Cegah Penyimpangan Dana Desa, Kemendesa PDTT dan KPK Luncurkan "Desa Antikorupsi"

Kompas.com - 01/12/2021, 17:08 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meluncurkan program Desa Antikorupsi di Kampoeng Mataraman, Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (1/12/2021).

Program tersebut merupakan salah satu upaya kedua pihak, terutama KPK, mengantisipasi tingginya dugaan penyimpangan dana desa (DD) di beberapa tahun terakhir.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar berharap, peluncuran program Desa Antikorupsi bisa mengajak aparatur dan masyarakat desa terlibat aktif.

“Utamanya dalam pencegahan dan penegakan hukum tindak kejahatan korupsi. Saya ingin langkah ini tidak hanya diterapkan di hilir, tetapi juga menyentuh hulu,” ujar pria yang akrab disapa Gus Halim itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Gus Halim Minta Bupati Pesisir Selatan Kawal Penggunaan Dana Desa

Menurutnya, program Desa Antikorupsi merupakan bagian dari percepatan pencapaian tujuan pembangunan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Undang-undang (UU) Desa yang mengatur agar banyak pihak terlibat demi mewujudkan good and clean government.

"Salah satu prasyarat dalam pembangunan desa adalah transparan dan partisipasi masyarakat desa. Prasyarat ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan terhadap pembangunan desa," kata Gus Halim saat menghadiri peluncuran program Desa Antikorupsi di Desa Panggungharjo, Yogyakarta, Rabu.

Lebih lanjut, ia mengatakan, UU Desa juga telah mengatur peran pihak-pihak yang harus terlibat, di antaranya pemerintah dan lembaga negara seperti KPK.

Adapun peran berbagai pihak tersebut untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, seperti penataan desa dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan desa.

Baca juga: Gus Halim Tegaskan Dana Desa Diprioritaskan untuk Capai SDGs Desa

Oleh karenanya, Gus Halim menambahkan, keberadaan Desa Antikorupsi penting karena belum semua perangkat desa memahami tata kelola keuangan, manajemen teknis, serta pengelolaan sumber daya manusia (SDM).

Tak hanya itu, berbagai batasan juga telah diatur, mulai dari larangan bagi kepala desa (kades) ketika membuat keputusan yang merugikan kepentingan umum alias menguntungkan diri sendiri maupun anggota keluarga.

"Ketika berbagai ketentuan dijalankan seperti perencanaan, partisipatif, memaksimalkan SDM, transparan, dan akuntabel, maka akan mudah mencapai tujuan UU Desa. Dengan begitu akan terwujud desa yang berkeadilan, itulah tujuan akhir Desa Antikorupsi," imbuh Gus Halim.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menjelaskan, peluncuran Program Desa Antikorupsi berawal dari banyaknya laporan masyarakat.

Baca juga: Tokoh KKB Temianus Magayang Ternyata Kepala Desa, Berpotensi Salah Gunakan Dana Desa untuk Kelompoknya

Aduan masyarakat tersebut, di antaranya tentang penyelewengan uang negara oleh oknum pemerintah desa. Meski demikian, KPK sebagai lembaga antirasuah tidak dapat melakukan penindakan.

"Karena ada aturan kades itu bukan pejabat negara, bukan penyelenggara negara, dan itu bukan kewenangan KPK," jelas Alexander.

Sebagai langkah lebih lanjut, KPK berkoordinasi dengan Kemendesa PDTT supaya laporan-laporan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan cermat dan bijaksana.

Adanya koordinasi tersebut kemudian melahirkan program Desa Antikorupsi dengan tujuan mengantisipasi penyalahgunaan uang negara atau dana desa.

Sebagai informasi, peluncuran tersebut turut dihadiri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (Sultan HB X), Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, dan Lurah Panggungharjo Wahyudi.

Baca juga: Diduga Korupsi Dana Desa Senilai Rp 1,4 Miliar, Mantan Kades Terancam 20 Tahun Penjara

Terkini Lainnya
Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Dorong Ekonomi Berkelanjutan di Papua, Mendes Yandri Andalkan Sinergi Tekad dan Kopdes Merah Putih

Kemendes
Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Mendes PDT: Dana Desa Bisa Dimanfaatkan untuk Percepat Legalisasi Koperasi Merah Putih

Kemendes
Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kementerian Desa PDT dan Kemenag Berkolaborasi Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Berbasis Keluarga

Kemendes
Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Sejumlah Kades Salahgunakan Dana Desa, Menteri Yandri Laporkan Mereka ke Mabes Polri

Kemendes
Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Dukung Ketahanan Pangan dan MBG di Desa, Kemendes Gandeng TNI dan BGN

Kemendes
Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Survei The Republic Institute: Menteri Desa PDT Yandri Dinilai Paling Sukses Bangun Desa

Kemendes
Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Ada Oknum Tidak Bertanggung Jawab, Menteri Desa PDT Ajak Media dan LSM Kolaborasi Bangun Desa 

Kemendes
Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendesa PDT Gandeng Polri Awasi Penggunaan Dana Desa

Kemendes
Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Suplai Bahan Baku lewat BUMDes, Kemendesa PDT Siap Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Kemendes
Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa

Kemendesa PDT dan Kemendikdasmen Sepakat Kolaborasi Tingkatkan Kualitas SDM Desa

Kemendes
Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan

Kejar Target Swasembada Pangan, Menteri Desa PDT Ingin Penggunaan Lahan Dimaksimalkan

Kemendes
Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa

Menteri Desa PDT Sebut Peringatan Hari Desa Jadi Momentum Wujudkan Kemandirian Desa

Kemendes
Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel

Menteri Desa PDT Ingin SDM Desa Dioptimalkan, agar Tak Ada Urbanisasi Seperti Jepang dan Korsel

Kemendes
Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025

Mendes PDT Paparkan 6 Fokus Penggunaan Dana Desa 2025

Kemendes
Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 

Dukung Program Prioritas Presiden, Mendes PDT Alokasikan Rp 16 Triliun Dana Desa untuk Swasembada Pangan 

Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke