KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, target Kementerian ESDM tahun ini sedikit terkoreksi.
Hal tersebut karena turunnya permintaan energi telah menyebabkan lesunya beberapa komoditas di pasar global.
Namun demikian, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna meningkatkan kembali permintaan dan daya beli masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui stimulus tarif listrik yang diberikan kepada lebih dari 33 juta pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN), sesuai ketentuan yang ditetapkan.
"Stimulus ekonomi ini bersifat sementara, menjadi pengejawantahan dari wujud kehadiran negara bagi masyarakat terdampak," tegasnya melalui video sambutan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-75, Senin (28/9/2020).
Baca juga: Kembangkan Pasar EBT, Ditjen EBTKE Godok Rancangan Perpres EBT
Arifin menjelaskan, selama setahun terakhir Kementerian ESDM telah menjalankan beberapa program, antara lain menetapkan Undang-Undang Minerba baru, dan menurunkan harga gas industri menjadi 6 dollar AS per million british thermal units.
Ada pula regulasi kontrak migas yang lebih fleksibel, hingga regulasi harga Energi Baru Terbarukan (EBT) yang siap diterbitkan.
Tak hanya itu, setelah berhasil menerapkan B30, Kementerian ESDM juga tengah mengkaji penerapan B40 yang diharapkan selesai akhir tahun ini.
Adapun dalam penyediaan listrik, rasio elektrifikasi telah meningkat menjadi 98,8 persen, sementara kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional hingga saat ini telah mencapai lebih dari 71 Gigawatt (GW).
Angka tersebut naik 1,3 GW dibandingkan akhir tahun 2019 lalu sebesar 69,7 GW.
Baca juga: Pada 2025, Ditjen EBTKE Target PLTBG Capai Kapasitas 5,5 GW
Dalam rangka melindungi ekonomi rakyat, Kementerian ESDM menggalakkan kebijakan di sektor energi .
Beberapa kebijakan tersebut, seperti Bahan Bakar Minyak Satu Harga, pembagian konverter kit Liquefied petroleum gas untuk petani dan nelayan kecil, pembangunan jaringan gas kota, sumur bor air bersih hingga penyediaan akses listrik masyarakat yang belum menikmati listrik sama sekali.
Selain itu, sekitar 50 persen anggaran Kementerian ESDM dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang dinikmati langsung rakyat kecil. Ini dimaksudkan agar uang rakyat kembali ke rakyat.
Pada Hari Jadi Pertambangan dan Energi bertema "Bangkit untuk Indonesia Maju" ini, Arifin mengajak semua pihak merefleksikan semangat insan pertambangan dan energi untuk bangkit bersama menghadapi tantangan pandemi.
Baca juga: Kembangkan EBT Lebih Masif, Dirjen EBTKE Lakukan Restrukturisasi dan Refocusing
Dia berharap, semua pihak tidak akan mengendurkan semangat untuk tetap memberikan yang terbaik, menorehkan prestasi, dan mewujudkan Indonesia Maju.
Menurutnya, momentum 75 tahun Hari Jadi Pertambangan dan Energi menjadi pijakan bagi semua pihak untuk terus bekerja membangun sektor ESDM lebih baik, progresif dan lebih cepat.
Arifin mengatakan, hal tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan cita-cita energi berkelanjutan untuk Indonesia maju melalui kerja dan prestasi bagi bangsa Indonesia.
"Implementasi kebijakan sektor ESDM, kami gerakkan secara dinamis mengimbangi perkembangan dunia yang begitu pesat,” terangnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Arifin juga mengatakan, akselerasi pengembangan energi bersih menjadi tantangan pihaknya, terutama dalam mendukung komitmen global mengurangi emisi dengan target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia tahun 2025.
Baca juga: Dongkrak Produksi Migas RI, Ini Jurus Menteri ESDM
“Kemudian, pengurangan emisi hingga 29 persen pada 2030 dengan usaha sendiri, sesuai skenario mitigasi," ungkapnya.
Terkait peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi, Arifin menyebut kali ini pihaknya harus melakukannya dengan bersahaja.
Hal ini tak lepas dari situasi Indonesia dan seluruh dunia saat ini yang tengah menghadapi tantangan luar biasa, yaitu pandemi Covid-19.
Menurutnya, pandemi menjadi tantangan bagi Kementerian ESDM untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif dalam mengawal dan melakukan mitigasi sektor energi.
“Semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan dan semangat agar bisa melalui masa yang sulit ini," pesan Arifin.
Baca juga: Menteri ESDM: Smart Grid Dapat Tingkatkan Penetrasi Pembangkit Listik EBT
Adapun, Hari Jadi Pertambangan dan Energi dilakukan untuk memperingati 75 tahun pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho di Bandung dari pihak Jepang yang kemudian berubah nama menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi.
Lembaga tersebut merupakan cikal bakal Kementerian ESDM dan peringatan ini menjadi momen spesial bagi seluruh insan pertambangan dan energi di seluruh Indonesia.