KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) Republik Indonesia (RI) Ida Fauziyah meminta semua pihak untuk memberikan perhatian khusus terhadap kondisi pekerja Palestina.
Ia menyoroti pentingnya dukungan internasional dalam mengatasi tantangan yang dihadapi para pekerja di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.
Hal ini disampaikannya saat memberikan pernyataan nasional dalam membahas laporan Direktur Jenderal (Dirjen) International Labour Organization ( ILO) mengenai situasi pekerja di wilayah Arab yang diinvasi, Jenewa, Kamis (6/6/2024).
Pada kesempatannya, Ida juga menyampaikan apresiasi kepada Dirjen ILO atas laporan yang menggambarkan penderitaan pekerja di wilayah tersebut.
"Laporan ini dengan jelas menunjukkan skala kehancuran dan kesulitan yang dialami oleh rakyat Palestina, khususnya pekerja. Kami setuju bahwa setiap upaya untuk meringankan penderitaan mereka harus dimulai dengan penghentian permusuhan," ujar Ida melalui keterangan persnya, Jumat (7/6/2024).
Baca juga: Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Selain itu, Ida menegaskan bahwa penghentian invasi dan pemberian akses tanpa hambatan bagi bantuan darurat adalah langkah pertama yang krusial.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk menghentikan standar ganda dalam menangani isu ini dan secara aktif memperjuangkan keadilan sosial untuk Gaza," ucap Ida.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya dukungan politik yang lebih kuat untuk pengakuan negara Palestina serta mendorong proses perdamaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Menurutnya, mewujudkan kedaulatan Palestina adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.
"Kita semua harus berkomitmen untuk menegakkan hukum internasional, termasuk hukum humaniter dan hak asasi manusia (HAM) guna melindungi warga sipil di wilayah yang diinvasi," ucapnya.
Selain itu, ia juga menggarisbawahi betapa pentingnya implementasi Strategi Ketenagakerjaan Nasional Palestina 2021-2025 yang dirancang bersama dengan ILO.
Ida menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan untuk menyediakan kesempatan kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial, serta memperkuat tata kelola pasar tenaga kerja.
“Oleh sebab itu, kami mendesak perluasan langkah-langkah perlindungan sosial dan dukungan bagi pekerja pengangguran dan korban perang di wilayah terinvasi," tuturnya.
Baca juga: Menaker Ida Bawa Misi Pelindungan Pekerja dan Kesetaraan di Konferensi Perburuhan Internasional
Di akhir pidatonya, Ida menyerukan kerja sama global untuk memastikan keberhasilan fase pemulihan dan rekonstruksi di Palestina.
Ia juga mendorong ILO untuk bermitra dengan badan-badan PBB lainnya, termasuk United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) untuk memastikan penyaluran bantuan dan program pembangunan yang tepat sasaran.