KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) M Hanif Dhakiri meminta pelaku usaha ritel dan dan usaha Kecil dan Menengah ( UMKM) memanfaatkan platform media sosial secara optimal untuk berbisnis dan memperluas jejaring kerja.
"Jangan gunakan media sosial untuk bergosip dan menyebarkan hoax. Lebih baik gunakan untuk kepentingan bisnis dan mengembangkan usaha," kata Menaker Hanif saat menemui ratusan pengusaha Paguyuban Ritel Tradisional di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019) seperti dalam keterangan tertulisnya.
Hanif mengatakan, kunci pertumbuhan ekonomi indonesia salah satunya melalui UMKM. Dengan UMKM yang kuat dan mandiri akan menimbulkan penguatan ekonomi nasional yang konsisten.
Maka dari itu, Hanif meminta pelaku ritel dan harus semangat dan percaya diri menghadapi tantangan- tantangan era industri 4.0. Caranya adalah dengan membuat berbagai inovasi dan kolaborasi dengan asosiasi sektoralnya masing-masing.
Lebih dari itu, Hanif juga meminta para pelaku UMKM untuk menerapkan strategi khusus dalam menghadapi berkembangnya platform belanja online .
"Salah satunya melalui kolaborasi dengan kelompok lain dengan ide ataupun terobosan yang berbeda dan unik" kata Hanif.
Selain itu, kata Menaker, para pelaku ritel bisa memanfaatkan teknologi seoptimal mungkin untuk memperluas pasar, dan mengupgrade kemampuan pemasaran guna bisa terus bisa bersaing di pasar.
Salah satunya yakni dengan mengoptimalkan strategi pemasaran melalui jaringan online seperti media sosial, blog, website dan lain sebagainya.
"Di masa depan media sosial merupakan pasport bagi kehidupan kita. Penilaian dari orang akan melihat melalui medsos yg kita miliki," kata Hanif.
Di kesempatan yang sama Menaker Hanif menambahkan, pemerintah telah menciptakan lapangan pekerjaan sebesar 10,5 juta dalam waktu 4 tahun. Akibatnya angka pegangguran pun menurun.
"Pengangguran kita saat ini ada di angka 5,3 persen. Ini merupakan angka pengangguran terendah sepanjang sejarah reformasi," kata Hanif
Meski begitu, Indonesia memiliki tantangan terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, pemerintah mencanangkan tahun 2019 sebagai tahun pengembangan SDM.
"Pemerintah terus mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan dengan terus menggenjot melalui pelatihan vokasi secara masif," ujar Hanif.
Sebagai informasi, pada tahun ini Kemnaker akan memfasilitasi pelatihan kerja 228.000 orang. Mereka akan dilatih diberbagai kejuruan yang difasilitasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia.
Para peserta dapat mengikuti latihan itu secara gratis dengan persyaratan yang mudah tanpa batasan umur dan jenjang pendidikan.