KOMPAS.com – Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah menggelar evaluasi realisasi perkembangan pelaksanaan kegiatan irigasi pompanisasi (irpom) bersama kepala Dinas Pertanian provinsi, kabupaten/kota se-Jawa Timur (Jatim).
Evaluasi itu dilakukan seusai kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kabupaten Bangkala, Jatim.
Andi mengatakan, demi mengatasi darurat pangan nasional dan untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, pihaknya harus segera memanfaatkan irpom pada sungai-sungai, untuk memenuhi kebutuhan petani dalam meningkatkan indeks pertanaman (IP).
Sebagai informasi, irpom di Jatim pada 2024 mencapai 1.183 unit untuk 31 kabupaten/kota.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan, salah satu upaya percepatan pelaksanaan irpom adalah menyosialisasikan revisi pedoman petunjuk teknis pelaksanaan irpom.
Baca juga: Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis
Revisi terhadap pedoman itu perlu dilakukan untuk mengakselerasi kegiatan penanaman padi di lahan-lahan tadah hujan dan lahan kering, khususnya terkait adanya perubahan terhadap kriteria irpom.
Kriteria tersebut, seperti terdapat sumber air baik air permukaan berupa sungai, mata air, serta saluran pembuang maupun air tanah yang tersedia mendukung pajak air tanah (PAT).
Sementara itu, perubahan kegiatan irpom untuk lahan dapat berada di sawah tadah hujan atau sawah yang sering kekurangan air irigasi.
Andi menekankan, lokasi yang diprioritaskan pada lahan tadah hujan memiliki indeks pertanaman (IP) 0-1 dan/atau sawah dengan IP kurang dari 2 yang memiliki potensi untuk peningkatan IP dengan komoditas padi.
Dia mengatakan, sekarang adalah waktu untuk memaksimalkan kinerja. Aturan yang ada sudah lengkap dan jelas sehingga tugas aparatur negara harus segera merealisasikan bantuan irpom bagi petani.
Baca juga: Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat
“Jangan ada kegiatan fiktif, mark up atau kegiatan yang dapat menguntungkan diri sendiri maupun orang lain yang melanggar aturan," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/5/2024).
Andi menambahkan, terdapat potensi sampai dengan 400.000 hektar (ha) sawah tadah hujan yang yang beririsan atau berada di sepanjang aliran sungai di Jatim.
Oleh karenanya, pihaknya harus cepat mendistribusikan bantuan irpom sehingga dapat meningkatkan IP padi untuk mengungkit produksi padi.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pengembangan Budi Daya dan Pascapanen Komoditas Pertanian Andi Muhammad Syakir menyampaikan, para kepala dinas pertanian kabupaten/kota se-Jatim bersemangat mengawal pertanaman padi melalui kegiatan irpom dan lainnya.
“Mari gunakan dan gelorakan semangat perjuangan di Jatim sebagai Kota Pahlawan dalam mengawal kegiatan ini,” ungkapnya.
Baca juga: Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus
Pada kegiatan itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Dydik Rudy Prasetya menegaskan, Jatim siap melaksanakan kegiatan percepatan dan peningkatan IP padi demi meningkatkan produksi padi nasional melalui berbagai kegiatan dan bantuan pemerintah.