KOMPAS.com - Presiden Joko Widodomenilai Rumah Susun (Rusun) yang dibangun di kawasan Pesantren Modern Terpadu Prof. Hamka, Kota Padang, Sumatera Barat berkualitas bagus.
Usai meresmikan Rumah Susun (Rusun), Masjid Hj. Yuliana, Gedung Sekolah SMP 2 dan SMA 2 di kawasan Pesantren Modern Terpadu Prof. Hamka, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Senin (21/5/2018), Presiden Jokowi meninjau bagian dalam Rusun untuk melihat kondisi dan fasilitasnya.
Rusun telah dilengkapi fasilitas listrik, air, kamar mandi luar, dan meubelair seperti tempat tidur bertingkat, lemari dan meja belajar.
“Gedungnya rapi dan mebelairnya bagus kuat dan kokoh,” ujarnya.
(Baca: Pemerintah Optimistis Satu Juta Rumah Terbangun Tahun Ini)
Dibangun pada 2017, Rusun setinggi tiga lantai tersebut terdiri atas 12 unit kamar tipe barak yang bisa menampung sebanyak 216 orang santri pria.
Biaya pembangunan Rusun mencapai Rp 8,7 miliar. Sementara, biaya pengadaan meubelair mencapai Rp 670 juta.
Pembangunan Rusun dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sedangkan gedung sekolah dibangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Basuki untuk membangun satu lagi Rusun di kawasan PMK Prof. Hamka bagi santri wanita. Pembangunan diharapkan dimulai tahun ini.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan siap melaksanakan perintah tersebut.
Adanya Rusun di Pondok Pesantren diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan para santri dalam menuntut ilmu sekaligus melakukan penataan lingkungan pesantren.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengenang Buya Hamka adalah tokoh besar bagi masyarakat Minang, Indonesia bahkan diakui di mancanegara.
“Pesantren Modern Terpadu (PMT) adalah bukti nyata bahwa cita-cita almarhum Buya Hamka telah berhasil menembus waktu dan generasi. Harapan saya agar PMT menjadi ladang subur bertumbuhnya santri yang berakhlak mulia, berakhlakul karimah, yang tangguh dan ulet dan selalu optimis yang akan membahwa Indonesia menjadi negara Baldatun Thoyibatun Wa Rabbun Ghofur,” kata Presiden Jokowi.
Rumah untuk rakyat
Pada 2015-2017, Rusun yang dibangun Kementerian PUPR di Provinsi Sumbar berjumlah 14 buah.
Pemerintah juga akan membangun 15 Rusun yang tersebar di 14 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat tahun ini. Ada pun pembangunan Rusun itu dianggarkan sekitar Rp 120 miliar.
Rusun yang akan dibangun di antaranya yakni Rusun di Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Muhammadiyah Sumbar, Akademi Teknik Gigi Padang, Kejaksaan Tinggi Sumbar, YP2TI Padang, ISI Padang Panjang, Akademi Komunitas Negeri Tanah Datar, Universitas Dharma Indonesia, Ponpes Tarbiyah Islamiyah, Rusun MBR Kota Sijunjung, MBR Kabupaten Pesisir Selatan dan MBR Kota Solok.
“Rusun-rusun tersebut ditargetkan selesai bulan November 2018. Untuk pembangunan Rusun, rata-rata membutuhkan waktu 8 bulan,” kata Direktur Rumah Susun, Kuswardono.
Kementerian PUPR membangun Rusun di berbagai daerah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, nelayan, pekerja, mahasiswa/santri, dan aparatur sipil negara.
Selain Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pejabat yang hadir dalam acara itu yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Pembina Yayasan Wawasan Islam Indonesia sebagai pengelola Pesantren Prof. Hamka Ahmad Syafii Maarief, dan Ketua Yayasan Wawasan Islam Jasrial.
Turut mendampingi Menteri Basuki pada acara tersebut Direktur Rumah Susun Ditjen Penyediaan Perumahan Kuswardono, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Syaiful Anwar, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja