KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta seluruh jajaran Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ( Kemendesa PDTT) mempercepat capaian indikator primer Sustainable Development Goals ( SDGs) Desa.
“Tahun ini, harus kian banyak capaian indikator-indikator SDGs Desa di masing-masing desa di Indonesia. Dengan demikian, desa-desa Indonesia diharapkan kian maju sesuai dengan potensi dan kapasitas masing-masing,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan hal tersebut dalam acara Tindak Lanjut Rapat Kerja Kemendesa PDTT Tahun 2022, Jumat (22/4/2022).
Dia menegaskan, semua pekerjaan dari level eselon I atau sekretaris jenderal (sekjen) sampai staf dan pendamping desa harus meningkatkan rangkaian kegiatan yang mendukung percepatan pencapaian SDGs Desa sesuai dengan kondisi lokal desa.
Gus Halim menjelaskan, haluan setiap kebijakan, teknis, termasuk dinamika dalam pembangunan desa melalui SDGs Desa, harus terpadu dan termaktub dalam setiap perangkat arah kebijakan Kemendesa PDTT.
"Oleh karena itu, arah kebijakan pembangunan desa dan perdesaan serta perubahan paradigma dan cara kerja harus tercermin dalam setiap dokumen perencanaan Kemendesa PDTT," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Kemendesa PDTT Terbitkan Buku Panduan untuk Bantu Desa-desa Rawan Bencana
Sejalan dengan tujuan tersebut, lanjut Gus Halim, standardisasi kebijakan anggaran harus sesuai dengan tujuan utama SDGs Desa.
Dia berharap, anggaran yang dikeluarkan tetap menjangkau seluruh kekurangan yang menjadi kebutuhan warga desa. Kebijakan anggaran juga harus dikawal dan dimonitor secara berkala.
"Anggaran yang dikeluarkan harus bisa dipertanggungjawabkan untuk pencapaian SDGs Desa. Karena itulah, para pejabat tinggi madya yang dipimpin sekjen segera melakukan penataan ulang terhadap anggaran masing-masing unit kerja,” pintanya.
Dengan begitu, lanjutnya, anggaran Kemendesa PDTT yang terbatas tetap memberikan dampak yang luas dan langsung dirasakan warga desa.
Pada kesempatan tersebut, Gus Halim juga meminta jajarannya untuk menghapus ego sektoral antarunit kerja di lingkungan Kemendesa PDTT. Menurutnya, mentalitas silo harus dibuang jauh-jauh.
Baca juga: Anggaran Kemendesa PDTT 2021 Terserap Rp 2,94 Triliun, Berikut Rinciannya
Dia juga menyebutkan, setiap sistem di dalam Kemendesa PDTT harus mampu bersinergi antara unit kerja eselon (UKE) I dengan UKE 2.
Dengan begitu, standardisasi program-program besar Kemendesa PDTT berikutnya dapat dipercepat.
"Orientasi kita hanya satu, yaitu untuk Kemendesa PDTT. Oleh karenanya, hilangkanlah mentalitas silo. Harus sinergis pada kerja bersama lintas UKE 1 dan lintas UKE 2,” tegasnya.
Gus Halim menyebutkan, nilai-nilai tersebut mutlak dilakukan karena hal itu merupakan cerminan organisasi dan paradigma kebangkitan desa.
Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri oleh Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi, Sekjen Kemendesa PDTT Taufik Madjid, serta pejabat tinggi pratama dan madya di lingkungan Kemendesa PDTT.
Baca juga: Raker Kemendesa PDTT, Gus Halim: Modal Besar Kita Harus Diberdayakan Seefektif Mungkin