KOMPAS.com – Sejak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat, para pendamping desa telah mengawal pelaksanaan PPKM darurat di desa-desa Pulau Jawa.
Pengawalan dilakukan mulai dari pembuatan anggaran PPKM darurat di desa-desa, penjaga pos-pos gerbang desa, melaksanakan disinfektan, membagikan masker, memonitor tempat isolasi mandiri (isoman), melaksanakan vaksinasi, dan melakukan tracing saat ada warga desa yang positif terjangkit virus Covid-19.
Selain itu, pendamping desa juga turut mengawal PPKM darurat dengan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa, bantuan sembako, dan melaksanakan doa bersama.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar melalui cuitan Twitternya pada Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Pendamping Desa Kini Terdaftar sebagai Peserta BP Jamsostek
Dalam cuitannya, ia meminta warga desa menjalankan protokol kesehatan (prokes) serta memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain lewat media sosial Twitter, Menteri Desa PDTT juga menyurati para kepala desa dan pendamping desa untuk memanjatkan doa bagi keselamatan para pemimpin bangsa dan warga desa di tengah pandemi Covid-19.
Sejumlah desa pun melaksanakan doa bersama secara virtual maupun di tempat ibadah dengan menerapkan prokes.
Salah satunya adalah Desa Sidorejo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim). Pendamping Desa Sidorejo Tutik Ernawati turut berpartisipasi dalam doa bersama yang diadakan secara virtual.
Sementara itu, dalam rangka menyukseskan PPKM darurat di desa, pemerintah desa juga telah menyesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
Baca juga: Gus Menteri Pastikan Kades yang Tak Maksimalkan Dana Desa Akan Dapat Sanksi
Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) per Senin (19/7/2021), dana desa sejumlah Rp 30,31 triliun telah diserahkan kepada 70.315 desa atau setara 94 persen desa.
Khusus untuk pelaksanaan PPKM darurat, anggaran dana desa yang dialokasikan sebesar Rp 4,01 triliun.
Selama pelaksanaan PPKM darurat, para pendamping desa merekam seluruh kegiatan dan melaporkannya dalam daily report Pendamping Desa.
Pendamping Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jatim, Siti Asiyah, misalnya. Ia mendampingi musyawarah desa agar dana desa dapat dipertanggungjawabkan.
Dana tersebut dianggarkan untuk sosialisasi, pemasangan informasi tentang pandemi Covid-19, serta kegiatan pencegahan dan kuratif lainnya.
Baca juga: Optimalkan Dana Desa, Gus Menteri Minta Kades Fokus Pada 3 Program
Adapun Pendamping Desa Cipangeran, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar) Ervina Putri Utami melaksanakan tugas dengan meninjau kesiapan ruang isoman desa.
Ia juga memantau pos jaga gerbang desa, melakukan penyemprotan disinfektan di pasar, tempat-tempat berkumpul warga, serta rumah ibadah.
Tak hanya itu, sosialisasi dari rumah ke rumah dan pembagian masker juga dilakukan di Desa Cipangeran.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (21/7/2021), Kemendesa PDTT telah mencatat terdapat 30.420 desa yang sudah memiliki pos gerbang desa.
Kemudian, pelaksanaan penyemprotan disinfektan sudah dilaksanakan di sejumlah 26.083 desa, pembagian masker dilaksanakan pada 26.730 desa, dan sejumlah 45.710 unit tempat tidur telah tersedia di 20.844 desa.
Baca juga: Lestarikan Tradisi, Desa Kelayu di Lombok Timur Potong 50 Sapi Kurban
Pendamping Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jabar, Agus Bahrudin mengaku turut aktif mengumpulkan data dan menentukan zona merah pada tingkat desa dan rukun tetangga (RT).
Sementara itu, Pendamping Desa Nglayang, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Semin, melakukan monitor prokes pada desa-desa yang termasuk dalam zona merah.
Masih di Jatim, Pendamping Desa Sidokerto, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Nur Muhammad Salam berperan membagikan bantuan makanan bagi keluarga yang menjalani isoman di rumah.
Sebagai informasi, para pendamping desa melaporkan sebanyak 24.768 warga desa menjalani isoman di ruang isolasi desa, dan selebihnya di rumah masing-masing.
Adapun sejumlah 3.685 RT masuk dalam masuk zona merah dan sejumlah 396.289 warga desa positif terjangkit virus Covid-19.
Baca juga: Jokowi Minta Daerah Persiapkan Tempat Isolasi Covid-19 Terpusat hingga Tingkat Desa
Para pendamping desa jaga melaporkan, saat ini terdapat 1.117.066 Relawan Desa Lawan Covid-19 dan sejumlah 17.826 desa aktif melakukan testing, tracing, dan treatment (3T).
Pendamping Desa Winong, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jatim, Lillah Mustika Wahidiya mengaku aktif mendampingi tracing terhadap klaster yang muncul di desanya.
Sementara itu, Pendamping Desa Sindangkempeng, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan, Jabar, Asep Tresna Setiadi aktif mendampingi Relawan Desa Lawan Covid-19 dalam menyiapkan vaksinasi masal.
Persiapan dimulai dengan persiapan pendaftaran warga, lokasi vaksinasi, koordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat, pelaksanaan vaksinasi, hingga penanganan efek pascavaksinasi.