Ribuan Nelayan di Bengkulu Butuh Rumah Khusus

Kompas.com - 13/04/2018, 15:41 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, membangun rumah khusus nelayan di Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan rumah khusus ini dimulai pada 29 Maret 2017 sampai dengan 23 Desember 2017.
Dok. Humas Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, membangun rumah khusus nelayan di Desa Busung, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan rumah khusus ini dimulai pada 29 Maret 2017 sampai dengan 23 Desember 2017.

KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun rumah khusus bagi ribuan nelayan di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Bantuan rumah khusus tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup para nelayan yang tinggal di daerah pesisir Bengkulu.

“Sekitar 5.000 nelayan di daerah kami masih membutuhkan bantuan perumahan dari pemerintah,” kata Bupati Kaur, Gusril Pausi, saat melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul hamid di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Menurut Gusril, secara geografis Kabupaten Kaur memang berada di daerah pesisir sehingga banyak masyarakatnya yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Kaur, sebanyak delapan kecamatan berada di daerah pesisir.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Kaur tengah mengajukan permohonan bantuan rumah khusus kepada Kementerian PUPR bagi para nelayan yang ada di daerah tersebut. Sebagian besar rumah nelayan di kabupaten itu tidak layak huni.

(Baca: Pemerintah Optimistis Satu Juta Rumah Terbangun Tahun Ini)

Pada tahap awal, Pemerintah Kaur mengajukan bantuan rumah khusus bagi 50 kepala keluarga nelayan. Selain itu, Pemerintah Kaur telah menyiapkan lahan seluas satu hektar di daerah Kaur selatan untuk lokasi pembangunan rumah khusus nelayan tersebut.

“Kami memang baru uji coba mengajukan proposal 50 unit rumah nelayan dulu. Jika memang pemerintah memiliki perhatian terhadap nelayan, kami harap Kementerian PUPR bisa segera merealisasikannya. Kasihan para nelayan kalau mereka masih tinggal di rumah-rumah yang tidak layak huni,” ujarnya.

Bupati Kaur, Gusril Pausi, dan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul hamid di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (10/4/2018). Ribuan nelayan di Kabupaten Kaur membutuhkan rumah khusus agar nelayan dapat hidup di hunian yang layak.Dok. Humas Ditjen Penyediaan Perumahan Bupati Kaur, Gusril Pausi, dan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul hamid di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (10/4/2018). Ribuan nelayan di Kabupaten Kaur membutuhkan rumah khusus agar nelayan dapat hidup di hunian yang layak.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, mengatakan pembangunan rumah khusus bagi para nelayan merupakan salah satu program perumahan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Hal itu menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk menyediakan hunian yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia termasuk nelayan yang tinggal di daerah pesisir.

“Selama pemerintah daerah memiliki perhatian terhadap program pembangunan perumahan bagi masyarakatnya, kami siap membantu dengan berbagai program perumahan yang termasuk dalam Program Satu Juta Rumah,” katanya.

(Baca juga: Bank Korea Bantu Salurkan KPR Sejuta Rumah)

Rumah khusus merupakan salah satu program pembangunan rumah yang dilaksanakan oleh Direktorat Rumah Khusus Direktorat Penyediaan Perumahan untuk memenuhi kebutuhan khusus seperti untuk perumahan transmigrasi, pemukiman kembali korban bencana, rumah social untuk menampung orang lansia, masyarakat miskin, yatim piatu dan anak terlantar serta termasuk untuk pembangunan rumah masyarakat yang lokasinya terpencar seperti suku-suku terasing dan rumah di wilayah perbatasan negara.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pembangunan rumah khusus ini yakni administrasi dan teknis. Persyaratan administrasi yang dibutuhkan seperti surat permohonan, proposal gambaran umum dan kondisi lapangan yang diusulkan, surat dukungan pemerintah daerah setempat, surat pernyataan kepemilikan tanah serta adanya kepemilikan tanah.

