KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menggelar pertemuan bilateral di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (30/4/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Vasyl Hamianin mengungkapkan Indonesia dan Ukraina akan menjadi partner yang sangat baik untuk kemajuan pembangunan sektor pertanian kedua negara.
“Saya berkunjung ke Kementan Indonesia untuk pertama kali. Ini adalah pertemuan yang menarik dan sangat produktif. Saya pikir, baik Ukraina maupun Indonesia adalah negara agraris yang sangat besar dan juga merupakan negara eksportir pertanian terdepan,” ungkap Vasyl melalui siaran persnya, Jumat (3/5/2024).
“Oleh sebab itu, alih-alih berkompetisi, akan lebih baik jika kami bisa saling melengkapi satu sama lain. Kami bisa saling membantu pertumbuhan ekonomi masing-masing,” lanjutnya.
Baca juga: Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi
Indonesia dan Ukraina telah menjalin kerja sama di bidang pertanian sejak 2016. Akan tetapi, saat ini pendalaman kerja sama di bidang pertanian untuk menghadapi fenomena El Nino dan ancaman krisis pangan global sangat diperlukan.
Sebagai langkah awal, Indonesia dan Ukraina akan melakukan kerja sama bilateral untuk mempermudah akses pasar, mengembangkan kapasitas produksi, dan kerja sama teknis untuk menciptakan kondisi yang lebih berimbang dalam hubungan perdagangan komoditas pertanian kedua negara.
“Kami (Indonesia dan Ukraina) sedang berdiskusi tentang peningkatan pertukaran bisnis pertanian. Saat ini, Ukraina masih menjadi salah satu produsen dan eksportir terbesar untuk produk susu, telur, daging, gandum, sirup jagung, dan minyak goreng. Selain itu, kami juga bisa berbagi teknologi, seperti manajemen air, manajemen tanah, dan pupuk,” tambah Vasyl.
Saat ini Ukraina adalah salah satu negara produsen gandum, jagung, biji-bijian, sekaligus produsen minyak nabati terbesar di dunia, seperti sunflower, soybean, dan rapeseed. Sementara itu, Indonesia berkeinginan untuk meningkatkan ekspor ke Ukraina.
Baca juga: Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran
Komoditas pertanian Indonesia yang berpotensi dikirim ke Ukraina adalah produk-produk perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, dan kopi. Tak hanya itu, buah-buahan tropis unggulan Indonesia, antara lain mangga, manggis, buah naga, jeruk nipis, nanas, pisang, dan salak juga berpotensi untuk diekspor.
“Pertemuan yang kami lakukan hari ini akan menghasilkan hasil yang baik dan praktikal. Kami (Ukraina) adalah negara praktikal, kami tahu apa yang bisa kami lakukan dan apa yang bisa kami tawarkan. Saya yakin penawaran kerjasama ini akan memberikan efek baik untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial bagi masyarakat Indonesia,” tutupnya.