Agar Kualitas Panen Meningkat, Mentan Ajak Petani Jagung di Jeneponto Manfaatkan KUR

Kompas.com - 20/04/2020, 16:40 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ilustrasi Ladang JagungSHUTTERSTOCK/NARAMIT Ilustrasi Ladang Jagung

KOMPAS.comMenteri Pertanian ( Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta petani jagung di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat ( KUR) pertanian.

Hal itu ditujukan agar petani bisa melakukan pengolahan pascapanen, seperti penjemuran agar kualitas jagung baik dan memiliki harga jual lebih tinggi.

"Ada KUR pertanian sebesar Rp 50 triliun. Manfaatkan itu,” ujar Syahrul dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan saat berkunjung ke Kabupaten Jeneponto yang merupakan salah satu sentra produksi jagung di Sulsel, Senin (20/4/2020).

Baca juga: Mentan Jamin Penerapan PSBB Tidak Pengaruhi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Menurut Mentan, KUR merupakan salah satu upaya negara untuk memastikan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia dan membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Ajakan Syahrul kepada petani untuk memanfaatkan KUR dilatarbelakangi rendahnya harga jual jagung. Hal ini sesuai dengan laporan Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar.

Padahal, ada 26.000 hektar (ha) sawah di Kabupaten Jeneponto dengan produktivitas 5-6 ton per ha dan 36.000 ha lahan jagung dengan produktivitas 7,8 ton per ha.

Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memanen padi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020).Dok. Kementan Mentan Syahrul Yasin Limpo saat memanen padi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020).

“Sebagian petani menjual hasilnya ke daerah lain dikarenakan ada selisih harga. Kadar air jagung petani di sini mencapai 30 persen, harganya Rp 1.700 per kilogram (kg). Sementara di tempat lain, Rp 1.800 per kg,” ujar Iksan.

Ia melanjutkan, fenomena itu salah satunya disebabkan ketidakmampuan petani melakukan proses pascapanen.

Hasil panen jagung pun langsung dijual, meski kadar air mencapai 30 persen. Padahal, pengepul menginginkan kadar air jagung hanya 7 persen.

Selain itu, Bupati Iksan mengaku bahwa para petani di daerahnya juga terjebak dalam praktik ijon atau tengkulak.

Baca juga: Kementan Apresiasi Upaya Kota Denpasar Melindungi Lahan Pertanian

“Kalau ada tengkulak, saya minta Dinas Pertanian koordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), gulirkan KUR di sini," kata Menteri Syahrul.

Mentan pun meminta agar jagung dari petani dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yakni Rp 3.150, bukan Rp 1.700 yang terlalu rendah.

Bangun pertanian di tengah pandemi Covid-19

Di kesempatan tersebut Syahrul juga menyampaikan pentingnya kerja sama dan kebersamaan semua pihak dalam membangun pertanian, terlebih di tengah pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

“Saya mengajak kepolisian dengan Satgas Pangan-nya, Bulog, pelaku usaha, dan TNI. Ini panggilan negara. Pastikan kebutuhan pangan masyarakat aman,” ujar Mentan.

Menurut dia, sektor pertanian tidak boleh sampai berhenti, meski di tengah suasana pandemi Covid-19.

Baca juga: Panen di Masa Covid-19 Harus Dilakukan, Mentan Minta Petani Tetap Waspada

Syahrul pun meminta pihak kepolisian mengawal angkutan yang membawa bahan pangan untuk kelancaran distribusi.

Pada kunjungan itu, Menteri Pertanian bersama Bupati Ikhsan turut memanen padi di Desa Kalumpangloe, Dusun Palippri, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto.

Terkini Lainnya
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Luruskan Informasi, Mentan Amran Sebut Dapat Dukungan Penuh dari Wapres Gibran
Kementan
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Sepulang dari Yordania, Mentan Amran Sidak Kantor Bulog dan PIHC
Kementan
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Hadapi Ancaman Pangan, Kementan Gencarkan Irpom demi Pastikan Keberlanjutan Pangan Aman
Kementan
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Program Pompanisasi Buat Petani Tersenyum, Mentan Amran: Solusi untuk Tingkatkan Indeks Pertanaman
Kementan
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Irpom Naikkan IP Jadi 3 Kali, Kementan Pantau dan Pastikan Pangan Aman Terkendali
Kementan
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Irpom Disebut Berhasil Cegah Gagal Tanam Saat Kemarau
Kementan
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kemarau Tetap Bisa Tanam, Petani Senang IP Naik 
Kementan
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Lewat B50, Pemerintah Sediakan Energi Nasional dan Tingkatkan Nilai Tambah Pekebun
Kementan
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Agustus Tidak Ada Puso, Pompanisasi di Banten Dongkrak Kenaikan NTP
Kementan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan Ajak FAO Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Kementan
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Presiden Jokowi Terima Agricola Medal, FAO: Transformasi Pertanian Indonesia Berkembang Pesat
Kementan
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Optimalkan Perluasan Areal Tanam, Kementan Monitoring Program Pompanisasi
Kementan
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan Gencarkan Pompanisasi, Pastikan Pompa Berhasil Nyala Mengairi Sawah
Kementan
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Atasi Kekeringan Lahan, Kementan Terjun Langsung Bantu Petani
Kementan
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Irpom dan Pompanisasi Terbukti Berhasil Selamatkan Ketahanan Pangan Nasional
Kementan
Bagikan artikel ini melalui
Oke