DEWG G20 Dukung Konektivitas Digital Pascapandemi Covid-19 secara Inklusif

Kompas.com - 31/03/2022, 12:30 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba mengatakan, 1st Digital Economy Working Group (DEWG) G20 membahas Konektivitas dan Pemulihan Pascapandemi Covid-19.

Dalam pertemuan ini, Mira mengatakan, para negara anggota G20 mendukung berbagai masukan konstruktif terhadap konsep deliverables yang diajukan Presidensi G20 Indonesia dengan fokus pendekatan yang berpusat pada manusia untuk menjembatani kesenjangan konektivitas digital.

"Forum Pertemuan Pertama DEWG secara umum sepakat atas pentingnya penyediaan akses telekomunikasi kepada seluruh lapisan masyarakat secara inklusif, terlebih bagi kelompok masyarakat rentan," kata Mira.

Dia mengatakan itu dalam Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital (1st DEWG G20) yang berlangsung secara hibrida di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/03/2022).

Para negara anggota G20, lanjut dia, juga mendukung kelanjutan pembahasan tentang penyediaan dan investasi infrastruktur fisik digital guna mempercepat pemulihan global pascapandemi Covid-19 termasuk bagi keberlangsungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Baca juga: Di DEWG G20, Menkominfo Sebut Pemanfaatan Teknologi Digital Bisa Percepat Pemulihan Global

Mira menyebutkan, konektivitas digital yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat semakin penting karena pandemi Covid-19 mendorong berbagai aktivitas manusia ke ruang digital akibat keterbatasan fisik.

“Dengan begitu, pendekatannya tidak terbatas pada aspek infrastruktur fisik saja, tetapi juga harus berorientasi human-centric,” ujarnya dalam keterangan persnya seperti dimuat laman kominfo.go.id, Rabu (30/3/2022).

Menurutnya, hal tersebut juga berlaku untuk keberlangsungan bisnis para pelaku UMKM dan  mendukung aktivitas kelompok rentan.

Dalam sesi pertama 1st DEWG Meeting kali ini, para delegasi juga menyatakan dukungannya terhadap Isu Prioritas Satu DEWG yang diangkat Presidensi Indonesia.

“Beberapa negara anggota G20 memberikan berbagai masukan konstruktif berupa perluasan Isu Prioritas Konektivitas dan Pemulihan Pascapandemi Covid-19 menjadi beberapa subtopik atau agenda rinci yang lebih konkret,” ungkapnya.

Dalam sesi pembahasan Isu Prioritas DEWG yang pertama, para negara anggota juga menyambut baik usulan elevasi Digital Innovation League dan penyelenggaraan Digital Transformation Expo (DTE) yang diajukan Presidensi Indonesia.

Baca juga: Sidang DEWG Pertama, RI Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital Berbasis Data

Mira mengatakan, para delegasi memberikan perhatian untuk menerapkan pendekatan multidisiplin dalam mendiskusikan konektivitas digital.

Selain itu, para delegasi juga menyambut baik elevasi Digital Innovation League menjadi Digital Innovation Network (DIN) sekaligus memberikan dukungannya terhadap penyelenggaraan DTE.

“Kami telah mencatat berbagai masukan yang disampaikan dalam forum untuk menjadi bahan pertimbangan serta kajian lebih lanjut," jelasnya.

Mira pun mengapresiasi masukan dan saran untuk penyempurnaan isu prioritas konektivitas digital.

“Kami menghargai dukungan yang disampaikan delegasi negara anggota G20 dalam forum DEWG untuk masalah prioritas ini. Kami berharap untuk kolaborasi dan kerja sama lebih lanjut,” ungkapnya.

Adapun Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan dipimpin Chair DEWG Mira Tayyiba dan Alternate Chair Dedy Permadi.

Pertemuan ini diikuti secara virtual oleh delegasi negara-negara anggota G20 serta para negara maupun organisasi internasional yang diundang.

Baca juga: Uni Eropa Tegaskan Komitmen Dukung Kesuksesan Presidensi G20 Indonesia

Selain itu, para Global Knowledge Partners dan National Knowledge Partners turut menghadiri pertemuan ini untuk memaparkan hasil kajian terhadap masing-masing isu prioritas yang diangkat dalam DEWG.

Dalam Presidensi G20 Indonesia, Kemenkominfo sebagai pengampu DEWG G20 mendorong pembahasan tiga isu prioritas, yaitu Connectivity and Post Covid-19 Recovery atau Konektivitas dan Pemulihan Pascapandemi Covid-19, Digital Skills and Digital Literacy atau  Kecakapan dan Literasi digital, serta Data Free Flow with Trust and Cross-Border Data Flow atau Arus Data Lintas Negara.

Terkini Lainnya
Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Arsip Digital Jadi Fondasi Transparansi, Komdigi Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dari ANRI

Komdigi
Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Menkomdigi: Pidato Presiden Prabowo di PBB, Sikap Berani Indonesia di Panggung Dunia

Komdigi
Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Bukan Sekadar Gerai, Ini Dampak Nyata Koperasi Desa Merah Putih 

Komdigi
UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

UU PDP Lindungi Data WNI dalam Kesepakatan Dagang RI-AS

Komdigi
Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Koperasi Desa Merah Putih Bisa Apa Saja? Ini Peluang Usahanya

Komdigi
Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Pengamat Pendidikan Respons Positif Internet Cepat di Sekolah Rakyat: Ini Penting untuk Perluas Wawasan

Komdigi
Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih, Apa Tujuannya?

Komdigi
Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Respons Positif Sekolah Rakyat, Pengamat Pendidikan: Jembatan Kesuksesan Ekonomi dan Sosial

Komdigi
Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Mayoritas Publik Puas Kinerja Pemberantas Korupsi di Era Prabowo, Pakar Hukum: Sistem Peradilan Harus Diperkuat

Komdigi
73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

73,6 Persen Publik Puas dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo, Ini Harapan Jimly Asshiddiqie ke Depan

Komdigi
Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Litbang Kompas: 73,6 Persen Masyarakat Puas terhadap Pemberantasan Korupsi di Era Pemerintahan Prabowo

Komdigi
Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Internet Archive Komitmen Turunkan Konten Negatif, Kementerian Komdigi Buka Kembali Akses archive.org

Komdigi
Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Soal Pembatasan Gratis Ongkir, Begini Tanggapan Kurir dan Konsumen 

Komdigi
Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Percepatan Transformasi Digital, Menkomdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7

Komdigi
Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Orasi Ilmiah Menkomdigi, Pemerintah Lindungi Ruang Digital Anak lewat Teknologi dan Regulasi

Komdigi
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com