Presiden Jokowi dan Menaker Makan Siang Bareng Buruh Pabrik Sepatu

Kompas.com - 30/04/2019, 22:37 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melakukan makan siang bersama ribuan pekerja atau buruh  PT KMK Global Sports di Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019).Dok. Humas Kementerian Ketenagakerjaan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melakukan makan siang bersama ribuan pekerja atau buruh PT KMK Global Sports di Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019).

KOMPAS.com - Sehari menjelang peringatan Hari Buruh internasional atau May Day 2019, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) Hanif Dhakiri makan siang bersama ribuan pekerja atau buruh PT KMK Global Sports di Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019).

Mengenakan pakaian lengan panjang kemeja putih, presiden tiba pukul 11.30 WIB, di pabrikan alas kaki yang mampu menghasilkan 1,5 juta pasang sepatu setiap bulan tersebut.

Presiden langsung meninjau ruang produksi perusahaan yang memiliki 30 lini produksi dan menyerap tenaga kerja sebanyak 15.655 orang itu.

Seperti dalam keterangan tertulisnya, Kunjungan Presiden Jokowi disambut antusias para buruh yang sedang bekerja. Sebagian buruh bahkan meninggalkan pekerjaan mereka untuk bisa bersalaman dan berfoto bersama Jokowi.

Duduk sejajar di kursi panjang dengan buruh di ruang makan buruh KMK Sports, Jokowi menyantap makanan yang sama dengan buruh. Menunya, yakni nasi putih, sop daging, tempe, telur dan buah salak.

Hadir juga mendampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan CEO KMK Global Sports C.K Song.

Ekosistem ketenagakerjaan yang kaku

Seusai mendampingi Presiden Jokowi makan siang bersama, Menaker Hanif Dhakiri kembali menyoroti masalah kaku atau rigidnya ekosistem ketenagakerjaan sebagai salah satu problem utama dunia ketenagakerjaan.

“Ekosistem kita seperti kanebo kering, kakunya minta ampun. Padahal saat ini zaman serba digital dan dunia menjadi sangat fleksibel. Cari pekerja skilled tidak mudah, proses PHK berbelit-belit, hubungan kerja masih seperti power relations dan jam kerja juga kaku,“ lanjut Hanif Dhakiri.

Menurut Hanif Dhakiri, jam kerja yang kaku menyebabkan partisipasi perempuan diangkatan kerja tidak terlalu tinggi karena harus memilih antara di luar rumah atau di dalam rumah.

“Jam kerja sangat kaku 8 jam sehari atau 40 jam seminggu. Ini kaku banget. Mungkin fleksibilitas jam kerja dapat membantu meningkatkan partisipasi perempuan “ ujar Hanif.

Karenanya, lanjut Hanif, kakunya jam kerja tersebut perlu didiskusikan atau dikaji mendalam dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholder) ketenagakerjaan untuk memastikan iklim atau ekosistem ketenagakerjaan yang kaku bertransformasi menjadi lebih baik.

“Perlu diskusi mendalam agar ekosistem ketenagakerjaan bisa bertransformasi dari yang rigid/kaku menjadi lebih fleksibel. Saat ini zaman serba digital dan dunia menjadi sangat fleksibel, “ ujar Hanif.

Terkini Lainnya
Kurangi Kecelakaan Kerja, Kemenaker Targetkan Peningkatan16.230 Ahli K3 Berkinerja Tinggi
Kurangi Kecelakaan Kerja, Kemenaker Targetkan Peningkatan16.230 Ahli K3 Berkinerja Tinggi
Kemenaker
Tingkatkan Daya Saing, Menaker Lepas 750 Peserta Program Magang ke Jepang
Tingkatkan Daya Saing, Menaker Lepas 750 Peserta Program Magang ke Jepang
Kemenaker
Siapkan Unit Teknis Pelayanan Pekerja Penyandang Disabilitas, Menaker Yassierli Bikin Terobosan Baru
Siapkan Unit Teknis Pelayanan Pekerja Penyandang Disabilitas, Menaker Yassierli Bikin Terobosan Baru
Kemenaker
Apresiasi Gerakan
Apresiasi Gerakan "Bangga Jadi Petani", Menaker Yassierli: Petani Itu Mulia
Kemenaker
Job Fair dan Festival Pelatihan Vokasi 2024 Digelar di Bandung Barat, Catat Waktunya
Job Fair dan Festival Pelatihan Vokasi 2024 Digelar di Bandung Barat, Catat Waktunya
Kemenaker
Tidak Ingin Ada PHK, Wamenekar Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama
Tidak Ingin Ada PHK, Wamenekar Ajak Karyawan Indofarma Berjuang Bersama
Kemenaker
Menaker Berharap Jaknaker Expo 2024 Jadi Solusi bagi Pencari Kerja
Menaker Berharap Jaknaker Expo 2024 Jadi Solusi bagi Pencari Kerja
Kemenaker
Regulasi Penetapan Upah Minimum 2025 dalam Kajian, Kemenaker Minta Para Gubernur Menunggu
Regulasi Penetapan Upah Minimum 2025 dalam Kajian, Kemenaker Minta Para Gubernur Menunggu
Kemenaker
Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan 
Lindungi Lapangan Kerja Nasional, Kemenaker Dukung Pembentukan Desk Pencegahan Penyelundupan 
Kemenaker
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Papua, Menaker Dorong Pelatihan Vokasi Berbasis Potensi Lokal 
Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja Papua, Menaker Dorong Pelatihan Vokasi Berbasis Potensi Lokal 
Kemenaker
Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
Kemenaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Kerja lewat Naker Expo 2024 di 3 Kota
Kemenaker
Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
Menaker Ida Sebut Dunia Internasional Berperan Penting Atasi Tantangan Ketenagakerjaan di Palestina
Kemenaker
Indonesia-Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Ketenagakerjaan untuk Hadapi Era Baru
Indonesia-Filipina Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis Bidang Ketenagakerjaan untuk Hadapi Era Baru
Kemenaker
Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Kemenaker: RUU KIA Tingkatkan Pelindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Kemenaker
Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Di Jenewa, Menaker Ida Sepakati Kerja Sama Ketenagakerjaan Indonesia-Turki
Kemenaker
Bagikan artikel ini melalui
Oke