KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun 4.550 rumah khusus (Rusus) tahun ini.
Rusus dibangun untuk guru, tenaga medis, daerah tertinggal, masyarakat nelayan, dan pemuka agama yang berada di daerah tertinggal, pulau terluar, dan perbatasan negara.
Sepanjang 2015-2017, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 17.491 Rusus. Pembangunan rumah untuk rakyat merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah.
Presiden RI Joko Widodo telah mengunjungi salah satu lokasi Rusus untuk para nelayan di Pangandaran, Jawa Barat pada 24 Maret 2018 lalu.
(Baca: Presiden Jokowi Tinjau 204 Rumah Nelayan di Pangandaran)
Wahidin, salah satu nelayan Pangandaran, mengatakan rumah khusus bagi nelayan layak untuk dihuni.
Sebelum menempati Rusus, Wahidin tinggal di rumah adat bersama keluarga besarnya.
Dengan adanya program pembangunan rumah bagi nelayan, Wahidin bisa mengajak isteri dan anak-anaknya tinggal di rumah sendiri.
“Dulu kan tempat tinggal cuma satu kamar, sedangkan keluarga saya kan banyak. Sekarang alhamdulilah sudah ada bantuan rumah dari Pemerintah Presiden Jokowi melalui Kementerian PUPR,” katanya.
(Baca: Pemerintah Optimistis Satu Juta Rumah Terbangun Tahun Ini)
Rumah bagi para nelayan Pangandaran itu memiliki dua kamar. Para nelayan mendapatkan rumah permanen yang letaknya dekat dengan pantai itu secara cuma-cuma.
Ono Mugiono, nelayan Pangandaran, mengaku tidak membayar serupiah pun untuk mendapatkan Rusus tersebut.
"Gratis, tidak membayar apa pun, tidak ada target," ujarnya.