Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP

Kompas.com - 16/10/2024, 12:26 WIB
Novyana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Ketua Gapokkan Kampung Nila Kawali Iim Gala Permana dan penyuluh perikanan terbaik pertama Fahmi Lubis Rhafsanzani berfoto bersama dalam Silaturahmi dan Apresiasi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Sentul, Bogor, Jawa Barat.Dok.Kementerian KP Ketua Gapokkan Kampung Nila Kawali Iim Gala Permana dan penyuluh perikanan terbaik pertama Fahmi Lubis Rhafsanzani berfoto bersama dalam Silaturahmi dan Apresiasi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

KOMPAS.com - Belum lama ini, Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokkan) di Desa Kawali, Ciamis, Jawa Baratj mendapatkan penghargaan prestisius dari Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono pada acara Silaturahmi dan Apresiasi Masyarakat Kelautan dan Perikanan, di Sentul Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/9/2024)

Penghargaan itu tak lepas dari program Smart Fisheries Village ( SFV) atau Desa Perikanan Cerdas yang telah dilaksanakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP) di Desa Kawali. Program SFV merupakan implementasi program Ekonomi Biru.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) I Nyoman Radiarta mengatakan, SFV merupakan pembangunan desa perikanan dari hulu ke hilir.

Pembangunan tersebut desa tersebut berbasis kepada penerapan teknologi informasi, komunikasi, dan manajemen tepat sehingga kegiatan usaha dapat berkelanjutan, untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Belum lama ini Gabungan Kelompok Perikanan (Gapokkan) di Desa Kawali memperoleh penghargaan dari Bapak Menteri KP. Ini merupakan bukti nyata bagaimana BPPSDM berkolaborasi bersama dengan masyarakat kelautan dan perikanan, khususnya pembudidaya ikan nila di Desa Kawali," katanya dalam siaran resmi Kementerian KP di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Baca juga: Berkat Pemanfaatan Aset SFV UPT, Kementerian KP Raih PNBP Rp 32,05 Miliar

Ketua Gapokkan Kampung Nila Kawali Iim Gala Permana bersyukur atas penghargaan tersebut yang menjadi motivasi untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan.

"Saya sebagai perwakilan dari SFV Kampung Nila Kawali mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Sakti Wahyu Trenggono yang telah memberikan penghargaan dan apresiasi kepada kelompok kami Gapokkan Kampung Nila Kawali. Ini merupakan suatu motivasi bagi kami ke depannya untuk lebih maju dan berkembang lagi," ungkapnya.

Saat ini, gabungan pembudidaya ikan di Desa Kawali mampu memanen ikan nila hingga 300 kuintal  per hari, meningkat 400 persen dibanding tahun sebelumnya.

Rata-rata produksi ikan nila di SFV Kampung Nila Kawali mencapai 3 kuintal per hari. Dengan asumsi nilai pasar 1 kilogram (kg) ikan nila sekitar Rp 30.000, rata-rata omzet per hari sekitar Rp 9 juta dan per tahun sekitar Rp 3,2 miliar.

"Itu baru dari ikan konsumsinya saja, belum termasuk pendapatan dari hasil yang non konsumsi di SFV Kawali ini," ujar Iim.

Gapokkan, kata Iim, memenuhi pesanan yang tak hanya berasal dari domestik namun juga mancanegara.

"Sekarang permintaan sudah ada dari luar negeri. Misalnya kemarin Korea minta beberapa ton kami tolak dulu, karena kami belum mampu mengerjakan ukuran ton. Kualitas sudah dicek, namun kontinuitas juga diperlukan,” papar Iim.

Baca juga: Genjot Produksi Ikan Patin di Tanah Bumbu, Kementerian KP Kembangkan SFV Seluas 157 Hektar

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ciamis Giyatno menerangkan, program SFV telah membuat budidaya ikan nila menjadi lebih produktif, sehingga dapat meningkat hingga 400 persen.

"Dari sisi pendapatan maupun perolehan dari keuntungan itu sangat luar biasa. Dan tentunya uang yang beredar di sini juga sangat besar. Karena dari segi pengunjung juga," sebutnya.

Peningkatan ini, jelas Giyatno, dipengaruhi strategi pengembangan ikan Sistem Budidaya dengan Sentuhan Kincir Air (Sibudikuncir) yang dapat meningkatkan ketahanan pangan di suatu kawasan.

"Ini menjadi satu kawasan terpadu yang terintegrasi dari mulai pembenihan, budidaya, pemanenan, pemasaran, termasuk pengolahan ikan," ujarnya.

Berdirinya Kampung Nila

Salah satu rekan Iim yang berperan dalam mendirikan Kampung Nila, Wahyu mengatakan, terdapat tiga faktor berdirinya Kampung Nila Kawali,

Tiga faktor itu yaitu adanya sumber daya air, SDM, yang didukung oleh budaya gotong royong masyarakat.

"Awal-awal tidak mulus. Konsep ingin budidaya ikan yang baik dan benar dan menguntungkan selalu ditolak masyarakat karena masyarakat sudah mencoba gagal. Tapi setelah terbukti Pak Iim berhasil di budidaya dengan pendampingan penyuluh, masyarakat mulai tergerak untuk bergabung," ujara Wahyu.

"Dulu budidaya belum produktif, sekali setahun atau hanya saat momen-momen penting saja seperti lebaran, kenduri, hajatan. Sekarang setelah Pak Iim mencoba usaha, bisa tiga sampai empat kali panen setahun," katanya.

Baca juga: BPPSDM Pamerkan Budi Daya Ikan Hias dan Maggot sebagai Program Unggulan SFV Berbasis UPT

Wahyu menceritakan alasan memilih nila untuk dibudiyakaan dikarenakan permintaan pasar yang cukup tinggi dan didukung persediaan air yang melimpah.

“Pada waktu itu saya ajak teman pembudidaya. Saya tawari konsep. Panen eh dua kolam dua hari habis. Gimana ini perlu kolam lebih. Makanya ajak gabung yang lain, akhirnya banyak yang ikut, dengan pendampingan penyuluh,” ujarnya.

Iim menambahkan, Setelah sukses dengan budidaya nila, barulah Kampung Nila tersebut dijadikan SFV oleh BPPSDM dengan serangkaian proses yang tidak mudah.

Berbagai upaya pun dilakukan melalui kolaborasi Kementerian KP dari pusat hingga penyuluh perikanan, bersama masyarakat dan stakeholder.

“Cerita SFV awalnya info dari penyuluh. Ada program dari pusat nih kami tidak langsung terima begitu saja tapi dipelajari dulu. Apa sih SFV itu? Setelah dipelajari ternyata menarik ya," kata Lim.

"Melalui proses panjang, lalu pada acara RIFA Fest di Bogor (Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan) kami bertemu Kepala Badan (BPPSDM) dan berdiskusi. Ini sebuah program kalau didalami sangat luar biasa dan sejalan dengan visi misi kampung nila,” kenang Iim.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Perikanan, Kementerian KP Luncurkan Program SFV di Desa Panembangan, Banyumas

Hasil dari SFV tidak hanya sekadar budidaya ikan nila, tetapi juga meliputi kegiatan perikanan lainnya dari hulu ke hilir, seperti pengolahan produk hasil perikanan, kuliner perikanan, wisata perikanan, pelatihan perikanan, hingga pemasaran. 

Penghargaan kepada penyuluh perikanan

Untuk diketahui, selain kepada Gapokkan, Menteri KP Trenggono dalam acara silahturahmi tersebut juga memberikan penghargaan kepada pihak lain yang telah berjasa di sektor KP, salah satunya penyuluh perikanan.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) I Nyoman Radiarta.

"Kami sangat mengapresiasi terhadap kinerja penyuluh, di mana BPPSDM ada tiga penyuluh yang mendapat penghargaan secara nasional oleh Bapak Menteri," kata dia.

"Ini merupakan bukti nyata bagaimana penyuluh berperan aktif dalam mendukung program prioritas kelautan dan perikanan dalam mengawal ekonomi biru untuk Indonesia maju," tambah Nyoman.

Baca juga: Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP

Adapun penyuluh perikanan terbaik pertama diraih oleh Fahmi Lubis Rhafsanzani dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, kedua oleh Meiske Sipasulta dari BPPP Ambon, dan ketiga oleh Fridudin dari Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan Palembang.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Menteri atas apresiasi yang telah diberikan. Semoga bisa memacu kami untuk terus dan terus meningkat kinerja untuk bidang kelautan dan perikanan,” ungkap Fahmi.

Terkini Lainnya
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir, Kementerian KP Luncurkan Teknologi Pengeringan Rumput Laut
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru
Terbitkan Perpres Nomor 193 Tahun 2024, Prabowo Serius Genjot Ekonomi Biru
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP
Berkat Program SFV, Gapokkan di Kawali, Ciamis Dapat Penghargaan dari Menteri KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP
Kukuhkan 4 Guru Besar Vokasi, Menteri Trenggono Dukung Transformasi Pendidikan KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ikan Jade Perch Potensial Dibudidayakan di Indonesia, Menteri Trenggono: Sesuai Geografis Indonesia
Ikan Jade Perch Potensial Dibudidayakan di Indonesia, Menteri Trenggono: Sesuai Geografis Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Lewat Eco Office, Kementerian KP Kenalkan Lingkungan Kerja Sehat dan Berkelanjutan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
Transformasi Menuju OII, Kementerian KP Siapkan 11 Pendidikan Tinggi Jadi 1 Benchmarking
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian KP Adakan Pelatihan Budi Daya Perikanan untuk Negara-negara Afrika
Kementerian KP Adakan Pelatihan Budi Daya Perikanan untuk Negara-negara Afrika
Kementerian Kelautan dan Perikanan
KSBM Biak Sukses Kirim 13,3 Ton Ikan Segar, Wujud Dampak Positif Program Kalamo
KSBM Biak Sukses Kirim 13,3 Ton Ikan Segar, Wujud Dampak Positif Program Kalamo
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Hijaukan Pesisir Pangandaran, Kementerian KP, Pemda, dan Masyarakat Tanam 700 Pohon
Hijaukan Pesisir Pangandaran, Kementerian KP, Pemda, dan Masyarakat Tanam 700 Pohon
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sokong Usaha Masyarakat, Kementerian KP Perkuat Kinerja Keuangan BLU 
Sokong Usaha Masyarakat, Kementerian KP Perkuat Kinerja Keuangan BLU 
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lantik 2.023 Taruna dan Taruni, Kementerian KP Siap Tempa Mereka Hingga Jadi SDM KP Unggul
Lantik 2.023 Taruna dan Taruni, Kementerian KP Siap Tempa Mereka Hingga Jadi SDM KP Unggul
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Menteri KP: Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Harus Dimanfaatkan Negara dengan Baik
Menteri KP: Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Harus Dimanfaatkan Negara dengan Baik
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Disebut Jadi Incaran Perusahaan Perikanan Luar Negeri
Lulusan Satuan Pendidikan Kementerian KP Disebut Jadi Incaran Perusahaan Perikanan Luar Negeri
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dukung Keberlanjutan Konservasi Channa, Kementerian KP Gelar “Kontes Channa” di Depok
Dukung Keberlanjutan Konservasi Channa, Kementerian KP Gelar “Kontes Channa” di Depok
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Bagikan artikel ini melalui
Oke