JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan memberikan apresiasi kepada peserta magang yang telah berhasil menerapkan kompetensi yang diperoleh selama di Jepang setelah kembali di Indonesia.
Kompetensi atau keahlian yang diperoleh selama magang di Jepang bisa diterapkan di tempat kerja baru maupun ketika merintis usaha (wirausaha).
“Banyak perusahaan asing yang berminat merekrut alumni magang Jepang. Bahkan salah satu contoh peserta magang di Jepang yang berhasil, saat ini sedang terlibat dalam proyek MRT di Jakarta, ” ujar Direktur Bina Pemagangan Kemnaker Asep Gunawan dalam pernyataan tertulis, Senin (17/9/20180.
Sebelumnya, Asep Gunawan menghadiri grand opening Jakarta Training Centre PT OS Selnajaya Indonesia di Cipayung, Jakarta Timur, Jum’at petang (14/9/2018).
Baca juga: Kemenaker Targetkan Kirim 2.000 Tenaga Kerja Magang ke Jepang
Kemnaker menyambut positif atas dibukanya Jakarta Training Centre di Indonesia yang diperuntukkan khusus bagi program pelatihan caregiver.
Selaku accepting organization, perusahaan swasta diharapkan dapat terus menerus meningkatkan kontribusinya dalam program pemagangan ke Jepang, baik kualitas maupun kuantitasnya.
“Seluruh unit kerja kami, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia, siap bekerja sama dengan berbagai pihak sepanjang program pemagangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, “ kata Asep.
Baca juga: Pekerja Magang di Jepang Jadi Mandiri
Presiden Direktur PT OS Selnajaya Satoshi Miyajima berharap, para peserta magang yang akan mengikuti program pemagangan di Jepang dapat menerapkan keahlian yang diperolehnya setelah kembali ke Indonesia.
“Sehingga dapat melahirkan banyak SDM yang dapat berkontribusi besar untuk kemajuan Indonesia,“ katanya.
Satoshi mengatakan, kapasitas training center termasuk asrama dapat menampung hingga 300 orang.
Gandeng kampus dan pemerintah daerah
Saat ini, PT OS Selnajaya Satoshi Miyajima telah mulai bekerja sama dengan pemerintah daerah dan juga kampus-kampus di daerah.
Miyajima menambahkan, saat ini bidang kerja dalam pemagangan di Jepang juga semakin luas seperti manufaktur dan pengelasan, mekanik otomotif, konstruksi, pertanian, dan bidang keahlian lainnya.
“Dengan adanya training center di Bandung dan Lembang, kami menargetkan untuk memberangkatkan 3.000 orang perserta magang setiap tahunnya,“ ujarnya.
Miyajima pun berharap kerjasama semua pihak, baik instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan agar bersama-sama membantu terselenggaranya program pemagangan ke Jepang.
Baca juga: Setiap Tahun, 1.200 Warga Bandung Dikirim ke Jepang untuk Kerja Magang
Sementara, Kazushige Ashida selaku Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menegaskan, adanya training centre khusus caregiver diyakini akan semakin mempererat hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang.
Hal tersebut kata Kazushige, sebagaimana slogan “Kerja Bersama, Maju Bersama” yang digaungkan pada perayaan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Kazushige menambahkan saat ini ada sekitar 240.000 orang pemagang yang beraktivitas di Jepang dari berbagai negara.
“Namun pemagang dari Indonesia dikenal dengan keseriusan, keakraban, keramahan dan senyumnya, sehingga bagi pihak Jepang mereka adalah partner yang penting," ujarnya.