KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menjajaki kerja sama dengan Instituto Marangoni di Italia untuk mengembangkan pelatihan bidang fashion.
Usai mengikuti International Labour Conference (ILC) Ke-108 di Jenewa, Swiss, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri melakukan kunjungan kerja ke Instituto Marangoni di Kota Milan, Italia.
Hanif bertemu Former Istituto Marangoni, Ms. Roberta Cesaro, dan jajaran Instituto Marangoni, Jumat (21/6/2019).
Menurut Hanif, kerja sama dengan Instituto Marangoni akan memberi banyak manfaat bagi Indonesia dalam mengembangkan industri fashion.
Pasalnya, Kota Milan lekat dengan julukan Kota Mode. Selain itu, Instituto Marangoni merupakan lembaga yang syarat pengalaman dalam melatih profesional dan teknisi di bidang mode kelas dunia.
Baca juga: Incar Anak Milenial BLK Segera Buka Jurusan Fashion Design
"Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan memandang perlu untuk benchmarking dan belajar tentang apa yang telah dilakukan institusi ini dalam memajukan industri mode/fashion di Italia dan internasional," kata Hanif dalam pernyataan tertulis, Minggu (23/6/2019).
Menaker menjelaskan, industri fashion atau mode merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang berperan penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia.
"Industri ini telah menjadi pencipta nilai tambah, pencipta lapangan pekerjaan, juga sebagai penyumbang devisa," jelas dia.
"Oleh karena itu, kerja sama untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing, khususnya tenaga terampil di industri fashion semakin penting dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang investasi ke depannya," ujar Hanif.
Pemerintah Indonesia sendiri melalui Kemnaker terus mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil di bidang fashion.
Salah satunya, ia melanjutkan, melalui pelatihan kejuruan fashion technology di BBPLK Semarang. Kejuruan itu merupakan upgrading dari kejuruan menjahit.
Baca juga: Di BLK Semarang, Kemnaker Buka Kejuruan Fashion Technology
Kemnaker membuat kejuruan tersebut agar peserta pelatihan tidak hanya kompeten dalam menjahit, namun juga berkompeten untuk menjadi fashion designer.
"Lembaga pelatihan ini perlu didukung dengan peningkatan kapasitas pelatihan dan program yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal maupun internasional," ujar dia.
Kemnaker menawarkan sejumlah point kerja sama diantaranya adalah kolaborasi program pelatihan profesional melalui exchange of ideas, projects, dan pameran busana bersama.
"Saya berharap, kunjungan kerja ini merupakan awal kolaborasi dan inisiasi kerja sama masing-masing institusi kedua negara, dan dapat mempererat hubungan antara Italia dan Indonesia, khususnya di bidang ketenagakerjaan," kata Hanif.