KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar berharap, kepala daerah dapat memberikan pendampingan digitalisasi Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes).
Tujuan pendampingan tersebut adalah membuka peluang swasta untuk menjadi off taker atau penjamin pembelian hasil panen produk-produk BUMDes.
“Nanti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan usahakan cari off taker dari dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Baca juga: Meski Terhitung Kementerian Baru, Kemendes PDTT Torehkan Kinerja Emas
Pernyataan tersebut ia katakan usai meninjau Galeri BUMDes Sipatuo Kopi Kurrak Mandar, Desa Kurrak, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (13/12/2020).
Abdul atau yang akrab disapa Gus Menteri turut mengapresiasi BUMDes Desa Kurrak yang meletakkan galeri miliknya di lokasi yang sangat strategis.
“Menurut saya, hal tersebut akan mempermudah proses pemasaran ragam produk olahan berbahan utama kopi ini,” kata Gus Menteri, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Kemendes PDTT Siap Kembangkan Aset UPK Eks PNPM
Meski demikian, lanjut dia, ia meminta BUMDes Desa Kurrak mulai memasarkan produk-produk unggulannya melalui platform-platform digital.
"Karena di masa pandemi ini yang dibutuhkan adalah bagaimana mempercepat transformasi informasi tentang berbagai potensi desa," ujarnya.
Terkait pengembangan dan pemasaran produk unggulan desa tersebut, Gus Menteri menyempatkan diri berdiskusi bersama sejumlah pengurus BUMDes.
Baca juga: Gus Menteri Tegaskan Kemendes PDTT Punya Standardisasi untuk Menerbitkan Regulasi
Tak hanya berdiskusi, ia juga mencicipi kopi khas daerah yang dipasarkan di Galeri BUMDes tersebut.
Sebelum meninjau Galeri BUMDes, Gus Menteri berkunjung ke Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) di Kabupaten Polewali Mandar.
Dalam kunjunganya ke Unasman, ia memberikan dialog kepada ratusan mahasiswa sebagai pembicara pada kuliah umum tentang pembangunan desa.