KOMPAS.com - Program sanitasi air bersih yang termasuk dalam sustainable development goals (SDGs) dan berisi 17 tujuan serta 169 target, diharapkan tercapai pada 2030.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam program padat karya infrastruktur.
Dalam proyek infrastruktur rencananya akan membangun 1.000 sanitasi berupa sarana air bersih dan MCK di desa-desa. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan aspek kebersihan, kesehatan, dan kesejahteraan yang dibutuhkan masyarakat, khususnya di pedesaan.
Menteri Desa (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah pun akan menghadiri peluncuran program tersebut, di Desa Pandanagung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (24/10/2020).
Baca juga: Hingga 2022, Kemendes PDTT Targetkan Pendirian 5.300 Lembaga Keuangan Desa
Di desa tersebut, Gus Menteri dan Ida juga akan meletakan batu pertama pembangunan sanitasi dan MCK, seperti yang sebelumnya dilakukan di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng).
Gus Menteri pun mengaku sangat mengapresiasi program tersebut.
“Semoga kerja sama ini terus berlanjut," kata Gus Menteri, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut Gus Menteri menyatakan pada 2014, Bank Dunia mengingatkan ada 780 juta orang tidak memiliki akses air bersih dan lebih dari 2 miliar penduduk Bumi tidak memiliki akses sanitasi.
Akibatnya, kata dia, tiap hari ribuan nyawa melayang dan kerugian materi mencapai 7 persen dari PDB dunia.
Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menambahkan, program pembangunan MCK dan sarana air bersih juga sejalan dengan salah satu tujuan SDGs Desa yang menjadi program prioritas Kemendes PDTT.
Baca juga: Dana Desa Tahun 2021 akan Difokuskan untuk Pencapaian SDGs
“Nantinya program ini dapat membantu Indonesia mencapai tujuan pembangunan SDGs keenam yakni menjadikan desa layak air bersih di Indonesia,” ungkap Gus Menteri.
SDGs Desa yang dimaksud Gus Menteri memang memiliki di 18 tujuan pembangunan.
Tujuan tersebut antara lain desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa sehat dan sejahtera, pendidikan desa berkualitas, desa berkesetaraan gender, desa layak air bersih dan sanitasi, desa yang berenergi bersih dan terbarukan, serta pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa.
Kemudian ada pula, inovasi dan infrastruktur desa, desa tanpa kesenjangan, kawasan pemukiman desa berkelanjutan, konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan, pengendalian dan perubahan iklim oleh desa.
Lalu juga ekosistem laut desa, ekosistem daratan desa, desa damai dan berkeadilan, kemitraan untuk pembangunan desa, serta kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
Diagendakan, pada kunjungan tersebut Gus Menteri dan Ida juga akan menyerahkan bantuan jaring pengaman sosial (JPS) Covid-19 kepada warga desa yang layak menerimanya.