KOMPAS.com – Menteri Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ( Kemendesa PDTT) Abdul Halim Iskandar melakukan kunjungan kerja (kunker) di Bantul, Rabu (27/4/2022).
Dalam kunker kali ini, Gus Halim menegaskan pentingnya data desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) Desa sebagai landasan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan desa serta instrumen penting demi ketepatan penggunaan dana desa.
Diharapkan dengan data yang valid, lengkap, serta selalu diperbaharui ini, pemerintah desa dapat melihat lebih detail permasalahan dan potensi desa.
“Semua hal terdata, terbaca, tertangani dalam konteks lokal. Yang dimaksud dengan SDGs Desa, yakni menyikapi kondisi yang akhir-akhir ini ditarik secara global. Kalau kita tidak siap, maka kita akan mudah tergerus oleh situasi yang tidak menentu hari ini,” jelas Gus Halim dalam keterangan tertulis yang diterima oleh kompas.com, Rabu.
Baca juga: Kemendesa PDTT Bangun Permukiman bagi 32 KK Transmigran di Malaka
Hal itu disampaikan Gus Halim dalam acara gelar pembacaan dan pendataan SDGs Desa Kelurahan Muntuk, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Rabu.
Lebih lanjut, Gus Halim mengatakan SDGs Desa memang disusun sebagai instrumen dalam pembangunan di Indonesia dengan data yang diperoleh berpedoman pada 222 indikator SDGs.
Data desa berbasis SDGs Desa bersifat mikro dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh stakeholder terkait, mulai dari pusat hingga desa.
Meski demikian, kerahasiaan data selalu terjaga dengan baik dan hanya bisa diakses oleh pihak tertentu, dalam hal ini adalah kepala desa (kades) dan sekretaris desa (sekdes).
Baca juga: Kemendesa PDTT Siapkan Instrumen untuk Hitung Tingkat Perputaran Uang di Desa
“Semua bisa memanfaatkan data untuk kepentingan pembangunan. Namun tetap ada hak istimewa untuk warga, yaitu nama dan alamat tiap warga yang miskin esktrem hanya dapat dibuka oleh kades dan sekdes saja. Datas SDGs Desa ini dibuat dari desa, oleh desa, dan untuk desa,” jelas Gus Halim.
Sementara itu, Lurah Muntuk Marsudi mengakui data desa berbasis SDGs Desa mampu menjadi landasan dalam membangun desa serta mengatasi sejumlah masalah yang ada.
“Aplikasi pendataan SDGs Desa ini sangat mengerti persis kondisi masyarakat. Kami juga menjadikannya sebagai penentu arah dari kebijakan yang akan kami lakukan,” kata Marsudi.
Baca juga: Gus Halim Minta Jajaran Kemendesa PDTT Percepat Capaian Indikator SDGs Desa
Untuk diketahui, acara yang berlangsung di Kelurahan Muntuk ini bertujuan untuk memaparkan hasil pendataan dari SDGs Desa Kelurahan Muntuk yang telah mencapai 49,71 persen dari 18 tujuan SDGs Desa.
Tidak hanya itu, pemutakhiran data desa berbasis SDGs Desa saat ini terus dilakukan, salah satunya lewat pemutakhiran data indeks desa membangun (IDM) yang lebih detail.
Hal tersebut dilakukan karena terdapat pendalaman data-data pada level rukun tetangga (RT), keluarga, dan warga, sehingga bisa memberikan informasi lebih banyak sebagai proses perbaikan data.