Performa Navigasi Indonesia Dapat Nilai "Sangat Baik" dari ICAO

Kompas.com - 12/03/2018, 14:35 WIB
Kurniasih Budi,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com
Air Traffic Controller ( ATC) Indonesia dinilai berkinerja sangat baik. Hal itu dibuktikan dengan hasil audit Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) 2017 untuk Indonesia, di mana compliance score untuk kategori Air Navigation Services meningkat luar biasa.

Pada 2016 skor ATC Indonesia menyentuh angka 56 persen. Lalu, pada 2017 mencapai 86 persen, berada di atas rata–rata global yakni 60,7 persen.

Selain itu, ATC juga turut mendukung keselamatan penerbangan di Indonesia sehingga pada 2017 lalu tidak terdapat kecelakaan penerbangan yang menelan korban jiwa (zerro accident).

“Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang selalu ada saja kecelakaan yang menelan korban jiwa,” kata Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, saat menutup Rakernas ke–9 Asosiasi ATC Indonesia ( IATCA) di Yogyakarta, seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com Senin (12/3/2018).

(Baca: Asosiasi Petugas Lalin Udara Keluhkan Pergerakan Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta)

Rakernas IATCA yang berlangsung 7-8 Maret 2018 bertema “Year of Members Association" diikuti perwakilan dari 39 cabang IATCA di seluruh Indonesia. IATCA sendiri saat ini mempunyai 2.020 anggota ATC.

Agus menyampaikan terima kasih kepada ATC yang berkontribusi besar memajukan penerbangan Indonesia. Menurut dia, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja bersama yang luar biasa antar pemangku kepentingan.

Dalam pencapaian Indonesia tersebut peranan ATC tidak hanya pada satu kategori Air Navigation Services saja, tetapi juga termasuk beberapa kategori lain yang pencapaiannya  sangat bai.

Ia juga meminta seluruh personil Air Traffic Controller Indonesia untuk tetap berupaya meningkatkan profesionalitas dan kompetensinya dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan kemampuan komunikasi. Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar operasional perlu dikuasai petugas ATC.

(Baca juga: Perpindahan Pesawat Haji dan Padatnya Traffic Bandara Soekarno-Hatta)

"Karena itu, seorang ATC harus bekerja dengan perfect dan mampu mengelola stres. Kalau salah sedikit saja, dampaknya sangat luar biasa. Seluruh kepercayaan semua pengguna transportasi udara ada pada ATC," ujarnya.

Ia juga menilai, tema “Year of Members Association” dinilai sangat tepat bila dikaitkan dengan kondisi penerbangan Indonesia saat ini. Utamanya, ia melanjutkan, dalam menghadapi tantangan – tantangan yang menghadang di depan.  

IATCA diharapkan berupaya meningkatkan kompetensi anggotanya, baik secara mandiri maupun dengan memberikan dorongan kepada manajemen AirNav Indonesia dan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

"Saya berharap, IATCA tidak pernah lelah dalam memberikan kontribusi positif bagi negeri ini. Teruslah berjuang demi kemajuan penerbangan kita, demi kebanggaan Indonesia," ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com