Bupati Kaur, Gusril Pausi, melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (10/4/2018).Dok. Humas Ditjen Penyediaan Perumahan Bupati Kaur, Gusril Pausi, melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Khalawi Abdul Hamid, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Sedangkan persyaratan teknis yang diperlukan yakni lokasi lokasi lahan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah untuk peruntukan perumahan dan permukiman dan tidak berada di wilayah kawasan rawan bencana. Jumlah usulan minimum 50 unit atau luas lahan minimal satu hektar dalam satu hamparan, kecuali apabila kebutuhan rumah khusus kurang dari 50 unit. Selain itu, infrastruktur berupa jalan akses memadai serta tersedia sumber air minum dan sumber daya listrik.

“Kami harap Pemkab Kaur bisa memenuhi persyaratan yang ada. Kami siap melakukan peninjauan lokasi selama syarat-syarat yang ada telah terpenuhi dengan baik,” katanya.

Terkini Lainnya
Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Manokwari, Kementerian PU Rampungkan Pembangunan Pasar Sanggeng
Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Manokwari, Kementerian PU Rampungkan Pembangunan Pasar Sanggeng
Ditjen Perumahan
Kementerian PUPR  Targetkan Pembangunan IKN Tahap I Rampung pada 2024, Begini Progresnya
Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan IKN Tahap I Rampung pada 2024, Begini Progresnya
Ditjen Perumahan
Kementerian PUPR Laksanakan Ground Breaking Huntap Tahap 2B di Kawasan Tondo II
Kementerian PUPR Laksanakan Ground Breaking Huntap Tahap 2B di Kawasan Tondo II
Ditjen Perumahan
"Bedah" 1.823 Rumah di Bogor, Kementerian PUPR Alokasikan Rp 25 Miliar
Ditjen Perumahan
Nelayan di Simeulue Timur dapat Rumah Layak Huni dari Kementerian PUPR
Nelayan di Simeulue Timur dapat Rumah Layak Huni dari Kementerian PUPR
Ditjen Perumahan
Kementerian PUPR Pastikan Virus Corona Tak Halangi Pengerjaan Huntap di Palu
Kementerian PUPR Pastikan Virus Corona Tak Halangi Pengerjaan Huntap di Palu
Ditjen Perumahan
Siasati Keterbatasan Lahan Pondok Pesantren, Kementerian PUPR Bangun Rusunawa
Siasati Keterbatasan Lahan Pondok Pesantren, Kementerian PUPR Bangun Rusunawa
Ditjen Perumahan
Resmikan RS Darurat Covid-19, Presiden Jokowi Harap Sore Ini Sudah bisa Terima Pasien
Resmikan RS Darurat Covid-19, Presiden Jokowi Harap Sore Ini Sudah bisa Terima Pasien
Ditjen Perumahan
Penyelesaian RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Sudah 100 Persen
Penyelesaian RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Sudah 100 Persen
Ditjen Perumahan
Kementerian PUPR Ubah Wisma Atlet Kemayoran Jadi RS Darurat Covid-19, Bagaimana Kualitasnya
Kementerian PUPR Ubah Wisma Atlet Kemayoran Jadi RS Darurat Covid-19, Bagaimana Kualitasnya
Ditjen Perumahan
Kualitas Setara Apartemen, Rusunawa ASN Batam Sudah Dapat Dihuni
Kualitas Setara Apartemen, Rusunawa ASN Batam Sudah Dapat Dihuni
Ditjen Perumahan
Rusunawa ASN di Papua Barat Sudah Bisa Dihuni
Rusunawa ASN di Papua Barat Sudah Bisa Dihuni
Ditjen Perumahan
Bangun Rusun dan Rusus di NTB, Kontraktor Harus Kerja Sesuai Perjanjian
Bangun Rusun dan Rusus di NTB, Kontraktor Harus Kerja Sesuai Perjanjian
Ditjen Perumahan
Kementerian PUPR: Jumlah Kekurangan Rumah di Jabar Tertinggi di Indonesia
Kementerian PUPR: Jumlah Kekurangan Rumah di Jabar Tertinggi di Indonesia
Ditjen Perumahan
Rusun Pesantren Modern Terpadu di Padang Dipuji Jokowi
Rusun Pesantren Modern Terpadu di Padang Dipuji Jokowi
Ditjen Perumahan
Bagikan artikel ini melalui
Oke