Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kompas.com - 17/05/2024, 10:40 WIB
Nethania Simanjuntak,
A P Sari

Tim Redaksi

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah bersama para tim peneliti varietas saat melakukan foto bersama usai mengikuti acara Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Tahun 2024 di Surabaya, Rabu (15/5/2024). Dok. Humas Kementan Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah bersama para tim peneliti varietas saat melakukan foto bersama usai mengikuti acara Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Tahun 2024 di Surabaya, Rabu (15/5/2024).

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan pengembangan berbagai varietas tanaman akan terus dilakukan dari waktu ke waktu guna menghasilkan benih unggul yang berkualitas.

Amran mengungkapkan, benih yang berkualitas dapat meningkatkan mutu dan produktivitas tanaman pertanian, sehingga akselerasi perlu dilakukan untuk menemukan benih yang lebih baik.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa pihaknya harus mencari dan mengembangkan varietas- varietas unggul baru yang lebih tahan hama atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

“Hal ini diharapkan agar bisa berproduksi lebih banyak dan yang paling penting dapat dikembangkan sesuai arahan Bapak Mentan,” ungkap Andi Nur saat memberikan arahan pada Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Tahun 2024 di Surabaya, Rabu (15/4/2024).

Baca juga: Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Dalam arahannya, Andi Nur menyampaikan bahwa Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan dapat dilakukan kapanpun saat dibutuhkan, tidak perlu menunggu periode tertentu.

“Yang utama, tujuan untuk menghasilkan benih yang berkualitas dapat tercapai dan harus bisa berkelanjutan sehingga perlu dilakukan kolaborasi antara para pemilik varietas dengan para produsen benih atau pihak yang akan memproduksi benih. Jadi benihnya dapat bernilai secara ekonomis,” ucap Andi Nur melalui siaran persnya, Jumat (17/5/2024).

Sebagai informasi, Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan kali ini, mengusulkan 10 proposal calon varietas, di antaranya komoditas kakao, kelapa sawit, kelapa, sagu, dan tembakau. Masing-masing usulan ini, memiliki keunggulan dan spesifikasi yang dibutuhkan masyarakat petani atau pekebun saat ini.

Selain itu, Andi Nur juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak jumlah varietas yang telah dilepas, namun kondisi perbenihannya masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Baca juga: Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

“Salah satu contohnya, ketersediaan benih yang belum sebanding dengan jumlah kebutuhan benih untuk pengembangan maupun peremajaan. Menurut saya, ini perlu dioptimalkan kembali,” ujar Andi.

Seperti diketahui, pada1980, Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) telah melepas varietas unggul sebanyak 633 varietas, baik dalam bentuk varietas, klon, galur, lini murni, maupun hibrida. Varietas ini tersebar di 35 komoditas yang menjadi binaan Ditjenbun.

“Perlu dilakukan evaluasi terhadap varietas-varietas yang telah dilepas untuk mengetahui pengguna dan penerima manfaat bagi masyarakat atau petani dan pekebun. Apabila sudah dianggap tidak layak, perlu dilakukan pencabutan keputusan pelepasan varietasnya,” ucap Andi Nur.

Andi Nur menekankan untuk melakukan pengkajian ulang secara menyeluruh terhadap seluruh aturan yang mengatur tentang perbenihan perkebunan, mulai dari pencarian varietas unggul, pelepasan varietas, penetapan kebun induk, produksi benih, sampai pemasukan dan pengeluaran benih tanaman perkebunan.

Baca juga: Alokasi Pupuk Bersubsidi Berlimpah, Kementan Imbau Petani Segera Tebus

“Jangan setengah-setengah melakukan review ini agar hasilnya bisa maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat petani maupun pekebun,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, saat ini, pihaknya membutuhkan varietas-varietas unggul untuk pengembangan, seperti kebutuhan biji kakao yang sangat tinggi bagi sektor industri sehingga membutuhkan pasokan yang besar dan stabil.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah saat mengikuti acara Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Tahun 2024 di Surabaya, Rabu (15/5/2024). Dok. Humas Kementan Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah saat mengikuti acara Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Tahun 2024 di Surabaya, Rabu (15/5/2024).

“Untuk itu, dibutuhkan varietas kakao yang tahan hama dengan produktivitas yang tinggi, itulah salah satu usulan pelepasan varietas kakao yang diuji dalam sidang pelepasan varietas, begitupun dengan usulan dari komoditas yang lain,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, salah satu anggota Tim Pelepasan Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan Rasidin Azwar menyampaikan bahwa Tim TPV sudah bekerja secara profesional dengan menjunjung tinggi metode pelepasan varietas dengan tetap memperhatikan kebermanfaatan varietas bagi masyarakat petani atau pekebun.

Baca juga: Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pengembangan Budi Daya dan Pascapanen Komoditas Pertanian Andi Muhammad Syakir mengatakan, perlu dilakukan evaluasi terhadap metode pengujian dalam pelepasan varietas.

Terlebih lagi, era saat ini memaksa semua sektor untuk serba cepat dengan tetap memperhatikan asas-asas pengujian demi kebermanfaatan bagi masyarakat petani maupun pekebun.

"Maka dari itu dibutuhkan metode serta inovasi baru dalam melakukan pelepasan varietas tanaman," ujarnya.

Terkini Lainnya
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan Bersama GEMPITA Sinergi Bangun Kalteng Jadi Lumbung Padi Nasional
Kementan
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Produksi Naik Bulan Agustus, September dan Oktober, Program Pompanisasi Berhasil
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke