Menhub Sebut 119,5 Juta Orang Berpotensi Lakukan Perjalanan pada Libur Nataru 2025/2026

Kompas.com - 06/12/2025, 14:12 WIB
Tsabita Naja,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan bahwa sebanyak 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan, baik di luar maupun dalam provinsi, pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).

Data tersebut merujuk pada hasil survei Potensi Pergerakan Orang pada Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang telah dilakukan Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta akademisi.

Hasil survei menunjukkan bahwa pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi meningkat sebesar 2,71 persen, dari 39,30 persen pada Nataru 2024/2025 menjadi 42,01 persen pada masa angkutan Nataru 2025/2026.

“Menurut survei, 42,01 persen penduduk Indonesia atau sekitar 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan pada masa libur Nataru 2025/2026,” ujar Dudy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/12/2025).

Baca juga: Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025/26: 24 Desember

Pernyataan tersebut disampaikan Dudy dalam rapat koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru 2025/2026 di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa meningkatnya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan pada masa Nataru 2025/2026 disebabkan oleh beberapa faktor, seperti waktu libur yang panjang akibat libur sekolah yang bersamaan dengan libur Nataru 2025/2026.

Faktor lainnya adalah kondisi infrastruktur transportasi yang semakin membaik dan tingginya minat masyarakat untuk berwisata.

Selain itu, aspek budaya, terutama keinginan masyarakat untuk merayakan Hari Natal di kampung halaman, serta aspek ekonomi, turut mendorong peningkatan perjalanan pada Nataru 2025/2026.

Baca juga: Libur Nataru 2025/2026 Tanggal Berapa Saja? Ini Jadwalnya

Terkait pemilihan moda transportasi, Dudy mengatakan bahwa penggunaan mobil pribadi tetap mendominasi dengan hasil survei mencapai 42,78 persen atau 51,12 juta orang.

Moda terbanyak berikutnya adalah sepeda motor 18,41 persen atau 22,00 juta orang, bus 8,17 persen atau 9,76 juta orang, mobil sewa 7,43 persen atau 8,87 juta orang, serta mobil travel 6,39 persen atau 7,64 juta orang.

Masyarakat juga mempertimbangkan moda transportasi lain, seperti pesawat sebesar 3,57 persen atau 4,27 juta orang, kereta api jarak jauh 3,29 persen atau 3,94 juta orang, kapal penyeberangan 3,14 persen atau 3,75 juta orang, kapal laut 2,20 persen atau 2,62 juta orang, dan commuter line 1,93 persen atau 2,30 juta orang.

“Tingginya minat masyarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi mengindikasikan perlunya manajemen lalu lintas yang lebih intensif, khususnya pada ruas tol dan akses menuju simpul transportasi,” jelas Dudy.

Baca juga: Catat, Tarif 6 Ruas Tol Trans Sumatera Ini Didiskon saat Nataru

Sebagai informasi, rapat koordinasi tersebut dihadiri sejumlah stakeholder, antara lain pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Hadir pula pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kemenhub, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), serta Asosiasi Transportasi.

Terkini Lainnya
Kemenhub Buka 33.000 Kuota Mudik Gratis Nataru, Menhub Dudy Imbau Warga Segera Daftar

Kemenhub Buka 33.000 Kuota Mudik Gratis Nataru, Menhub Dudy Imbau Warga Segera Daftar

Kemenhub
Menhub: 35.000 Armada Transportasi Siap Layani Masyarakat pada Nataru 2025/2026

Menhub: 35.000 Armada Transportasi Siap Layani Masyarakat pada Nataru 2025/2026

Kemenhub
Avsec Bandara IWIP Amankan

Avsec Bandara IWIP Amankan "Dangerous Goods" di Penerbangan Weda-Manado

Kemenhub
Kemenhub: Puncak Arus Mudik Nataru 24 Desember 2025, Jumlah Pemudik Capai 17,18 Juta Orang

Kemenhub: Puncak Arus Mudik Nataru 24 Desember 2025, Jumlah Pemudik Capai 17,18 Juta Orang

Kemenhub
Menhub Sebut 119,5 Juta Orang Berpotensi Lakukan Perjalanan pada Libur Nataru 2025/2026

Menhub Sebut 119,5 Juta Orang Berpotensi Lakukan Perjalanan pada Libur Nataru 2025/2026

Kemenhub
Stasiun Tanah Abang Baru Resmi Beroperasi, Mampu Layani 380 Ribu Penumpang per Hari Setara Kapasitas Lebih dari 1.000 Pesawat Boeing 737

Stasiun Tanah Abang Baru Resmi Beroperasi, Mampu Layani 380 Ribu Penumpang per Hari Setara Kapasitas Lebih dari 1.000 Pesawat Boeing 737

Kemenhub
Bukan Sekadar Aturan, Kemenhub Targetkan Perubahan Perilaku lewat Program Zero ODOL

Bukan Sekadar Aturan, Kemenhub Targetkan Perubahan Perilaku lewat Program Zero ODOL

Kemenhub
8 Lokomotif Seberat 684 Ton Lintasi Rel Layang Simpang Joglo, Solo, Ini Hasilnya

8 Lokomotif Seberat 684 Ton Lintasi Rel Layang Simpang Joglo, Solo, Ini Hasilnya

Kemenhub
Wujudkan Kota Ramah Sepeda, Menhub Sosialisasi Aturan Keselamatan Pesepeda di Jalan

Wujudkan Kota Ramah Sepeda, Menhub Sosialisasi Aturan Keselamatan Pesepeda di Jalan

Kemenhub
Berbicara dalam Webinar, Menhub Paparkan Tantangan SDM Transportasi

Berbicara dalam Webinar, Menhub Paparkan Tantangan SDM Transportasi

Kemenhub
Adaptasi Kebiasaan Baru di Transportasi Umum, Simak Aturan dari Kemenhub

Adaptasi Kebiasaan Baru di Transportasi Umum, Simak Aturan dari Kemenhub

Kemenhub
Puncak Arus Balik Libur Panjang, Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi

Puncak Arus Balik Libur Panjang, Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi

Kemenhub
Dalam Pariwisata, Menhub Nilai Yogyakarta Punya Modal Infrastruktur dan Kekayaan Budaya

Dalam Pariwisata, Menhub Nilai Yogyakarta Punya Modal Infrastruktur dan Kekayaan Budaya

Kemenhub
Gerakkan Roda Perekonomian, Kemenhub Garap Sejumlah Proyek

Gerakkan Roda Perekonomian, Kemenhub Garap Sejumlah Proyek

Kemenhub
Bantu Pulihkan Perekonomian, Kemenhub Dorong Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Bantu Pulihkan Perekonomian, Kemenhub Dorong Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Kemenhub
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com