Sawah di Sumba Timur Diserang Hama, Kementan Imbau Petani Ikut AUTP Guna Hindari Kerugian

Kompas.com - 09/04/2022, 19:57 WIB
Hotria Mariana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berbicara dengan petani.Dok. Humas Kementan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat berbicara dengan petani.


KOMPAS.com – Kementerian Pertanian ( Kementan) mengimbau para petani di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP). Imbauan ini menyusul serangan hama belalang yang terjadi di persawahan setempat.

Menteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian sangat rentan terhadap serangan hama organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan dampak perubahan iklim.

Kehadiran AUTP, lanjut Mentan SYL, dapat melindung petani dari risiko kerugian akibat hal tersebut. Pasalnya, asuransi pertanian yang diluncurkan pihaknya melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) ini pada dasarnya merupakan program perlindungan.

"Dengan AUTP, petani mendapat perlindungan dalam mengolah budi daya pertanian mereka,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/4/2022).

Baca juga: Bukti Nyata Asuransi Petani, 6 Poktan di Bone Gagal Panen dapat Ganti Rugi

Kebermanfaatan AUTP lebih lanjut dijelaskan Direktur Jenderal (Dirjen) PSP Ali Jamil menuturkan. Jika mengikuti program perlindungan ini, petani akan mendapat pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektare per musim.

“Dengan begitu, petani tetap memiliki modal untuk kembali memulai usaha pertanian ketika mengalami gagal panen,” terang Ali.

Selain sebagai jaminan, ia menambahkan, program AUTP juga dirancang untuk menjaga produktivitas petani melalui manfaat pertanggungannya.

"Produktivitas adalah hal yang kami jaga dengan baik. Dengan pertanggungan AUTP, kami berharap produktivitas pertanian tak terganggu dan terjaga dengan baik," kata Ali.

Baca juga: Lahan Pertanian di Padang Kekeringan, Petani Diminta Kementan Ikuti AUTP

Di sisi lain, Direktur Pembiayaan Ditjen PSP Kementan Indah Megahwati menyebutkan bahwa ada sejumlah syarat yang perlu dipenuhi untuk mengikuti AUTP. Salah satunya, petani merupakan anggota kelompok tani (poktan).

Selanjutnya, petani membayar premi senilai Rp 36.000 per musim per hektare dari total premi Rp 180.000 per musim per hektare. Sisanya, sebesar Rp 144.000 per musim per hektare disubsidi oleh pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Setelah itu, petani harus mendaftarkan areal persawahan 30 hari sebelum musim tanam.

"Ada banyak manfaat dari program asuransi pertanian ini. Jadi, kami mengimbau petani untuk mengikuti program perlindungan ini agar budi daya pertanian berjalan dengan baik," ucap Indah.

Terkini Lainnya
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas
Kementan
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman PadiĀ 
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman PadiĀ 
Kementan
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung
Pemerintah Atur Harga Tebu, Petani Diharapkan Bisa Lebih Untung
Kementan
Berkat Sinergi Kuat, Petani Berhasil Panen Raya
Berkat Sinergi Kuat, Petani Berhasil Panen Raya
Kementan
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Stok Pupuk Bersubsidi Melimpah, Petani Diminta Segera Tebus Kuota yang Dimiliki
Kementan
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur
Kementan
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian
Kementan
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Kementan
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Kementan
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi
Kementan
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga
Kementan
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga
Kementan
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani
Kementan
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi
Kementan
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Antisipasi Penurunan Harga, KTNA Harap Bulog Serap Gabah Petani di Masa Panen Raya
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke