Program Guru Garis Depan akan Dirombak

Kompas.com - 30/08/2017, 21:20 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan merevisi program Guru Garis Depan karena sejumlah daerah menolak kehadiran para guru, Rabu (30/8/2017).KURNIASIH BUDI/ KOMPAS.com Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan merevisi program Guru Garis Depan karena sejumlah daerah menolak kehadiran para guru, Rabu (30/8/2017).

KOMPAS.com - Pemerintah akan merevisi program Guru Garis Depan (GGD) yang selama ini diterapkan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Sejumlah daerah yang menjadi target program GGD menolak adanya guru yang dikirim dari luar wilayahnya.

“Beberapa daerah meminta agar program ini memprioritaskan guru yang merupakan putra daerah atau guru honorer di wilayah tersebut,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rabu (30/8/2017).

Program GGD merupakan satu di antara empat program pemerataan pendidikan yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengiriman GGD ke daerah 3T Indonesia merupakan salah satu upaya pemerataan distribusi guru

Tenaga pendidik program GGD ditugaskan di 14 provinsi dan 93 kabupaten di seluruh Indonesia. Pada 2015, pemerintah mengirimkan 797 orang guru. Sementara pada 2016, guru yang bertugas di garis depan berjumlah 6.296 orang.

Baca: Guru dan Tenaga Kependidikan Berperan Vital Mendidik Generasi Bangsa

Sayangnya, program tersebut tak serta merta disambut positif oleh pemerintah daerah.  Apalagi, anggaran gaji para guru tersebut diambil dari dana alokasi khusus (DAK) setiap daerah. Sebagian daerah, kata dia, merasa keberatan ketika DAK dialokasikan untuk kebutuhan gaji para guru.

“Ketika ada program guru garis depan, pemerintah daerah mengajukan banyak tenaga guru. Tapi kemudian mereka menolak karena harus membayar gaji para guru dari dana alokasi khusus,” ujarnya.

Anggaran pendidikan 2017 yang ditransfer ke pemerintah daerah mencapai Rp 115 triliun. Anggaran itu dialokasikan untuk DAK fisik sebesar Rp 8 triliun dan DAK non-fisik sebesar Rp 107 triliun.

Kemendikbud akan mengakomodasi keinginan pemerintah daerah untuk memprioritaskan putra daerah dalam program GGD. Namun, seluruh calon GGD tetap harus mengikuti seleksi yang ketat.

Pemilihan Guru Pendidikan Dasar Berprestasi 2017 berlangsung 14-20 Agustus 2017 di Hotel Le Meridien, Jakarta. Pemilihan Guru Pendidikan Dasar Berprestasi 2017 berlangsung 14-20 Agustus 2017 di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Muhadjir mengatakan tenaga pendidik yang mengikuti GGD wajib lulus mengikuti Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal (SM-3T) dan program profesi guru.

Pemerintah juga memiliki program Sekolah Garis Depan (SGD). Pada 2016, pemerintah telah membangun 114 SGD di 49 kabupaten/kota. Pembangunan itu terdiri atas 11 unit sekolah baru (7 SMA, 2 SMK, 2 SLB) dan 103 revitalisasi (27 SD, 30 SMP, 25 SMA, 18 SMK, dan 3 SLB)

Selain itu, pemerataan pendidikan dilakukan melalui Program Indonesia Pintar (PIP) dan memberlakukan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru. Sistem zonasi diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017.

Baca juga: Terapkan Sistem Zonasi Mendikbud Harap Semua Sekolah Kebagian Murid

Ia mengatakan sistem zonasi bertujuan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik (public goods). Sehingga, pemberian bantuan tepat sasaran.

Bantuan yang diberikan pemerintah pusat berupa sarana dan prasarana sekolah maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan.

Terkini Lainnya
Negara Terus Hadir Menjamin Perlindungan Kesehatan untuk Rakyat
Negara Terus Hadir Menjamin Perlindungan Kesehatan untuk Rakyat
FMB9
Holding Migas Demi Pemerataan Pembangunan Pipa Gas di Tanah Air
Holding Migas Demi Pemerataan Pembangunan Pipa Gas di Tanah Air
FMB9
Holding BUMN Tingkatkan Daya Saing Nasional
Holding BUMN Tingkatkan Daya Saing Nasional
FMB9
Tiga Skema Pembiayaan Infrastruktur untuk Pemerataan Ekonomi
Tiga Skema Pembiayaan Infrastruktur untuk Pemerataan Ekonomi
FMB9
Pemerintah Fokus Sediakan Listrik di Papua dan NTT
Pemerintah Fokus Sediakan Listrik di Papua dan NTT
FMB9
Pemerintah Terus Bangun Infrastruktur Ketenagalistrikan
Pemerintah Terus Bangun Infrastruktur Ketenagalistrikan
FMB9
Calon Ibu, Sudah Tahu Persiapan Penting untuk 1.000 Hari Pertama Anak?
Calon Ibu, Sudah Tahu Persiapan Penting untuk 1.000 Hari Pertama Anak?
FMB9
Registrasi Kartu SIM Wujudkan Program
Registrasi Kartu SIM Wujudkan Program "Single Identity Number"
FMB9
Registrasi SIM Card Ditargetkan Tuntas Februari 2018
Registrasi SIM Card Ditargetkan Tuntas Februari 2018
FMB9
Bergelut dengan Limbah, Puluhan Ibu di Aceh Tamiang Lebih Produktif
Bergelut dengan Limbah, Puluhan Ibu di Aceh Tamiang Lebih Produktif
FMB9
Kurangi Ketimpangan, Pemerintah Kreatif Gali Dana Infrastruktur
Kurangi Ketimpangan, Pemerintah Kreatif Gali Dana Infrastruktur
FMB9
Puluhan Bandara dan Pelabuhan Ditawarkan untuk Dikelola Swasta
Puluhan Bandara dan Pelabuhan Ditawarkan untuk Dikelola Swasta
FMB9
Soto, Kopi, dan Tenun Jadi Ikon Indonesia
Soto, Kopi, dan Tenun Jadi Ikon Indonesia
FMB9
Pekerja Kreatif Menjadi Penggerak Ekonomi Indonesia di Masa Depan
Pekerja Kreatif Menjadi Penggerak Ekonomi Indonesia di Masa Depan
FMB9
Fitur Khusus untuk Jamin Keamanan Masyarakat
Fitur Khusus untuk Jamin Keamanan Masyarakat
FMB9
Bagikan artikel ini melalui
Oke