Begini Cara Desa Peninggaran Minimalkan Risiko Kematian Ibu Melahirkan

Kompas.com - 02/10/2019, 11:48 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Proses melahirkan seorang ibu hamil yang ditemani anggota ronda ibu hamil, di Desa Peninggaran Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.DOK. Kepala Desa Peninggaran Proses melahirkan seorang ibu hamil yang ditemani anggota ronda ibu hamil, di Desa Peninggaran Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.


KOMPAS.com
- Kelahiran seharusnya menjadi peristiwa membahagiakan bagi seorang ibu, tetapi di desa kadang-kadang menjadi dilema karena berisiko tinggi bagi ibu.

Bahkan, tak jarang terjadi hal yang tidak diharapkan seperti bobot bayi yang tidak sesuai hingga kematian ibu.

Perlu diketahui, kematian ibu akibat melahirkan masih menjadi persoalan di Indonesia. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) menyebutkan, angka kematian ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.

Angka tersebut tergolong cukup tinggi dibandingkan negara-negara lain di dunia. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia menduduki negara kedua tertinggi untuk angka kematian ibu, hanya kalah dari Laos.

Pemerintah tentu saja tidak tinggal diam. Berbagai program dan inisiatif diluncurkan. Di Jawa Tengah, misalnya, Pemerintah Provinsi meluncurkan program bernama Jateng Ngayeng Nginceng Wong Meteng (mengintip ibu hamil).

Baca juga: Tingkat Kematian Ibu Melahirkan di Indonesia Masih Mengkhawatirkan

Program yang diluncurkan di seluruh desa di Jawa Tengah sejak 2016 ini terbilang sukses karena angka kematian ibu di Jawa Tengah turun 14 persen.

Capaian ini bahkan melebihi target dunia sebesar 3 persen per tahun atau 90 per 100.000 kelahiran hidup.

Pelaksanaan program tersebut di lapangan akan disesuaikan dan dikreasikan dengan daerahnya masing-masing. 

Sebagai contoh di Desa Peninggaran Kecamatan Peninggaran Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk menghindari hal-hal negatif pada ibu melahirkan, mereka punya program ronda ibu hamil.

Ronda ibu hamil

Dalam wawancara melalui sambungan telepon, Kamis (26/9/2019), Kepala Desa Peninggaran, Rusdiono menjelaskan, program ronda ibu hamil pada prinsipnya mendampingi ibu hamil dari umur kehamilan awal—minimal sejak usia kehamilan 4 bulan—sampai kelahiran.

Peninggaran termasuk salah satu desa dengan angka kematian ibu yang cukup tinggi. Hal itu antara lain dipicu kondisi masyarakat yang umumnya buruh tani.

Pada musim paceklik atau saat menunggu musim panen, sebagian besar kepala keluarga pergi ke kota untuk menjadi buruh. Dengan pendapatan keluarga yang rendah, ibu hamil tidak mampu mencukupi kebutuhan gizi, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga.

Masalah kemiskinan juga menjadi alasan banyak orang tua menikahkan anak gadisnya pada usia muda. Pernikahan muda tersebut rawan secara psikologis maupun reproduksi sehingga meningkatkan risiko kematian ibu.

Baca juga: [FAKTA] Seorang Ibu Melahirkan Bayi Perempuan di Dalam Taksi Online

“Dalam penanganan ibu hamil, memang ada kegiatan posyandu rutin. Bedanya, dalam program ronda ibu hamil ini, kami mendata kesiapan keluarga," ujar Rusdiono.

Melalui program ronda ibu hamil akan didata apakah keluarga memiiki kartu jaminan yang masih berlaku. Selain itu, untuk ibu hamil yang berisiko, akan dikirim ke dokter spesialis di rumah sakit rujukan untuk pemeriksaan USG.

Rusdiono mengatakan, lokasi rumah sakit sekitar 35 kilometer dari desa sehingga ibu hamil perlu diantar.

Ia menambahkan, penyebutan "ronda" karena kader pelaksana akan siaga 24 jam ketika sudah mendekati waktu kelahiran. Ibu hamil cukup menghubungi kader apabila diperlukan.

"Kalaupun tidak menghubungi, kami yang akan menghubungi untuk memantau kondisinya," ujar Rusdiono.

