KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan motivasi dan mendorong alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan Tito saat memberikan amanat pada acara Pelantikan Pamong Praja Muda Angkatan XXXII Tahun 2025 di Lapangan Parade, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (28/7/2025).
Ia mengungkapkan bahwa para alumni IPDN memiliki perjalanan karier yang panjang setelah lulus.
Oleh karena itu, sebagai pimpinan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ia ingin memperkuat kapasitas alumni IPDN melalui pendidikan tinggi.
Terlebih, IPDN telah bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( LPDP) yang dikelola oleh Kementerian Keuangan guna mengirimkan sebanyak mungkin lulusan IPDN untuk belajar ke luar negeri.
Baca juga: Mendagri Imbau Alumni IPDN Bekerja secara Profesional dan Berpegang Teguh pada Keilmuan
“Di luar negeri, akan dapat tiga (kelebihan), yaitu ilmu pengetahuan, jaringan internasional, dan terjun langsung dalam peradaban, kultur yang lebih maju. Peradaban negara-negara yang disiplin, antikorupsi, tepat waktu, dan lain-lain,” ujar Tito dalam keterangan resminya, Senin.
Ia berharap, sepulangnya dari luar negeri, alumni penerima beasiswa LPDP dapat menjadi motor penggerak dan agen perubahan di lingkungan kerja masing-masing.
Sejak 2021 hingga 2024, Tito menyebutkan, sudah ada 50 lulusan IPDN yang berangkat studi pascasarjana ke luar negeri. Pada 2025, sebanyak 27 alumni juga akan segera diberangkatkan.
“Target tahun 2026, kami akan memberangkatkan minimal 100 lulusan IPDN untuk sekolah ke luar negeri dengan biaya LPDP,” kata Tito.
Baca juga: Kemendikti-LPDP Perkuat Sinergi, Usulkan Reformulasi Skema Beasiswa
Lebih lanjut, Tito memberi contoh negara maju, seperti Singapura dan Cina yang telah lama menerapkan strategi serupa.
Singapura mengirimkan siswa terbaiknya ke luar negeri sejak lulus sekolah menengah atas (SMA), sedangkan Cina sejak tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
Ia menjelaskan bahwa ribuan pelajar dikirim setiap tahun, dan saat mereka kembali, kontribusinya terbukti mendorong kemajuan pesat di berbagai bidang.
“Membawa kultur yang baik, sehingga dapat membuat revolusi mental, revolusi budaya, memengaruhi 4 juta ASN lain untuk bisa memengaruhi 285 juta penduduk Indonesia. Itulah harapan kami, di situlah pesan kami kepada adik-adik semua,” jelas Tito.
Baca juga: Pensiunan ASN di NTT Disiapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi
Untuk mendukung program tersebut, IPDN telah menambahkan kurikulum bahasa Inggris dan modul LPDP sesuai arahan Tito. Harapannya, inisiatif ini dapat memperbesar peluang alumni IPDN untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Selain itu, IPDN telah menerapkan tes bahasa Inggris berupa International English Language Testing System (IELTS) dan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) pada Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN 2025.
Penerapan tes ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas calon praja agar lebih siap menghadapi tantangan global dan kerja sama internasional.
“Jadi, yang masuk adalah anak-anak yang memang anak-anak yang terpilih,” tegas Tito.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Lantik 1.110 Lulusan IPDN