KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri acara penyerahan kunci hunian warga relokasi kolong Jalan Tol Inspeksi Kanal Barat, Jelambar Baru, ke Rumah Susun ( Rusun) Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).
Acara turut dihadiri oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali, serta pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama kementerian/lembaga dan Pemprov DKI Jakarta.
Dalam sambutannya, Tito mengatakan bahwa relokasi tersebut merupakan langkah nyata untuk mewujudkan arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Presiden terus menekankan bahwa harus ada perbaikan program pro-rakyat, terutama masyarakat kurang mampu atau biasa disebut “wong cilik” olehnya,” ujar Tito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (1/12/2024).
Perlu diketahui, saat ini, sebanyak 1.030 kepala keluarga tercatat tinggal di bawah kolong jalan tol dan area serupa di Jakarta. Sebagian dari mereka kini menempati Rusun Rawa Buaya, yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Tito mengapresiasi langkah tersebut. Menurutnya, hal itu bisa menjadi langkah awal dari gerakan besar yang dapat menginspirasi daerah lain di seluruh Indonesia.
“Saya harap, program ini dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah (Pemda) lain untuk turut bergerak dalam menangani permasalahan hunian layak bagi masyarakat kurang mampu,” tutur Tito.
Menurutnya, permasalahan hunian layak tidak dapat terselesaikan jika hanya mengandalkan pemerintah pusat. Penyelesaian masalah ini memerlukan kolaborasi dari seluruh pihak.
Lebih lanjut Tito mengatakan, pendampingan bagi warga yang telah direlokasi juga penting untuk dilakukan agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu, pendampingan tersebut juga akan membantu warga dalam meningkatkan keterampilan dan produktivitas sehingga mereka dapat hidup mandiri.
Sebagai langkah lanjutan, Tito meminta agar kolong jalan tol yang telah kosong segera dimanfaatkan untuk kegiatan positif, seperti taman bermain atau ruang publik kreatif.
“Jadi, warga relokasi tidak kembali lagi ke tempat awalnya. Tempatnya pun tidak bisa digunakan lagi oleh warga lain sehingga permukiman kumuh kembali hadir,” ujarnya.
Program tersebut, lanjut Tito, diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah perumahan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu di berbagai daerah.
Tito juga menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam program tersebut, terutama Presiden Prabowo yang memiliki visi besar dalam meningkatkan kesejahteraan “wong cilik”.