KOMPAS.com - Skandal penurunan mutu beras premium oleh konglomerasi besar dan maraknya isu beras oplosan beberapa waktu lalu mengguncang kepercayaan konsumen.
Namun, di balik krisis tersebut, terdapat berkah bagi penggilingan padi kecil dan menengah. Mereka kini kebanjiran pesanan, baik untuk beras curah maupun beras hasil gilingan langsung dari petani.
Di Cimahi, Haji Anwar, pemilik penggilingan padi di Jalan Lapang Tembak Selatan, Kelurahan Padasuka, mengaku usahanya kembali ramai sejak isu oplosan merebak.
“Karena banyak berita soal oplosan, sekarang orang lebih sering beli langsung ke sini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (20/8/2025).
Anwar menjelaskan, usaha yang dirintis sejak 1980-an itu hanya menggiling hasil panen petani sekitar dengan tarif Rp 600 per kilogram (kg) gabah. Kapasitas penggilingan pun terbatas, rata-rata 40 kg hingga 1 kuintal per hari karena lahan sawah semakin sempit.
Baca juga: Kata Mentan Soal Progres Penerapan Satu Harga Beras, Premium dan Medium Dihapus
Meski demikian, kasus beras oplosan membuat masyarakat lebih percaya membeli beras dari penggilingan kecil.
Pemerintah daerah bersama kepolisian bahkan sempat melakukan pengecekan untuk memastikan beras yang digiling benar-benar berasal dari petani lokal.
Baca juga: Satgas Pangan Ungkap Modus dan omzet Penjualan Beras Premium Tak Berstandar Mutu
Fenomena serupa juga dialami Haji Solihat, pemilik penggilingan padi di Kampung Citapen, Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
“Penggilingan kecil menerima banyak orderan karena mereka jual dalam bentuk curah. Kualitasnya tidak terlalu difokuskan, yang penting harga,” jelasnya.
Menurut Solihat, penurunan kepercayaan terhadap beras premium membuat konsumen beralih ke beras medium dari penggilingan kecil.
“Bagi pembeli, kualitasnya mirip-mirip, tidak masalah kalau curah asalkan harganya terjangkau,” tambahnya.
Kondisi tersebut membuat penggilingan kecil yang biasanya hanya beroperasi sekitar enam bulan dalam setahun kini bisa berproduksi lebih lama.
Baca juga: Pedagang Pasar Dukung Pemerintah Hapus Jenis Beras Premium dan Medium