Baca juga: 7 Kisah Pasien Ditandu Menuju Puskesmas, Disebut Ambulans Desa hingga Selamatkan Ibu Melahirkan

Pihaknya juga menyiagakan "ambulans". Ini bukan ambulans sungguhan, tetapi mobil warga yang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk keperluan ini.

"Jadi ada kesukarelaan dari masyarakat untuk mendukung program ini. Melalui program ini, kegotongroyongan masyarakat jadi meningkat," papar Rusdiono.

Dengan langkah ini tak heran, kalau kemudian Desa Peninggaran baru-baru ini meraih juara I pada kegiatan bulan bakti gotong royong di tingkat Kabupaten Pekalongan.

Program desa

Proses pelaksanaan ronda ibu hamil di Desa Peninggaran terbilang tidak sulit. Setelah diadakan musyawarah desa yang diikuti oleh seluruh masyarakat, terutama kelompok perempuan dan ibu-ibu, diputuskan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu program prioritas desa.

Menurut Rusdiono, kegiatan sudah mulai dilakukan sejak 2014. Pada 2016, kegiatan ini disusun menjadi lebih baik dan baru pada 2017 pelaksanaannya telah terstruktur lebih baik.

Agar pelaksanaannya tidak terkendala, terutama persoalan pendanaan, diputuskan pula bahwa pendanaan ditanggung sepenuhnya dari dana desa.

Pada 2018, dianggarkan dana sekitar Rp 13 juta dengan realisasi Rp 11 juta. Pada 2019 ini, anggarannya naik menjadi Rp 18 juta. Menurut perkiraan Rusdiono, kemungkinan realisasinya sekitar Rp 15 juta.

Baca juga: Kisah Desa Sebangau Mulya 3 Tahun Cegah Karhutla dengan Dana Desa

Dana digunakan antara lain untuk biaya transportasi, biaya layanan seperti USG, dan honor kader. Kenaikan anggaran pada 2019 itu karena ada layanan yang tak lagi ditanggung BPJS, di antaranya USG.

Kegiatan ronda ibu hamil berjalan sukses karena dimasukkan menjadi program desa. Dengan demikian, partisipasi masyarakat dapat dipastikan karena diwajibkan. Aktivitas ronda dibuat terjadwal dan disusun oleh masyarakat bersama pemerintah Desa Peninggaran.

Sejak dijalankan, program ronda ibu hamil berhasil menurunkan angka kematian ibu hamil. Rusdiono mengatakan, sejak 2017, hingga kini sudah ada sekitar 60 ibu hamil yang ditangani. Sebanyak 20 di antaranya harus menjalani operasi.

Salah satu warga yang telah merasakan manfaat program ini adalah Nur Fauzah, ibu yang pada saat hamil berisiko tinggi karena faktor usia dan kondisi kesehatan.

Baca juga: Viral Seorang Ibu Melahirkan di Dalam Go-Car, Begini Cerita Sopir

"Saya ada kelainan, tensinya tinggi, HB-nya rendah. Saya didampingi di rumah sakit oleh kader dan Alhamdullilah melahirkan normal. Sampai sekarang saya mengikuti posyandu,” Nur Fauzah.

“Terima kasih kepada tenaga medis dari puskesmas dan RS, terutama para dokter spesialis kandungan yang telah banyak membantu dalam penanganan selama hamil dan proses kelahiran," tambah Nur Fauzah.

Tumbuhnya kesadaran

Manfaat positif lain dari pelaksanaan ronda ibu hamil adalah tumbuhnya kesadaran perilaku hidup sehat bagi keluarga miskin.

Mereka jadi mulai sadar tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, tambahan makanan yang bergizi, serta dukungan dari suami dan proses pendampingan kehamilan dan melahirkan.

Hal lain yang dirasakan masyarakat adalah terbukanya wawasan untuk tidak lagi menikahkan anak perempuan pada usia dini yang menjadi faktor pendorong kematian ibu hamil. Ini terjadi karena organ reproduksi wanita belum siap untuk melahirkan 

Baca juga: Angka Kematian Ibu Melahirkan Tinggi, Hendi Minta BPJS Permudah Akses

Alih-alih dinikahkan, anak-anak perempuan didorong untuk disekolahkan agar terjadi peningkatan ekonomi keluarga dan menurunkan angka pernikahan dini.

Secara keseluruhan, program ini memperkuat solidaritas, kepekaan sosial, dan partisipasi masyarakat Desa Peninggaran.

Tahun 2018 lalu, program ronda ibu hamil Desa Paninggaran diadopsi untuk tingkat kecamatan. Ketika diikutsertakan dalam Lomba Inovasi Desa untuk tingkat Kabupaten Pekalongan, program ini terpilih sebagai Juara I.

Ke depan, Rusdiono menyebutkan pihaknya akan lebih meningkatkan lagi pelaksanaan ronda ibu hamil dengan peningkatan gizi ibu hamil dan penanganan stunting.

"Dengan demikian, pelaksanaan program ini menjadi lebih holistis," ucap Rusdiono.

Terkini Lainnya
Gelar Program
Gelar Program "Tekad" untuk Desa di Wilayah Timur Indonesia, Gus Halim Minta Peserta Ikuti dengan Sungguh-sungguh
Kemendes
Kemendesa PDTT Kucurkan Dana Rp 1,9 Miliar untuk Pacu Pembangunan di Raja Ampat
Kemendesa PDTT Kucurkan Dana Rp 1,9 Miliar untuk Pacu Pembangunan di Raja Ampat
Kemendes
Gus Halim Dukung Kemandirian Kampung Arborek, Harap Jadi Kampung Mandiri pada 2024
Gus Halim Dukung Kemandirian Kampung Arborek, Harap Jadi Kampung Mandiri pada 2024
Kemendes
TPP Dinilai Punya Andil Besar dalam Kesuksesan Pembangunan Desa
TPP Dinilai Punya Andil Besar dalam Kesuksesan Pembangunan Desa
Kemendes
Gus Halim: Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Gus Halim: Kades Kunci Keberhasilan Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Kemendes
Gus Halim Sebut Masyarakat Berperan Penting dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Gus Halim Sebut Masyarakat Berperan Penting dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Desa
Kemendes
Gus Halim: Pendamping Desa Tetap Dibutuhkan meski Desa Sudah Mandiri
Gus Halim: Pendamping Desa Tetap Dibutuhkan meski Desa Sudah Mandiri
Kemendes
Gus Halim Paparkan 3 Keuntungan Negara jika Libatkan Desa untuk Kelola Data Sensus
Gus Halim Paparkan 3 Keuntungan Negara jika Libatkan Desa untuk Kelola Data Sensus
Kemendes
Benchmark Study di China Sukses Digelar, Kemendesa PDTT: Jadi Referensi Kades untuk Bangun Desa
Benchmark Study di China Sukses Digelar, Kemendesa PDTT: Jadi Referensi Kades untuk Bangun Desa
Kemendes
Kemendesa PDTT Dampingi 20 Kades Pelajari Energi Terbarukan di Xinyi Electric Storage Holdings, China
Kemendesa PDTT Dampingi 20 Kades Pelajari Energi Terbarukan di Xinyi Electric Storage Holdings, China
Kemendes
Gus Halim Sebut Program Dana Desa Wujud Nyata Pembangunan dari Pinggiran
Gus Halim Sebut Program Dana Desa Wujud Nyata Pembangunan dari Pinggiran
Kemendes
Apresiasi ASN Kemendesa PDTT, Gus Halim: Pertahankan Sampai Akhir Kepemimpinan Jokowi
Apresiasi ASN Kemendesa PDTT, Gus Halim: Pertahankan Sampai Akhir Kepemimpinan Jokowi
Kemendes
Kemendesa PDTT Ingatkan Pentingnya Inovasi dan Kreativitas dalam Bangun Desa Mandiri
Kemendesa PDTT Ingatkan Pentingnya Inovasi dan Kreativitas dalam Bangun Desa Mandiri
Kemendes
Lewat BUMDes, Kemendesa PDTT Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa
Lewat BUMDes, Kemendesa PDTT Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa
Kemendes
Percepat Proses Warga Daftar JKN, Kemendesa PDTT bersama BPJS Kesehatan Hadirkan Program Pesiar
Percepat Proses Warga Daftar JKN, Kemendesa PDTT bersama BPJS Kesehatan Hadirkan Program Pesiar
Kemendes
Bagikan artikel ini melalui
Oke