Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa

Kompas.com - 14/01/2025, 21:21 WIB
Dwinh,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menegaskan bahwa Peringatan Hari Desa sangat penting untuk menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah di desa-desa di seluruh Indonesia.

"Kami yakin bahwa pembangunan desa dan perdesaan, daerah tertinggal, sudah berada di jalur yang tepat menuju kemandirian yang berkelanjutan melalui upaya pembangunan wilayah yang berdaya saing, mandiri, berimbang, berketahanan, dan berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan Yandri dalam gelaran Peringatan Pertama Hari Desa yang digelar oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal ( Kemendes PDT) di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang, Selasa.

Acara tersebut menjadi momentum untuk mewujudkan poin ke-6 Asta Cita Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto yang bakal perkuat desa sebagai pusat perekonomian Indonesia.

Baca juga: Kenapa Kepatuhan Pajak Penting dan Apa Dampaknya ke Perekonomian Nasional?

Peringatan Hari Desa adalah yang pertama kalinya diselenggarakan setelah diterbitkannya Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor 23 Tahun 2024, yang menetapkan tanggal 15 Januari sebagai Hari Desa Nasional.

Pada kesempatan tersebut, Yandri menjelaskan berbagai persoalan yang masih dihadapi 75.265 desa di Indonesia, di mana sebanyak 22.544 desa masih mengalami kesulitan akses internet, dan 10.463 desa tergolong sebagai desa tertinggal dan sangat tertinggal.

Selain itu, masih ada 36 kabupaten yang tertinggal, serta 2.919 desa yang belum teraliri listrik, dengan total 1,9 juta keluarga yang terdampak.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Yandri menekankan pentingnya kolaborasi antara Kemendes PDT dengan kementerian, lembaga lain, pihak ketiga, termasuk lembaga internasional seperti World Bank.

Baca juga: PT SMI Bertransformasi Menjadi Mini World Bank, Apa Tugasnya?

"Kami akan banyak melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan masalah-masalah ini dengan baik. Masih ada 36 kabupaten yang tertinggal yang harus kita bantu keluar dari ketertinggalan," tutur Yandri, yang juga mantan Wakil Ketua MPR itu.

"Menjadi Menteri Desa adalah tugas yang mulia. Tugas kami adalah menggeser air mata kemiskinan menjadi air mata kebahagiaan," sambungnya.

Deklarasi Subang

Dalam acara tersebut, Yandri memimpin pembacaan Deklarasi Subang. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung visi Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto.

"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami siap melaksanakan Asta Cita ke-6 Bapak Presiden Prabowo Subianto. Kami akan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," katanya.

Setelah acara utama, Yandri dan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengunjungi pameran stand BUMDes di lokasi acara bersama para Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kemendes PDT.

Baca juga: BUMDes Kunci Program Makan Bergizi Gratis

Sebagai informasi, Yandri memimpin pembacaan Deklarasi Subang didampingi sejumlah pejabat tinggi, seperti Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan, Kepala Kantor Staf Presiden Letnan Jenderal (Letjen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Purnawirawan (Purn) AM Putranto, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.

Selain mereka, juga hadir Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, anggota DPR RI Dessy Ratnasari, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.

Hadir pula Utusan Khusus Presiden Bidang Pemuda dan Pekerja Seni serta Pariwisata Raffi Ahmad dan Zita Anjani, Pj Bupati Subang Imran, Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, Direktur PT Adaro, perwakilan BNI, BRI, Pupuk Indonesia, Bank bjb dan Pimred detikcom.

Acara tersebut dihadiri ribuan orang yang terdiri dari kepala desa, pendamping desa, dan warga desa sekitar.

Terkini Lainnya
Kementrans Gandeng Investor China Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal lewat Komoditas Unggulan

Kementrans Gandeng Investor China Kembangkan Potensi Ekonomi Lokal lewat Komoditas Unggulan

Kemendes
Menko AHY Apresiasi Open House 24 Jam Kementrans, Wujudkan Pemerintahan yang Terbuka dan Responsif 

Menko AHY Apresiasi Open House 24 Jam Kementrans, Wujudkan Pemerintahan yang Terbuka dan Responsif 

Kemendes
1 Tahun Kabinet Merah Putih, Kementrans Gelar Open House 24 Jam Tampung Aspirasi Publik

1 Tahun Kabinet Merah Putih, Kementrans Gelar Open House 24 Jam Tampung Aspirasi Publik

Kemendes
Kementrans Siap Bantu Selesaikan Tumpang Tindih Kawasan Transmigrasi dengan Kawasan Hutan di Bener Meriah, Aceh

Kementrans Siap Bantu Selesaikan Tumpang Tindih Kawasan Transmigrasi dengan Kawasan Hutan di Bener Meriah, Aceh

Kemendes
Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Indonesia Siap Adaptasi Model Pembangunan Kawasan Transmigrasi di China yang Jadi Pusat Industri dan Energi

Kemendes
Latsarmil bagi Transmigran, Wamentrans Viva Yoga: Kontribusi Kementrans Ikut Jaga dan Peduli Pertahanan Bangsa

Latsarmil bagi Transmigran, Wamentrans Viva Yoga: Kontribusi Kementrans Ikut Jaga dan Peduli Pertahanan Bangsa

Kemendes
Cegah Kebocoran Anggaran, Menteri Iftitah Minta Itjen Kementrans Lakukan Pengawasan Sejak Program Berjalan

Cegah Kebocoran Anggaran, Menteri Iftitah Minta Itjen Kementrans Lakukan Pengawasan Sejak Program Berjalan

Kemendes
Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Kemendes
Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Kemendes
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kemendes
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Kemendes
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Kemendes
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Kemendes
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Kemendes
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com