Ciptakan Konektivitas, Kemenhub Akan Terus Bangun Infrastruktur

Kompas.com - 10/12/2019, 16:25 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, keberhasilan pembangunan infrastruktur transportasi tidak hanya sekadar selesai membangunnya, tetapi baru berhasil jika sudah bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.

“Untuk itu, kami ingin mengubah mindset SDM di Kemenhub yang tadinya hanya bekerja untuk dirinya saja, tetapi sekarang bekerja untuk masyarakat,” tuturnya.

Hal tersebut dia katakan saat Jumpa Pers Akhir Tahun 2019 Kementerian Perhubungan dengan tema “Capaian Kinerja dan Rencana Kerja Kemenhub Mendukung Visi Indonesia Maju” di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Dia mengungkapkan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) fokus terus melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi untuk menciptakan konektivitas.

Baca juga: Menhub Targetkan Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Rampung 2026

Konektivitas tersebut untuk mendukung akses pariwisata, kelancaran arus logistik, akses ke daerah terluar, tertinggal, terdalam, dan perbatasan (3TP), serta Ibu Kota Negara Baru (IKN).

Pembangunan yang menghubungkan titik-titik tersebut diharapkan dapat membuka keterisolasian, membuka ruang ekonomi baru, mendongkrak lapangan kerja baru, serta mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

“Semua pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keselamatan dan mewujudkan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote yang mempersatukan Indonesia,” ungkap Budi.

Dia juga menuturkan, tugas mewujudkan konektivitas adalah tidak mudah dan melelahkan. Namun, Presiden Jokowi selalu bisa membuatnya semangat dan menjadi happy.

“Saya terbawa untuk selalu bersemangat karena setiap bertemu dengan Presiden, beliau selalu semangat. Tugas-tugas yang diberikan beliau menjadi tantangan bagi saya untuk menyelesaikannya,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Menhub Merasa Capek tapi Menyenangkan

Selain itu, Kemenhub mengungkapkan, program pembangunan infrastruktur akan dilakukan beriringan dengan membangun sumber daya manusia (SDM).

Rencana pada tahun 2020

Pada kesempatan yang sama, Kemenhub juga akan mendungkung visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju 2020–2024 dengan program prioritas.

Hal tersebut diwujudkan dengan dukungan 3 dari 5 prioritas nasional sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintahan (RKP) Tahun 2020.

Beberapa prioritas tersebut, di antaranya pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan, infrastruktur dan pemerataan wilayah, nilai tambah sektor rill, industrialisasi, dan kesempatan kerja.

Baca juga: Bangun Infrastruktur Berkelanjutan, RI Butuh Dana Rp 6.000 Triliun

Adapun program Kemenhub yang akan dilakukan pada 2020, yaitu destinasi pariwisata dan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020, serta revitalisasi terminal tipe A.

Ada pula program pengembangan SDM transportasi, dukungan pada daerah perbatasan dan daerah tertinggal, serta subsidi operasional keperintisan.

Terkini Lainnya
Stasiun Tanah Abang Baru Resmi Beroperasi, Mampu Layani 380 Ribu Penumpang per Hari Setara Kapasitas Lebih dari 1.000 Pesawat Boeing 737

Stasiun Tanah Abang Baru Resmi Beroperasi, Mampu Layani 380 Ribu Penumpang per Hari Setara Kapasitas Lebih dari 1.000 Pesawat Boeing 737

Kemenhub
Bukan Sekadar Aturan, Kemenhub Targetkan Perubahan Perilaku lewat Program Zero ODOL

Bukan Sekadar Aturan, Kemenhub Targetkan Perubahan Perilaku lewat Program Zero ODOL

Kemenhub
8 Lokomotif Seberat 684 Ton Lintasi Rel Layang Simpang Joglo, Solo, Ini Hasilnya

8 Lokomotif Seberat 684 Ton Lintasi Rel Layang Simpang Joglo, Solo, Ini Hasilnya

Kemenhub
Wujudkan Kota Ramah Sepeda, Menhub Sosialisasi Aturan Keselamatan Pesepeda di Jalan

Wujudkan Kota Ramah Sepeda, Menhub Sosialisasi Aturan Keselamatan Pesepeda di Jalan

Kemenhub
Berbicara dalam Webinar, Menhub Paparkan Tantangan SDM Transportasi

Berbicara dalam Webinar, Menhub Paparkan Tantangan SDM Transportasi

Kemenhub
Adaptasi Kebiasaan Baru di Transportasi Umum, Simak Aturan dari Kemenhub

Adaptasi Kebiasaan Baru di Transportasi Umum, Simak Aturan dari Kemenhub

Kemenhub
Puncak Arus Balik Libur Panjang, Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi

Puncak Arus Balik Libur Panjang, Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi

Kemenhub
Dalam Pariwisata, Menhub Nilai Yogyakarta Punya Modal Infrastruktur dan Kekayaan Budaya

Dalam Pariwisata, Menhub Nilai Yogyakarta Punya Modal Infrastruktur dan Kekayaan Budaya

Kemenhub
Gerakkan Roda Perekonomian, Kemenhub Garap Sejumlah Proyek

Gerakkan Roda Perekonomian, Kemenhub Garap Sejumlah Proyek

Kemenhub
Bantu Pulihkan Perekonomian, Kemenhub Dorong Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Bantu Pulihkan Perekonomian, Kemenhub Dorong Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Kemenhub
Menhub Budi Karya Tegaskan Transportasi Berperan Mempersatukan Indonesia

Menhub Budi Karya Tegaskan Transportasi Berperan Mempersatukan Indonesia

Kemenhub
Tanda Tangani PSO Lebih Awal, Menhub Harapkan Eksekusi Sejak Awal 2020

Tanda Tangani PSO Lebih Awal, Menhub Harapkan Eksekusi Sejak Awal 2020

Kemenhub
Integrasikan Antarmoda Transportasi, KA Bandara Adi Soemarmo Diluncurkan

Integrasikan Antarmoda Transportasi, KA Bandara Adi Soemarmo Diluncurkan

Kemenhub
Meski Jumlah Penumpang Turun, Kereta Api Tetap Jadi Pilihan Favorit

Meski Jumlah Penumpang Turun, Kereta Api Tetap Jadi Pilihan Favorit

Kemenhub
Tinjau Terminal Kampung Rambutan, Menhub Dapati Laporan Lonjakan Penumpang

Tinjau Terminal Kampung Rambutan, Menhub Dapati Laporan Lonjakan Penumpang

Kemenhub
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com