SOLO, KOMPAS.com –Sejumlah fasilitas baru sedang dibangun di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah. Bila tak ada aral melintang, pembangunannya sudah akan selesai pada pertengahan tahun 2018.
Di antara fasilitas itu mulai dari perluasan apron atau pelataran pesawat hingga pembangunan stasiun kereta untuk bandara.
Apron baru yang sedang dibangun ini rencananya memiliki luas 215x135 meter persegi. Ini akan menjadi tambahan pelataran parker sebelumnya yang berukuran 540 meter persegi.
Luas apron sebelumnya hanya mampu menampung 10 pesawat narrow body jet. Dengan daya tampung seperti ini, pelataran tak akan cukup saat musim haji tiba.
Sebagai informasi, Bandara Adi Soemarmo sudah menjadi embarkasi haji di Provinsi Jawa Tengah. Setiap tahunnya, ada 96 kelompok terbang (kloter) jamaah umrah dan haji yang berangkat dari sini. Jumlah tersebut adalah yang terbesar di Indonesia.
Dengan perluasan itu, ruang parkir tambahan diharapkan dapat menjadi jalan keluar kepadatan lalu lintas bandara saat musim haji sehingga tidak mengganggu operasional penerbangan reguler.
Adapun target selesainya proyek ini adalah pertengahan 2018. "Kami optimis pada musim haji 2018, apron ini bisa digunakan," tambahnya.
Sejumlah fasilitas lain
Selain memperluas area apron, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara juga mengungkapkan ada fasilitas lain yang juga sedang dikerjakan, yakni memperpanjang jalur lintasan, memperluas area badan terminal, hingga membangun stasiun kereta bandara.
Menurut Agus, fasilitas transportasi menuju bandara menjadi prioritas yang harus segera dikembangkan.
Saat ini, progres pembangunan untuk merealisasikan kereta bandara sudah dalam tahap membangun stasiun. Rencananya, stasiun akan menghubungkan Stasiun Balapan Solo yang terletak di tengah kota.
Agus mengatakan, stasiun ini diharapkan rampung pada Juli 2018. Namun, penyelesaian pada pertengahan tahun ini belum sampai pada pembangunan rel.
“Pembangunan rel akan dilakukan tahun mendatang berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian,” kata dia.
Pembangunan stasiun kereta akan menjadi alternatif berkendara yang memudahkan masyarakat dari tengah kota menuju bandara. Jarak antara Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Bandara Adi Sumarno ini mencapai 13 kilometer (km).
“(Yang) sudah existing 3 km, jadi tinggal membangun 10 km lagi tahun depan," tambahnya.