandara APT Pranoto yang saling menguntungkan, efisien, dan berkelanjutan.
 
“Rencana pengelolaan bandara ini merupakan salah satu bentuk sinergi kami dengan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi, dalam siaran tertulis.
 
Menurut dia, PT Angkasa Pura I (Persero) akan mengeksplorasi peluang kerja sama pengelolaan Bandara APT Pranoto dengan melakukan melakukan sejumlah langkah, seperti membuat rencana dan metode kerja.
 

Selain itu, AP 1 juga menyiapkan pengadaan jasa konsultan dan profesi penunjang lain; melakukan pengumpulan data teknis, hukum, dan ekonomi; serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

"Hasil kajian akan digunakan dalam perencanaan strategis pengelolaan Bandar Udara APT Pranoto dan dijadikan dasar pertimbangan untuk pembuatan perjanjian kerja sama. Kami harap bentuk sinergi BUMN dengan pemerintah daerah ini akan membawa kontribusi positif terhadap pemerataan pengembangan perekonomian daerah,” ujarnya. 

Acara peresmian tersebut turut dihadiri oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah 7 Agus Subagio, Direktur Keselamatan Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Yurlis Hasibuan, dan Kasubdit Standarisasi Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Agus Pramuka.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com