KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan ( Kementerian KP) menginisiasi program Vocational Goes to Actors (Voga) pada skala yang lebih luas untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan di kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan ( BPPSDM KP) I Nyoman Radiarta melalui proposal yang dipaparkannya di Council Meeting Southeast Asian Fisheries Development Center ( SEAFDEC) ke-56, di Tagaytay, Filipina, Sabtu (18/5/2024).
Nyoman mengatakan, Voga merupakan salah satu program yang diusulkan dalam proposal dan telah dibahas secara khusus oleh seluruh ketua delegasi negara dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) SEAFDEC.
"Tujuan program tersebut, agar SEAFDEC dapat memfasilitasi para lulusan sekolah tinggi bidang perikanan di negara ASEAN untuk dihubungkan dengan stakeholder perikanan di kawasan, baik perusahaan perikanan maupun universitas," ujar Nyoman selaku Pimpinan Delegasi Republik Indonesia (RI) pada Council Meeting SEAFDEC.
Nyoman menjelaskan, peningkatan SDM melalui program Voga di kawasan ASEAN itu mencakup kolaborasi bersama melalui pengembangan dan penyelarasan kurikulum pendidikan kejuruan di seluruh kawasan. Hal ini dilakukan guna memastikan keselarasan dengan kebutuhan industri, kemajuan teknologi, dan tujuan keberlanjutan.
Selain itu, lanjutnya, peningkatan kapasitas pelatih atau Training of Trainers (ToT) juga dilakukan dengan memberikan pelatihan dan peluang pengembangan profesional bagi pendidik dan pelatih kejuruan. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan keterampilan pedagogi, pengetahuan industri, dan metodologi pengajaran mereka.
"Pembangunan infrastruktur, program keterlibatan industri atau magang, serta platform berbagi pengetahuan, seperti seminar dan lokakarya tentang pendidikan kelautan dan perikanan juga dilakukan kolaborasi," ucap Nyoman dalam keterangan persnya, Sabtu.
Seperti diketahui, Kementerian KP berkomitmen mendorong implementasi pembangunan ekonomi biru melalui lima program prioritas.
Program tersebut mencakup kegiatan konservasi, penangkapan ikan berbasis kuota, pengembangan budidaya berkelanjutan, pengawasan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil, hingga penanganan sampah plastik di laut.
Nyoman mengatakan, untuk mendukung kelima program prioritas tersebut, BPPSDM KP telah menetapkan program strategis, yakni Voga dan Smart Fisheries Village (SFV).
“Kerja sama penerapan ekonomi biru dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pembangunan SDM yang menitikberatkan pada peran serta komunitas perikanan sebagai aktor utama dalam menjalankan kegiatan perikanan Voga dan SFV,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, kerja sama juga dapat dilaksanakan melalui sister class, program university, beasiswa, degree antara satuan pendidikan lingkup Kementerian KP dengan institusi pendidikan di negara anggota SEAFDEC.
Sebagai informasi, SEAFDEC merupakan organisasi antarpemerintah yang didirikan Jepang, Singapura, dan Thailand pada 28 Desember 1967.
Organisasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan perikanan di kawasan Asia Tenggara. Anggota SEAFDEC terdiri dari seluruh negara ASEAN dan Jepang.