KOMPAS.com – Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ( MBKM) yang diadaptasi seluruh satuan pendidikan di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) menghasilkan berbagai teknologi terapan perikanan.
Sebagai contoh, para taruna dan taruni dari Politeknik KP Sidoarjo yang sedang menjalani kegiatan MBKM di Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berhasil menciptakan lima alat mesin perikanan (alsinkan).
Alat-alat tersebut meliputi rotary dryer, hydrolic press, oven multifungsi, oven asap cair, dan pindang higienis.
Untuk rotary dryer, alat ini berfungsi untuk mengeringkan produk perikanan seperti magot, pelet ikan, dan produk perikanan kering.
Baca juga: Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana
Keunggulan produk tersebut adalah lebih cepat kering, hemat energi, dan punya sistem pengeringan merata.
Sementara hydrolic press merupakan alat untuk mengurangi kadar lemak dan air saat proses pembuatan tepung ikan. Keunggulan alat ini adalah mudah dioperasikan, murah, dan bebas biaya listrik.
Alat lainnya, yakni oven multifungsi berfungsi untuk mengeringkan tepung ikan, pelet, dan produk perikanan lain.
Keunggulan alat tersebut adalah harganya yang murah, mudah dioperasionalkan, dan cocok digunakan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Sedangkan oven asap cair adalah alat yang berfungsi untuk mengeringkan ikan asap menggunakan asap cair. Alat ini tidak membutuhkan suhu tinggi dan punya sistem pengeringan cepat sehingga lebih efisien dan mudah dioperasikan.
Untuk pindang higienis, alat ini berfungsi untuk membuat pindang ikan dengan keunggulan bahan yang dipergunakan menggunakan stainless steel food grade dan tertutup.
Berkat itu, produk pindang ikan yang dihasilkan menjadi lebih bersih dari kontaminan.
Kepala LRMPHP Kartika Winta mengatakan, hasil praktik dari program MBKM berupa rancang bangun alsinkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat. Utamanya, dalam hal pengolahan produk perikanan dan sebagai sarana pendukung pelaksanaan program strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KP.
Program MBKM dinilai Kartika sangat penting karena telah membantu membekali para taruna dan taruni dengan kemampuan teknis agar mereka siap terjun di dunia industri.
Untuk diketahui, MBKM adalah program kebijakan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Program tersebut bertujuan untuk mendorong mahasiswa agar menguasai berbagai keilmuan yang berguna saat memasuki dunia kerja.
“Para taruna dan taruni dibekali dengan kemampuan desain, konstruksi, dan pengujian alat atau mesin. Lewat program MBKM, para taruna diharapkan lebih mampu dan terampil dalam merancang, mengonstruksi, serta menentukan parameter-parameter pengujian untuk menilai keandalan suatu mesin perikanan,” ujar Kartika dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (5/5/2024).
Baca juga: Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel
Selain itu, tambah Kartika, para taruna diharapkan juga menjadi lebih terampil dan cekatan dalam menggunakan atau mengoperasikan peralatan dasar konstruksi permesinan.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) KP I Nyoman Radiarta menjelaskan bahwa taruna dan taruni dari Politeknik KP mampu berinteraksi secara dinamis dengan tenaga pengajar melalui program MBKM.
Interaksi tersebut jadi memungkinkan terciptanya proses pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna, baik antarsivitas akademika di perguruan tinggi maupun dengan profesional di dunia kerja.
“Melalui skema MBKM, Kementerian KP coba menjawab tantangan dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul, dinamis, produktif, dan bertalenta global. Kami juga tengah mempersiapkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0,” ucap Nyoman.
Baca juga: Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros
Nyoman menambahkan, penyelenggaraan MBKM tidak hanya memberikan kesempatan kepada taruna dan taruni dari Program Studi (Prodi) Mekanisasi Perikanan Politeknik KP Sidoarjo untuk belajar secara langsung di workshop dan bengkel konstruksi milik LRMPHP, tapi juga memberikan ruang bagi instruktur LRPMPH.
Para instruktur tersebut berkesempatan untuk melatih taruna dan taruni melalui pengembangan mini project rancang bangun alat mesin perikanan.