Tak Boleh Ada yang Main-Main soal Urusan PMI, Menteri Karding: Yang Nakal Saya Sikat Semua!

Kompas.com - 16/05/2025, 17:29 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding hadir sebagai dosen tamu dalam kuliah umum di Universitas Lampung (Unila), Jumat (16/5/2025).DOK. Kementerian P2MI Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding hadir sebagai dosen tamu dalam kuliah umum di Universitas Lampung (Unila), Jumat (16/5/2025).

KOMPAS.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding hadir sebagai dosen tamu dalam kuliah umum di Universitas Lampung (Unila), Jumat (16/5/2025).

Dalam kuliah umum bertema “Peran Pemerintah dalam Tantangan dan Peluang Pelindungan Pekerja Migran di Era Globalisasi”, seorang mahasiswa menanyakan strategi pemerintah untuk menghentikan pengiriman pekerja migran secara nonprosedural ke luar negeri.

Menanggapi pertanyaan itu, Karding menegaskan menekankan pentingnya edukasi dan pemahaman prosedur kepada calon pekerja migran sebagai langkah utama dalam pencegahan.

“Salah satunya adalah pemahaman soal pekerja migran ini. Sosialisasi mengenai prosedur resmi harus kita genjot. Kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Desa agar pemerintah desa turut menyosialisasikan bahaya berangkat secara ilegal,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (16/5/2025).

Baca juga: Manajer Arema Tersangka Kasus Rokok Ilegal, Ditahan Bea Cukai

Karding juga menyoroti praktik calo yang kerap memberangkatkan pekerja secara ilegal dan mengambil keuntungan dari mereka.

“Calo-calo ini harus kita berantas. Yang bikin saya pusing, mereka bukan cuma memberangkatkan secara nonprosedural, tapi juga memeras uang dari para pekerja yang hidupnya sudah susah. Terlalu banyak yang begitu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Karding menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di berbagai daerah untuk memastikan pelayanan berjalan optimal.

“Saya sekarang rutin sidak ke tempat-tempat pelayanan. Saya cek prosedur mana yang paling lama, dan yang tidak penting akan kita pangkas,” jelasnya.

Baca juga: Revitalisasi SMPN 20 Tangsel Diprotes, Kepala Sekolah Klaim Sudah Ikuti Prosedur

Karding juga menekankan komitmennya untuk menindak tegas siapa pun yang mempermainkan nasib pekerja migran.

“Tidak boleh ada perusahaan (P3MI) yang nakal. Tidak boleh ada LPK yang nakal. Yang nakal saya sikat semua. Nggak ada urusan!” tegasnya.

“Pokoknya kalau saya temukan dan ada bukti, saya pecat langsung di tempat. Kita sedang mengurus nyawa orang, jadi tidak bisa main-main,” pungkas Karding.

Bagikan artikel ini melalui
Oke